Uji Kualitas Instrumen HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Konstanta = -0,356 R² = 0,474 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa koefisien regresi gaya hidup b 1 dan kelompok acuan b 2 memiliki koefisien regresi positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa gaya hidup b 1 dan kelompok acuan b 2 memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian Y.

2. Uji F secara simultan

Uji F adalah uji serempak yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sig0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10. Hasil Uji F ANOVA b 28,410 2 14,205 43,739 ,000 a 31,503 97 ,325 59,914 99 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Kelompok_Acuan, Gay a_Hidup a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian b. Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan hasil pengujian dengan uji F diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, maka dapat diketahui bahwa gaya hidup dan kelompok acuan secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi linier berganda. Prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas yang dilakukan menggunakan bantuan komputer program SPSS 13.00 for Windows. Hasil uji asumsi klasik disajikan berikut ini.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Dalam penelitian ini, menggunakan Uji Kolmogrov- smirnov yang disajikan pada Tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11. Hasil Uji Normalitas Variabel Signifikansi Keterangan Gaya Hidup 0,126 Normal Kelompok Acuan 0,295 Normal Keputusan Pembelian 0,107 Normal Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada sig0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak Ghozali, 2011:166. Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Hasil rangkuman uji linieritas disajikan pada Tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12. Hasil Uji Linieritas Variabel Signifikansi Keterangan Gaya Hidup 0,254 Linier Kelompok Acuan 0,895 Linier Sumber : Data primer 2016 Hasil uji linieritas pada Tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sig0,05, hal ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian adalah linier.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui besarnya interkolerasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas Ghozali, 2011: 105. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas untuk model regresi pada penelitian ini disajikan pada Tabel 4.13 di bawah ini: Tabel 4.13. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Kesimpulan Gaya Hidup 0,743 1,345 Non Multikolinieritas Kelompok Acuan 0,743 1,345 Non Multikolinieritas Sumber: Data Primer 2016 Dari Tabel 4.13 terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat