tenaga dan pikiran yang mereka punya guna mewujudkan suksesnya program tersebut.
Adapun kerangka pemikiran di atas dapat dibuat skema sebagai berikut:
Bagan I.1 Model Kerangka Pemikiran Partisipasi Masyarakat Miskin terhadap BLM P2KP
Pemerintah
BLM P2KP
Partisipasi DesaKelurahan
Masyarakat Miskin Panitia BKM
Kesejahteraan masyarakat miskin meningkat
F. DEFINISI KONSEPTUAL 1. Partisipasi
Adalah keterlibatan masyarakat baik secara fisik maupun non fisik yaitu berupa menyumbangkan tenaga, pikiran dan harta kekayaan untuk mengambil bagian dalam
proses pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan hasil baik secara bebas sukarela, spontan dengan pemahaman sendiri maupun karena
terinduksi oleh bujukan dan arahan pihak lain, dengan usaha-usaha untuk ke arah pencapaian tujuan.
2. BLM P2KP
Adalah dana stimulant dari pemerintah yang dimaksudkan sebagai media pembelajaran masyarakat untuk terus membangun kapital sosial dan menumbuhkan
nilai-nilai universal kemanusiaan maupun prinsip-prinsip kemasyarakatan.
3. Masyarakat Miskin
Adalah masyarakat yang belum berda ya”, yakni masyarakat yang berada pada
situasi kerentanan, keterisolasian, dan ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari kemiskinannya.
G. DEFINISI OPERASIONAL 1. Partisipasi
Konsep partisipasi akan dapat dilihat melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a. Menyumbangkan tenaga, pikiran, waktu dan materi dalam perencanaan program BLM P2KP.
b. Menyumbangkan tenaga, pikiran, waktu dan materi dalam pelaksanaan program BLM P2KP.
c. Ikut bertanggung jawab, memelihara dan memanfaatkan hasil program BLM P2KP.
2. Masyarakat Miskin
Konsep masyarakat miskin dapat dilihat melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a. Kondisi pemukiman yang tidak layak huni b. Penghasilan keluarga yang tidak mencukupi kebutuhan hidup atau
penghasilan di bawah standar UMR c. Tidak memiliki pekerjaan dan atau penghasilan yang tetap
d. Tidak memiliki modal dan atau keterampilan untuk membuka usaha
3. BLM P2KP
Kegiatan penyampaian dana P2KP meliputi indikator-indikator sebagai berikut: a. Dimensi ekonomi, di mana bentuk-bentuknya adalah:
1 Ekonomi bergulir yang berupa pinjaman bergulir 2 Ekonomi hibah yang berupa pelatihan-pelatihan yang antara lain berupa
pelatihan menjahit, pelatihan sablon, pelatihan komputer, pelatihan pembuatan kripik tempe, pelatihan pembuatan rengginan, pelatihan
pembuatan krupuk rambak dan pelatihan pembuatan minyak kelapa murni VCO.
b. Dimensi sosial, di mana bentuknya adalah: 1 Pemberian santunan sembako bagi keluarga miskin
2 Pemberian santunan beasiswa kepada anak usia sekolah dari keluarga miskin
3 Pemberian santunan kepada anak yatim dan keluarga miskin 4 Pemberian santunan kepada warga jompo dari keluarga miskin
5 Pengobatan gratis untuk keluarga miskin c. Dimensi lingkunganfisik, di mana bentuk-bentuknya yaitu:
1 Pembangunan jalan 2 Pembangunan saluran air
3 Plesterisasi lantai rumah keluarga miskin
H. METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian