23
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deksriptif dengan pendekatan crossectional studi potong lintang, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran klinis pasien trauma ginjal di RSUP H. Adam Malik Medan. Pada penelitian ini pendekatan atau pengumpulan data dilakukan secara simultan atau
dalam waktu yang bersamaan point time approach.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1 Waktu Penelitian
Pengumpulan dan pencatatan data dalam penelitian ini dilakukan selama satu bulan, yakni pada bulan Oktober 2015.
4.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rekam Medis RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data dari hasil rekam medis
pasien yang diagnosa dengan trauma ginjal di RSUP H. Adam Malik Medan. Adapun pertimbangan pemilihan lokasi karena RSUP H. Adam Malik merupakan
rumah sakit pendidikan dan pusat rujukan dari wilayah Provinsi Sumatera Utara.
4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien dengan diagnosa trauma ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dari mulai tahun 2013
hingga 2014.
4.3.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah subjek populasi penelitian yang diagnosa trauma ginjal di RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan rekam medis tahun 2013-
2014. Terdapat juga kriteria pemilihan sampel penelitian antara lain:
Universitas Sumatera Utara
24
a Kriteria inklusi
Seluruh pasien trauma ginjal yang tercatat dalam rekam medis RSUP H. Adam Malik Medan dari bulan Januari 2013 sampai Desember 2014.
b Kriteria ekslusi
Data rekam medis yang tidak lengkap.
4.4 Besar Sampel Penelitian
Jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling, yaitu seluruh pasien yang didiagnosa dengan trauma ginjal berdasarkan rekam
medis RSUP H. Adam Malik Medan dari bulan Januari 2013 sampai Desember
2014. 4.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil data sekunder pasien trauma ginjal dari Instalasi Rekam Medis RSUP H. Adam Malik Medan dari
bulan Januari 2013 sampai Desember 2014.
4.6 Pengolahan dan Analisa Data .
Data yang diperoleh dari penelitian ini akan diolah dengan menggunakan komputer. Data yang diperoleh berupa berapa pasien yang didiagnosa trauma
ginjal, distribusi menurut umur, etiologi, jenis kelamin, derajat, dan komplikasi serta outcome dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yang
ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi yang diolah dengan menggunakan program SPSS Statistic Package for Social Science.
Universitas Sumatera Utara
25
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik RSUP HAM Medan ini berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan
Medan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit pemerintah yang masuk dalam kategori Rumah Sakit
Kelas A. Berdasarkan SK MenKes RI No. HK.02.02MENKES3902014 tanggal 17 Oktober 2014 Tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit Rujukan Nasional,
RSUP H. Adam Malik Medan merupakan salah satu rumah sakit di bagian Regional Barat yang merupakan Rumah Sakit Rujukan Nasional. Selain itu RSUP
H. Adam Malik Medan ini juga merupakan jenis Rumah Sakit Pendidikan sehingga peneliti dapat melakukan penelitian di bidang kesehatan di rumah sakit
ini.
5.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang berasal dari rekam medis di RSUP H. Adam Malik Medan dari bulan
Januari 2013 sampai Desember 2014. Jumlah seluruh data yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta
sesuai dengan variabel yang diteliti adalah 9 data rekam medis pada tahun 2013 dan 8 data rekam medis pada tahun 2014.
5.1.2.1 Distribusi Pasien Trauma Ginjal Berdasarkan Usia
Distribusi data berdasarkan usia pasien trauma ginjal pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
26
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia 2013
2014 Kelompok Usia Frekuensi
Persentase Frekuensi
Persentase 1-10
1 11,1
11-20 3
33,3 2
25,0 21-30
1 11,1
1 12,5
31-40 1
11,1 1
12,5 41-50
2 22,2
2 25,0
51-60 60
1 11,1
2 25,0
Total 9
100 8
100
Dalam Tabel 5.1, diketahui bahwa pasien trauma ginjal yang terbanyak berada pada kelompok usia 11-20 tahun pada tahun 2013 sebanyak 3 orang
33,3, tetapi pada tahun 2014 terdapat tiga kelompok usia yang tertinggi yaitu kelompok usia 11-20 tahun, 41-50 tahun, dan 60 tahun masing-masing sebanyak
2 orang 25,0.
5.1.2.2 Distribusi Pasien Trauma Ginjal Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi data berdasarkan jenis kelamin pasien trauma ginjal pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin 2013
2014 Jenis Kelamin Frekuensi
Presentase Frekuensi
Presentase
Laki-laki 6
66,7 4
50,0 Perempuan
3 33,3
4 50,0
Total 9
100 8
100
Berdasarkan Tabel 5.2, diketahui bahwa pasien trauma ginjal yang terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki baik pada tahun 2013 dan 2014,
sebanyak 6 orang 66,7 dan 4 orang 50,0. Sisanya yang berjenis kelamin perempuan adalah 3 orang 33,3 pada tahun 2013 dan 4 orang 50,0 pada
tahun 2014.
Universitas Sumatera Utara
27
5.1.2.3 Distribusi Pasien Trauma Ginjal Berdasarkan Etiologi
Distribusi data berdasarkan etiologi pada pasien trauma ginjal pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Etiologi 2013
2014 Etiologi
Frekuensi Persentase
Frekuensi Presentase
Trauma Tumpul 8
88.9 6
75.0 Trauma Tajam
1 11.1
2 25,0
Total 9
100 8
100
Berdasarkan Tabel 5.3, diketahui bahwa kebanyakan pasien trauma ginjal merupakan pasien dengan etiologi trauma tumpul pada tahun 2013 maupun tahun
2014 sebanyak 8 orang 88.9 dan 6 orang 75.0.
5.1.2.4 Distribusi Pasien Trauma Ginjal Berdasarkan Derajat
Distribusi data berdasarkan derajat pada pasien trauma ginjal pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Derajat 2013
2014 Derajat
Frekuensi Persentase
Frekuensi Presentase
I 2
22,2 3
37,5 II
4 44,4
1 12,5
III 2
25,0 IV
2 22.2
2 25,0
V 1
11,1
Total 9
100 8
100
Berdasarkan Tabel 5.4, diketahui bahwa sebanyak 4 dari 9 pasien 44,4 adalah dalam kategori derajat II pada tahun 2013, sedangkan pada tahun
2014 terbanyak adalah derajat I sebanyak 3 dari 8 orang 37,5.
Universitas Sumatera Utara
28
5.1.2.5 Distribusi Pasien Trauma Ginjal Berdasarkan Komplikasi
Distribusi data berdasarkan komplikasi trauma ginjal pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Komplikasi 2013
2014 Komplikasi
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
Hidronefrosis 3
33,3 1
12,5 Delayed
Bleeding 4
44,4 5
62,5 Hipertensi
1 11,1
2 25,0
Meninggal dunia
1 11,1
Total 9
100 8
100
Berdasarkan Tabel 5.7, diketahui bahwa komplikasi tersering adalah delayed bleeding. Hal ini terlihat pada jumlah pasien dengan komplikasinya
adalah 4 orang 44,4 pada tahun 2013 dan 5 orang 62,5 pada tahun 2014.
5.1.2.6 Distribusi Pasien Trauma Ginjal Berdasarkan Tatalaksana
Distribusi data berdasarkan tatalaksana pasien trauma ginjal pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tatalaksana 2013
2014 Tatalaksana
Frekuensi Presentase
Frekuensi Presentase
Non- operatifKonservatif
7 77.8
5 62.5
Operatif 2
22.2 3
37.5
Total 9
100 8
100
Berdasarkan Tabel 5.6, diketahui bahwa pasien trauma ginjal yang terbanyak adalah dengan tatalaksana non-operatifkonservatif baik pada tahun
2013 dan 2014, sebanyak 7 orang 77,8 dan 5 orang 62,5 masing-masing. Sisanya adalah dengan tatalaksana operatif yaitu sebanyak 2 orang 22,2 pada
tahun 2013 dan 3 orang 37,5 pada tahun 2014.
Universitas Sumatera Utara
29
5.2 Pembahasan 5.2.1 Usia
Berdasarkan data distribusi di atas diketahui bahwa dari total pasien pada tahun 2013 yang menderita trauma ginjal di RSUP H. Adam Malik Medan
sebanyak 9 orang pasien pada tahun 2013 dengan kelompok usia 11-20 tahun lebih banyak yakni sebesar 33,3 dan sebanyak 8 orang pasien di tahun 2014
sebesar 25,0 pada kelompok usia 11-20, 41-50, dan 60 tahun. Kemudian disusul kelompok usia 41-50 tahun sebesar 22,2 2013 dan kelompok usia 21-
30 dan 31-40 tahun sebesar 12,5 2014. Selanjutnya kelompok usia 1-10, 21- 30, 31-40 dan 60 tahun sebesar 11.1 2013.
Hal ini sesuai dengan data penelitian Paparel 2006 yang menyatakan bahwa ginjal sangat sering mengalami cedera di semua kelompok usia pada pria
dan wanita dengan rasio 3:1. Hal ini sejalan dengan penelitian Summerton 2014 yang menyatakan bahwa trauma genitourinari terlihat pada semua kelompok usia.
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Wessells 2003 bahwa 70-80 cedera ginjal terjadi pada mereka yang berusia 50 tahun.
5.2.2 Jenis Kelamin
Pada tabel 5.2, terlihat bahwa persentase pasien berjenis kelamin laki-laki 66,7 lebih tinggi daripada persentase pasien berjenis kelamin perempuan
33,3 pada tahun 2013. Sedangkan dari 8 pasien pada tahun 2014 menunjukkan persentase pasien berjenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah sama rata
50. Data ini sesuai dengan penelitian Summerton 2014 yang menunjukkan bahwa laki-laki lebih sering terjadinya trauma ginjal daripada perempuan. Hal ini
sejalan dengan penelitian Krieger 1984 menyatakan bahwa cedera ginjal lebih sering terjadi pada laki-laki.
5.2.3 Etiologi
Pada tabel 5.3, terlihat bahwa terdapat dua etiologi yaitu trauma tumpul dan trauma tajam. Trauma tumpul adalah ditabrak mobil, jatuh, dan nyeri
pinggang. Sedangkan, trauma tajamn adalah ditimpa besi bulat dan luka tusuk. Untuk distribusi berdasarkan etiologi, didapati bahwa kebanyakan pasien
trauma ginjal merupakan pasien dengan etiologi trauma tumpul pada tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
30
maupun tahun 2014 sebanyak 8 orang 88,9 dan 6 orang 75,0, diikuti etiologi trauma tajam sebanyak 1 orang 11,1 pada tahun 2013 dan 2 orang
25,0 pada tahun 2014. Menurut Summerton 2014 kecelakaan kendaraan bermotor dan jatuh adalah penyebab utama yang jelas dari trauma ginjal. Hal ini
sejalan dengan penelitian Baverstock 2001 menyatakan bahwa 90 kasus trauma ginjal adalah karena mekanisme trauma tumpul.
5.2.4 Derajat
Pada tabel 5.4, terlihat bahwa sebagian besar pasien trauma ginjal termasuk derajat II yaitu sebesar 44,4 2013 dan derajat I sebesar 37,5
2014, diikuti derajat I dan IV masing-masing sebesar 22,2 2013 dan derajat III, IV masing-masing sebesar 25,0 2014, selanjutnya derajat V sebesar 11,1
2013 dan derajat II 12,5 2014. Pada distribusi berdasarkan derajat, data menunjukkan bahwa
kebanyakan pasien trauma ginjal merupakan pasien dengan kategori derajat II sebanyak 4 orang 44,4 pada tahun 2013. Sedangkan pada tahun 2014
kebanyakan pasien dengan kategori derajat I sebanyak 3 orang 37,5. Data ini sesuai dengan data penelitian Kuan 2007 menyatakan bahwa 85-90 kasus
adalah hasil dari derajat I, II, dan III yang biasanya karena kecelakaan kenderaan bermotor atau jatuh. Menurut Grimsby 2014 menyatakan bahwa trauma ginjal
yang paling sering adalah derajat rendah dan 79 adalah dari derajat I, II, dan III.
5.2.5 Komplikasi
Pada tabel 5.5, terlihat bahwa sebagian besar pasien trauma ginjal termasuk dalam komplikasi delayed bleeding dengan persentase sebesar 44,4
2013 dan 62,5 2014, diikuti Hidronefrosis sebesar 33,3 2013 dan Hipertensi sebesar 25,0 2014, dan komplikasi paling sedikit pada tahun 2013
adalah hipertensi dan pasien meninggal dunia masing-masing sebesar 11,1 2013 dan komplikasi paling sedikit pada tahun 2014 adalah komplikasi
hidronefrosis yaitu sebesar 12,5. Untuk distribusi berdasarkan komplikasi, didapati bahwa delayed
bleeding adalah komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien trauma ginjal dengan persentase 44,4 pada tahun 2013 dan 62,5 pada tahun 2014.
Universitas Sumatera Utara
31
Menurut penelitian Santucci 2004 menyatakan bahwa 25 adalah kasus dengan komplikasi delayed bleeding. Hal ini sejalan dengan penelitian Steven 2008
menyatakan bahwa delayed beeding adalah salah satu komplikasi yang penting dan delayed bleeding biasanya terjadi dalam 1-2 minggu setelah cedera.
5.2.6 Tatalaksana
Pada tabel 5.6, terlihat bahwa sebagian besar pasien trauma ginjal melakukan tatalaksana secara konservatif yakni sebesar 77,8 2013 dan 62,5
2014, dan tatalaksana paling sedikit dilakukan adalah tindakan operatif yakni sebesar 22,2 2013 dan 37,5 2014.
Pada distribusi berdasarkan tatalaksana, data menunjukkan bahwa kebanyakan pasien trauma ginjal dilakukan tatalaksana
secara non-
operatifkonservatif yaitu sebanyak 7 orang 77,8 pada tahun 2013 dan 5 orang 62,5 pada tahun 2014. Sisanya ditatalaksana secara operatif yaitu sebanyak 2
orang 22,2 pada tahun 2013 dan 3 orang 37,5 pada tahun 2014. Hal ini sesuai dengan penelitian Umbreit 2009 yang mengatakan bahwa dalam tinjauan
sistematis dilaporkan sebesar 82,9 trauma ginjal ditatalaksana secara konservatif. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Bonatti et al.
2015 yang menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pasien trauma ginjal sampai dengan cedera derajat tinggi, dikelola dengan percobaan manajemen konservatif.
Universitas Sumatera Utara
32
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data penelitian yang berasal dari rekam medis sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi pasien trauma
ginjal di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2013 dan 2014 maka kesimpulan yang didapatkan adalah :
1. Pasien trauma ginjal di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2013
berjumlah sebanyak 9 pasien dan pada tahun 2014 sebanyak 8 pasien. 2.
Pasien terbanyak berada pada kelompok usia 11-20 tahun yaitu sebanyak 3 orang 33,3 pada tahun 2013, namun pada tahun 2014
terdapat tiga kelompok usia yang tertinggi yaitu kelompok usia 11-20 tahun, 41-50, dan 60 tahun masing-masing sebanyak 2 orang
25,0. 3.
Pada tahun 2013 mayoritas pasien trauma ginjal berjenis kelamin laki- laki yaitu sebanyak 6 orang 66,7. Sedangkan pada tahun 2014
menunjukkan persentase pasien berjenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah sama rata yaitu masing-masing sebanyak 4 orang
50,0. 4.
Pada tahun 2013 dan 2014 etiologi tersering trauma tumpul yaitu sebanyak 8 orang 88.9 dan 6 orang 75.0.
5. Untuk derajat, pada tahun 2013 derajat tersering adalah derajat II dan
yaitu sebanyak 4 orang 44,4, sedangkan pada tahun 2014 derajat tersering adalah derajat I yaitu sebanyak 3 orang 37,5.
6. Komplikasi yang tersering adalah delayed bleeding pada tahun 2013
maupun 2014 dengan jumlah 4 orang 44,4 dan 5 orang 62,5. 7.
Pada tahun 2013 dan 2014 tatalaksana tersering yang dilakukan pada pasien adalah secara non-operatifkonservatif yaitu sebanyak 7 orang
77,8 dan 5 orang 62,5.
Universitas Sumatera Utara
33
6.2 Saran
Dari pengamatan peneliti selama melakukan penelitian ini, terdapat beberapa saran sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan penyuluhan atau program untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat melalui Dinas Kesehatan tentang trauma ginjal.
2. Diharapkan agar data-data di rekam medis RSUP Haji Adam Malik
dapat dibuat semaksimal mungkin agar tidak timbul kesulitan disaat pengambilan data yang disebabkan oleh rekam medis yang
tidak lengkap. 3.
Peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan memperluas
variabel-variabel lainnya.
Universitas Sumatera Utara
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ginjal 2.1.1 Anatomi Ginjal