Design Penelitian METODE PENELITIAN

C. Populasi dan Sample Penelitian

1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek manusia, binatang percobaan, data laboratorium yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang telah ditentukan. Populasi terbagi menjadi dua macam, yaitu populasi target dan populasi terjangkau Riyanto,2011. Populasi yang diteliti adalah pasien yang menjalani sirkumsisi dengan anastesi local lidocain 1 mgKgBB di tambah Tramadol dengan lidocain 1 mgKgBB . a. Populasi Target Populasi target pada penelitian ini adalah pasien laki-laki pada kegiatan sunatan masal pada RSKIA Sadewa, Sleman, Yogyakarta. b. Populasi Terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah pasien pada kegiatan sunatan masal pada RSKIA Sadewa, Sleman, Yogyakarta. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, Menurut Sugiyono 2008:116 “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau mengambarkan populasi yang sebenearnya. Sedangkan menurut Arikunto 2008:116 “Penentuan pengambilan Sample sebagai berikut: Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-55 atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari: a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti yang resikonya besar, tentu saja jika samplenya besar hasilnya akan lebih baik. Pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan cara memilih sample diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sample bisa mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya Nursalam,2009. Sampel diambil dari pasien kegiatan sunatan masal yang memiliki kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi 1 Bersedia ikut dalam penelitian 2 Pasien yang melakukan sirkumsisi menggunakan teknik dorsumsisi pada kegiatan sunatan masal pada pondok pesantren Yogyakarta 3 Pasien telah diindikasi bedasarkan kepentingan agama, social, dan medis untuk melakukan sirkumsisi yang dinilai dari usia umumya usia 5-12 tahun dan menurut pemeriksaan dokter kondisi pasien di perbolehkan melakukan sirkumsisi. 4 Bersedia diobservasi sebagai sample penelitian

Dokumen yang terkait

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

4 105 105

Perbandingan Efektifitas Dexamethason 0,2 MG/kgBB I.V Dengan Lidokain 2% 1,5 MG/kgBB I.V Untuk Mencegah Nyeri Tenggorokan Setelah Intubasi Endotrakeal Pada Anestesi Umum

3 38 121

Perbandingan Pengaruh Pemberian Fentanil 1 µg/kgBB Dengan Lidokain 2% 1 mg/kgBB Intravena Terhadap Respon Hemodinamik Pada Tindakan Ekstubasi

3 85 94

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN PARASETAMOL PRE SIRKUMSISI DENGAN IBUPROFEN POST SIRKUMSISI TERHADAP RASA NYERI SETELAH SIRKUMSISI

11 60 61

Perbandingan Pemberian Lidokain 2% 1,5 mg kgBB Intravena dengan Propofol 0,3 mg kgBB Intravena Setelah Anestesi Umum Dihentikan terhadap Kejadian Batuk Saat Ekstubasi Bangun | Gunawan | Jurnal Anestesi Perioperatif 1110 5133 1 PB

0 1 9

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 11

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 40

BAB 1 PENDAHULUAN - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 6

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 13