Kerangka Pemikiran Landasan Teori

berbagai ide abstrak yang mempengaruhinya dalam memilih dan menentukan tujuan serta tindakan alternatif untuk mencapai tujuan. Contohnya kendala kebudayaan. Aktor mengejar tujuan dalam situasi dimana norma-norma mengarahkannya dalam memilih alternatif cara dan alat untuk mencapai tujuan. Norma-norma itu tidak menetapkan pilihannya terhadap cara atau alat, tetapi ditentukan oleh kemampuan aktor untuk memilih. Kemampuan inilah yang disebut Parsons sebagai voluntarism. Voluntarisme adalah kemampuan individu melakukan tindakan dalam arti menetapkan cara atau alat dart sejumlah alternatif yang tersedia dalam rangka mencapai tujuannya. Aktor menurut konsep voluntarisme mi adalah pelaku aktif dan kreatif serta mempunyai kemampuan menilai dan memilih dari alternatif tindakan. Teori aksi ini sangat tepat apabila dipakai sebagai pisau analisis dalam penelitian ini karena masyarakat terlibat dalam pengambilan keputusan- keputusan subyektif tentang sarana dan cara untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dipilih, yang kesemuanya itu dibatasi kemungkinan- kemungkinannya oleh sistem kebudayaan dalam bentuk ide-ide dan nilai-nilai sosial.

2. Kerangka Pemikiran

Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup oleh karena manusia itu hidup bersama. Sedangkan masyarakat miskin adalah masyarakat yang belum berdaya, yakni masyarakat yang berada pada situasi kerentanan, keterisolasian, dan ketidakmampuan untuk melepas diri dari kemiskinannya. Masyarakat miskin membutuhkan berbagai cara untuk dapat melepaskan diri dari kemiskinannya tersebut dan mereka membutuhkan bantuan dari orang lain untuk dapat melakukan banyak hal karena mereka tidak berdaya melakukan segala sesuatunya sendiri. Dalam hal ini P2KP yang merupakan salah satu program dari pemerintah berusaha menjembatani dalam rangka pengentasan kemiskinan tersebut melalui Bantuan Langsung Masyarakat BLM. BLM P2KP merupakan dana yang bersifat stimulan yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin supaya mereka dapat lebih berdaya. Tentu saja untuk lebih memberdayakan mereka tidak hanya menggantungkan pada bantuan dari pemerintah itu semata, tetapi juga harus didukung swadaya dari masyarakat sekitar. Adapun bentuk-bentuk swadaya itu tidak hanya berupa uang tetapi juga dapat berupa tenaga, waktu dan pikiran. Oleh karena itu dibentuklah panitia yang biasa disebut Badan Keswadayaan Masyarakat BKM untuk mengurusi masalah operasional supaya BLM P2KP bisa benar-benar sampai ke tangan orang yang membutuhkan. Partisipasi masyarakat dalam bentuk apapun memang sangat dibutuhkan guna memperoleh dana tersebut. Partisipasi masyarakat miskin terlebih sangatlah diperlukan mengingat sasaran program ini adalah untuk mengentaskan masyarakat miskin tersebut agar dapat melepaskan dirinya dari kandisinya saat ini supaya mereka menjadi masyarakat yang berdaya. Oleh karena itu, masyarakat miskin akan berpartisipasi secara aktif. Bentuk partisapasi mereka mungkin bukanlah dengan menyumbangkan harta, akan tetapi mereka akan dengan sukarela menyumbangkan tenaga dan pikiran yang mereka punya guna mewujudkan suksesnya program tersebut. Adapun kerangka pemikiran di atas dapat dibuat skema sebagai berikut: Bagan I.1 Model Kerangka Pemikiran Partisipasi Masyarakat Miskin terhadap BLM P2KP Pemerintah BLM P2KP Partisipasi DesaKelurahan Masyarakat Miskin Panitia BKM Kesejahteraan masyarakat miskin meningkat

F. DEFINISI KONSEPTUAL 1. Partisipasi

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) (Studi Pada Kelurahan Rambung, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi ).

3 59 97

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2KP) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Kelurahan Lubuk Pakam I-II Kecamatan Lubuk Pakam

14 111 222

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)(Studi Pada Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli )

6 52 86

Implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2kp) Di Kecamatan Medan Maimun

2 47 125

Upaya pemberdayaan masyarakat miskin melalui Program Penanggulangan Kamiskinan Di Perkotaan (P2KP) : studi kasus di BKM Bimas Kelurahan Pajang-Benda Kota Tangerang

6 69 112

DAMPAK PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA MERTOYUDAN KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2007

0 11 161

Pengolahan data masyarakat miskin perkotaan pada Bagian Pendataan di Kantor P2KP (proyek penanggulangan kemiskinan perkotaan) : laporan kerja praktek

0 6 38

Implementasi Proyek Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2kp) Di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

0 10 127

PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

0 12 216