4. Kelainan pertumbuhan seperti kleidokranial, disostosis, oksisefali, progeria,
akhondroplasia, celah langit-langit.
2.2.2 Klasifikasi Gigi Impaksi
Klasifikasi gigi impaksi berdasarkan hubungan dengan ramus mandibula,
inklinasi dan kedalaman dapat dilihat berdasarkan klasifikasi menurut Pell dan
Gregory, George Winter dan Archer.
13,15
2.2.2.1 Klasifikasi menurut Pell dan Gregory
13
a. Berdasarkan hubungan antara ramus mandibula dengan molar kedua dengan
caramembandingkan lebar mesio-distal molar ketiga dengan jarak antara bagian distalmolar kedua ke ramus mandibula.
Kelas I : Ruangan yang tersedia cukup untuk erupsi molar tiga antara batas anterior ascending ramus dengan distal gigi molar dua.
Kelas II : Ruangan yang tersedia untuk erupsi molar tiga antara batas anterior ascending ramus dengan distal gigi molar dua kurang dari ukuaran
mesio-distal molar tiga. Kelas III: Seluruh atau sebagian besar molar tiga berada dalam ramus
mandibula.
Gambar 2. Klasifikasi molar tiga impaksi kelas I,II,III menurut Pell dan Gregory
14
b. Berdasarkan letak molar ketiga di dalam rahang.
13
Posisi A : Bagian tertinggi gigi molar tiga berada setinggi garis oklusal. Posisi B : Bagian tertinggi gigi molar tiga berada di bawah garis oklusal tapi
masihlebih tinggi daripada garis servikal molar dua.
Posisi C: Bagian tertinggi gigi molar tiga berada di bawah garis servikal molar dua.
Gambar 3. Klasifikasi molar tiga impaksi posisi A,B,C menurut Pell dan Gregory
14
2.2.2.2 Klasifikasi menurut George Winter
15
Klasifikasi yang dicetuskan oleh George Winter ini cukup sederhana. Gigi impaksidigolongkan berdasarkan posisi gigi molar tiga terhadap gigi molar dua.
Posisi-posisimeliputi mesioangular miring ke mesial, distoangular miring ke distal, vertika, horizontal, bukoangular miring ke bukal, linguoangular miring
ke lingual, inverted dan posisi tidak biasa lainnya yang disebut unusual position.
Gambar 4. Klasifikasi molar tiga impaksi maksila menurut George Winter.
14
Gambar 5. Klasifikasi molar tiga impaksi mandibula menurut George Winter.
14
2.2.2.3 Klasifikasi Menurut Archer
15
a. Archer memberikan klasifikasi untuk impaksi yang terjadi di rahang atas.
Klasifikasi ini sebetulnya sama dengan klasifikasi Pell dan Gregory. Bedanya, klasifikasi ini berlaku untuk gigi atas.
Kelas A: Bagian terendah gigi molar tiga setinggi bidang oklusal molar dua. Kelas B: Bagian terendah gigi molar tiga berada di atas garis oklusal molar dua
tapi masih di bawah garis servikal molar dua. Kelas C: Bagian terendah gigi molar tiga lebih tinggi dari garis servikal molar
dua.
b. Klasifikasi ini sebetulnya sama dengan klasifikasi George Winter.
Berdasarkan hubungan molar tiga dengan sinus maksilaris. Sinus Approximation SA: Bila tidak dibatasi tulang, atau ada lapisan
tulangyang tipisdiantara gigi impaksi dengan sinus maksilaris. Non Sinus Approximation NSA: Bila terdapat ketebalan tulang yang lebih
dari 2 mm antara gigi molar tiga dengan sinus maksilaris.
2.3 Radiografi Panoramik
2.3.1 Pengertian Panoramik