Beta kristobalit memiliki simetri lebih tinggi dari simetri tetragonal dari kristobalit. Oleh karena itu, struktur interior tidak isometrik lagi dan dengan demikian kristal
tampak oktahedral disebut pseudomorphs atau bentuk palsu. Kristobalit hanya stabil pada suhu permukaan normal; artinya, jika bisa,
perlahan-lahan akan dikonversi ke struktur kuarsa. Tapi ini adalah proses yang lambat dan rumit mengambil ribuan tahun jika itu terjadi sama sekali. Ini adalah proses yang
lambat terutama karena transformasi melibatkan melanggar obligasi dan penataan ulang atom. Atom-atom dari aluminium dan natrium dalam struktur dapat membantu
stabilitas kristobalit juga.Moch.Munir, 1996
2.5.4 KuarsaQuartz SiO2
Kuarsa adalah mineral utama dari silika dan salah satu mineral pembentuk Kristal optik. Struktur atomik dari kuarsa dalah tetra hidron yang satu atom silikon
dikelilingi empat atom oksigen. Moechtar, 1990. Fasa temperatur rendah dari silika disebut kuarsa, mineral temperatur tinggi
disebut kristobalit. Perubahan dari kuarsa ke trydynit memerlukan perubahan besar dalam susunan kristalnya. Kristobalit mengalami suatu perubahan struktur yang lebih
baik tetapi bukan pematahan, trydynit mengalami dua perubahan pada jangkauan meta stabilnya : pertama pada temperatur 117 oC dari yang lainnya. Pada temperatur
163 oC inversi yang cepat ini mempengaruhi silica sebagai bahan refrelatory bahan tahan api dengan dibawah kondisi perubahan temperatur yang cepat.
Kuarsa SiO2 tergolong dalam kelompok mineral silikat. Ciri-ciri mineral ini sebagai berikut: sistem kristal heksagonal; kekerasan 7; berat jenis 2,65;warna
bening. atau putih; gorescerat putih; kilap kaca vitreous ; dan belahan tidak ada. Kuarsa silicon dioxide atau SiO2 adalah mineral tunggal utama di bumi. Terdiri
dari banyak warna dan bentuk, tetapi selalu mempunyai sebuah kilap kaca dan
mempunyai kekerasan. Kuarsa juga dapat berwarna coklat, hitam ataupun ungu amethyst, jarang terdapat berwarna hijau dan warna lainnya tergantung dari
campuran yang terkandung di dalamnya. Apabila kita telah terbiasa dengan mineral
kuarsa ini maka akan mudah sekali untuk mengenalinya dalam bentuk yang bermacam-macam. Pada dasarnya kuarsa yang murni disebut kristal. Kristal selalu
menunjukkan enam sisi pada bagian luar, sedangkan di dalam ketika kita belah kuarsa tidak mempunyai arah belahan. Anggreini, D. 2008
Mineral Kuarsa quartz ini ditemukan di dalam debu beku dan debu metamorf. Kuarsa merupakan mineral paling umum ditemukan dalam mineral gang
dari urat-urat hidrothermal. Mineral tersebut juga ditemukan dalam bentuk pasir kuarsa lantaran terjadi pelapukan pada debu beku ataupun metamorf. Pasir
kuarsa terdapat sebagai endapan sedimen, berasal dari rombakan debu yang mengandung silicon dioksida kuarsa SiO2 seperti granit, riolit dan granodiorit.
Endapan pasir kuarsa terjadi setelah melalui proses transportasi, sortasi dan
sedimentasi. Oleh sebab itu endapan pasir kuarsa di alam tidak pernah didapatkan dalam keadaan murni. Butir kuarsa di alam umumya terdapat bercampur dengan
lempung, feldspar, magnetit, ilmenit, limonit, pirit, mika biotit, hornblendedan zircon serta bahan organik dari tumbuhan dan sebagainya. Proses transportasi
oleh air menyebabkan batuan pasir menjadi bertambah halus dan relatif menjadi lebih murni. Material pengotor tersebut pada umumnya memberi warna pada pasir
kuarsa, sehingga dari warna yang dihasilkan dapat ditunjukkan derajat
kemurniannya. Pada umunya pasir kuarsa di endapkan dalam penyebaran yang melebar,
dengan ukuran butir yang berbeda mulai dari fraksi halus 0,06 mm – kasar 2 mm. Pasir kuarsa di Indonesia juga pada umunya mempunyai komposisi SiO2 =
55,30 – 99,87 , Fe2O3= 0,01 – 9,14, TiO2= 0,01 – 0,49 ,Al2O3= 0,0118,00 , CaO = 0,01– 0,26 , MgO = 0,01 – 0,26 , K2O = 0,01 – 17,00. Dalam
perhitungan cadangan endapan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan cara perkalian
antara luas penyebaran dengan ketebalan rata-rata. Moechtar, 1990
2.5.5 Karbon C