Menentukan Batas Atas Diagram Kontrol UCL

86. 6,2131 87. 94,4956 88. 27,9718

4.5 Menentukan Batas Atas Diagram Kontrol UCL

Batas atas Diagram Kontol UCL diperoleh sebagai berikut : = = = 11,1538 1,95 = 21,749 4.6 Diagram Kontrol T 2 Hotelling 82 73 64 55 46 37 28 19 10 1 100 80 60 40 20 Sample T s q u a re d Median= 14,4 UCL= 21,7 Tsquared Chart Gambar 4.2 Diagram Kontrol T 2 Hotelling Universitas Sumatera Utara Test Results for Tsquared Chart Point Variable P-Value Greater Than UCL 1 S-18, 0,0000 3 S-10, 0,0045 5 α 0,0000 10 Brightness Avg, 0,0000 12 Viscosity Avg, mlg 0,0000 17 Brightness Avg, 0,0000 26 Viscosity Avg, CUAM 0,0000 27 S-10, 0,0000 28 DCM Extractive, 0,0449 33 S-10, 0,0041 37 Sellulosa 0,0000 43 DCM Extractive, 0,0079 48 Brightness Avg, 0,0387 87 Ash, 0,0000 88 Calcium as Ca, ppm 0,0000 Suatu titik pengamatan dikatakan sebagai pengamatan yang berada di luar batas kendali out of control jika nilai T 2 dari pengukuran tersebut berada di atas batas kendali atas. Dari Gambar 4.1 menunjukkan bahwa pada data karakteristik kualitas pulp PT. Toba Pulp Lestari bulan Desember tahun 2015 berada di atas batas kendali atas out of control dengan nilai batas kontrol atas sebesar 21,7. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil pengontrolan kualitas data karakteristik produksi pulp didapatkan bahwa secara statistik keadaan stabilitas dari produksi pulp belum terkontrol dan hasil pengontrolan kualitas terhadap keragaman didapatkan 9 dari 10 variabel yang menyebabkan proses pembuatan pulp belum terkontrol dikarenakan masih terdapat data yang out of control yaitu data pada sampel no. 1, 3, 5, 10, 12, 17, 26, 27, 28, 33, 37, 43, 48, 87 dan 88. Dari hasil yang telah diperoleh diketahui bahwa terdapat 17 persen data yang keluar kontrol. Apabila produk tidak memenuhi spesifikasi, perusahaan harus melakukan tindakan perbaikan sehingga didapatkan keadaan proses yang terkendali sehingga proses berada di antara Upper Control Limit dan Lower Control Limit untuk menghindari biaya pembuangan produk cacat, pengerjaan ulang terhadap produk cacat dan inspeksi ulang. Dari hasil yang telah diperoleh, perusahaan harus melakukan tindakan perbaikan kualitas yaitu dengan menemukan faktor yang menyebabkan proses out of control untuk mengurangi variabilitas dalam proses sehingga proses menjadi in Universitas Sumatera Utara control. Ketika proses sudah berada dalam keadaan in control maka statistik pengendalian proses dapat digunakan untuk mempertahankan keadaan proses produksi secara statistik. Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan