24
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI LALU LINTAS
UDARA MENURUT HUKUM
A. Bandara dan Sarana Prasarana di Kuala Namu International Airport
Bandar udara disingkat: bandara atau pelabuhan udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbangdapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara
yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacunamun bandara- bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator
layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.
18
Bandar Udara adalah kawasan di daratan danatau perairan dengan batas- batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas
landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
19
Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendaratdan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang, danatau
bongkarmuat kargo danatau pos, serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatanpenerbangan dan sebagai tempat perpindahan antar moda
transportasi.
20
Bandar Udara adalah kawasan di daratan danatau perairan dengan batas- batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas
18
https:id.wikipedia.orgwikiBandar_udara , diakses tanggal 3 Februari 2016
19
Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 1 angka 33
20
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan, Pasal 1 angka1
15
Universitas Sumatera Utara
25
landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
21
Bandar udara adalah terjemahan langsung dari kata airport yang berasal dari kata air udara dan port udara. Di dalam bahasa Indonesia Bandar udara
disingkat menjadi bandara. Mendengar kata Bandar udara, seseorang akan membayangkan suatu areal dataran yang luas, yang diharapkan bebas atau jauh
dari bukti-bukti dan pegunungan. Tetapi pada kenyataannya masih banyak Bandar udara yang bertentangga dengan bukit-bukit ataupun gunung, terutama di Negara-
negara yang memiliki daerah pergunungan antara lain Indonesia, India bagian utara, Eropa dan Amerika dan lain sebagainya.
22
Bandar udara menurut klasifikasinya di bedakan dalam beberapa kelas berdasarkan fasilitas antara lain prasarana bandar udara dan alat bantu pendaratan
dan kegiatan operasional bandar udara antara lain kegiatan pelayanan pergerakan pesawat udara, penumpang udara dan kargo dan jenis pengendalian ruang udara di
sekitarnya.
23
Bandar udara seringkali disebut pula terminal, fungsinya adala sebagai tempat pemberangkatan, tempat tujuan atau sebagai tempat persinggahan transit
dilihat dalam rangkaian perjalananan penerbangan dengan demikian bandar udara itu mempunyai peranan yang aktif dalam memberikan jasa pelayanan untuk
21
http:hubud.dephub.go.id?idpagedetail44.html, diakses tanggal 4 Februari 2016
22
Desmond Hutagaol, Op.Cit, hal 145
23
Sakti Adji Adisasmita, Perencanaan Infrastruktur Transportasi Wilayah, Yogyakarta, Penerbit Graha Ilmu, 2012, hal 111
Universitas Sumatera Utara
26
kegiatan lalu lintas pesawat terbang, penumpang, barang, bagasi dan lalu lintas pos.
24
Fasilitas penunjang bandara adalah fasilitas yang diperlukan untuk memperlancar arus lalu lintas penumpang antara lain kargo, gudang, hangar,
parkir, dan jasa perawatan pada umumnya.
25
Bandara Internasional Kuala Namu Medan Indonesia - Bandar Udara
Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandar udara baru untuk kota
Medan, Indonesia. Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, terletak di Kuala Namu, Desa Beringin,
Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Kuala Namu akan menggantikan Bandara Polonia yang sudah berusia lebih dari 70 tahun. Saat selesai dibangun,
Kuala Namu yang diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatra dan sekitarnya, akan menjadi bandara
terbesar kedua di Indonesia. Bandar udara memiliki fasilitas sisi udara dan fasilitas sisi darat. Fasilitas
sisi udara terdiri dari landasan pacu runway, jalan penghubung antara landasan pacu dan apron yang disebut taxiway, apron areal parkir pesawat udara setelah
kedatangan dan menunggu keberangkatan dan sarana navigasi penerbangan. Fasilitas sisi darat terdiri dari gedung terminal penumpang, terminal kargo dan
areal parkir kendaraan bermotor.
26
Bandar Udara Internasional Kualanamu memiliki beberapa sarana prasarana pendukung menuju dan dari Bandar Udara Internasional Kualanamu,
24
Raharjo Adisasmita, Manajemen Pembangunan Transportasi, Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu, 2014, hal 99
25
Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2013, hal 111
26
Sakti Adji Adisasmita, Op.Cit, hal 119
Universitas Sumatera Utara
27
diantaranya Kereta Api dari Stasiun Besar Kereta Api Medan dan jalan raya non tol untuk Shutle bus, kenderaan pribadi maupun Taxi. Sehingga penumpang
memiliki berbagai pilihan transportasi yang dapat digunakan menuju dan dari Bandar Udara Internasional Kualanamu.
27
Prasarana Bandar udara runway, taxiway dan apron harus disediakan kapasitasnya secara cukup.Tersedianya kapasitas yang cukup untuk melayani lalu
lintas pesawat udara yang mempelihatkan pertumbuhan yang pesat.Tersedianya prasarana merupakan sisi suplai supply side dan lalu lintas pesawat udara
merupakan sisi permintaan demand side.Sisi suplai harus berkeseimbangan dengan sisi permintaan, sebaiknya lebih besar tetapi tidak berlebihan, agar supaya
dapat menampung pertumbuhan permintaan dalam beberapa waktu mendatang.Prasarana Bandar udara merupakan fasilitas yang harus disediakan
lebih dahulu atau mendahului, maka dapat dikatakan sebagai sektor pendahulu leading sector.
28
Sebagai sektor pendahuluan, penyediaan prasarana bandar udara seharusnya tidak boleh terlalu berlebihan, karena menimbulkan pemborosan
keborosan sumber daya pembangunan yang di sediakan, di mana pemanfaatan utilitas prasarana jauh di bawah kapasitas maksimumya. Sebaliknya bila
pemanfaatan utilitas prasarana jauh lebih besar melebihikapasitas
maksimumnya, maka akan terjadi kepadatan yang sangat tinggi, bahkan kemacetan, banyak pesawat udara tidak terlayani, hal ini akan merugikan
27
Muhammmad Dhio Darus Kasyful Mahalli, Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Kualitas Pelayanan Di Bandar Udara Internasional Kualanamu
, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol.3 No.6. 2014
28
Ibid, hal 119
Universitas Sumatera Utara
28
perusahaan penerbangan yang mengoperasikan pesawat-pesawat udara yang mengalami kelambatan. Oleh karena itu sangat penting di lakukan perencanaan
investasi prasarana transportasi yang tepat dan layak the right and feasible planning
.Untuk membuat rencana investasi prasarana infrastruktur transportasi secara tepat dan layak, harus didukung oleh data proyek pertumbuhan penduduk,
pertumbuhan PDRB Produk Domestik Regional Buto dan PDBProduk Domestik Bruto, petumbuhan pendapatan per kapita, perkembangan indeks
mobilitas atau udara, perkembangan frekuensi perkembangan, perkembangan tarif penerbangan dan sebagainya.
29
Bandar Udara Internasional Kualanamu International Air Transport Association
IATA,Kuala NamuInternasional Airport KNO, International Civil Aviation Organization
ICAO,WindInstrument Major Masangger WIMM adalah sebuah bandar udara Internasional yang melayani kota Medan dan
sekitarnya. Bandara ini terletak 39 km dari kota Medan. Bandara ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional
Soekarno-Hatta.Lokasi bandara ini merupakan bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Beringin, Deli
Serdang, Sumatera Utara.Pembangunan bandara ini merupakan bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
MP3EI, untuk menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang telah berusia lebih dari 85 tahun.Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi
bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera dan
29
Ibid, hal 120
Universitas Sumatera Utara
29
sekitarnya.Bandara ini mulai beroperasi sejak 25 Juli 2013 meskipun ada fasilitas yang belum sepenuhnya selesai dikerjakan.
Pembangunan bandar udara yang modern, membutuhkan tersedianya prasarana dan sarana bandar udara yang berkapasitas cukup melayani lalu lintas
penerbangan, di butuhkan pula manajemen bandar udara yang professional serta perencanaan ke depan yang yang tepat dan layak, untuk itu di perlukan pula data
potensi dan kondisi yang akurat untuk membuat proyeksi pertumbuhan yang realistik.Untuk melayani kegiatan pendaratan dan lepas landas pesawat udara
yang meningkat cepat, maka ketersediaan prasarana badar udara harus ditambah sesuai dengan kebutuhan.Bila kapasitas landasan pacu runway sudah mencapai
tingkat pemanfaatan utilitas yang tinggi, maka perlu ditambah menjadi dua jalur landasan pacu yang sejajar.Dapat pula berbentuk seperti bentuk huruf V secara
terbuka atau tertutup untuk mengurangi dampat kecepatan angin yang merugikan terhadap pesawat udara yang melakukan pendaratan dan lepas landas.Demikian
pula taxiway sebagai jalan penghubung antara landasan pacu dan apron, ditembah agar supaya pesawat udara yang menuju ke apron ataupun yang ke landasan pacu
dapat berlangsung secara lancar tanpa hambatan.Daya tampung apron sebagai areal parkir pesawat udara harus pula diperluas kapasitasnya agar mampu
menampung pesawat udara dalam jumlah yang lebih banyak seiring dengan kegiatan lalu lintas pesawar udara menuju ke Bandar udara tersebut yang
menunjukkan peningkatan yang pesat.
30
30
Ibid, hal 121
Universitas Sumatera Utara
30
Bandar udara menurut PT persero Angkasa Pura adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal
untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat.bandar udara internasional merupakan sebuah bandar udara yang
dilengkapi dengan fasilitas Bea dan Cukai dan imigrasi untuk menangani penerbangan internasional menuju dan dari negara lainnya. Sedangkan bandar
udara domestik merupakan sebuah bandar udara yang hanya menangani penerbangan domestik atau penerbangan di negara yang sama.
31
B. Perkembangan Lalu Lintas Pengangkutan Udara Air Traffic Controller di mata dunia