Suntingan Teks KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

xxviii

B. Suntingan Teks

Sebuah suntingan teks yang tepat akan menghasilkan suntingan teks yang baik. Hal ini dikarenakan salah satu tujuan penyuntingan teks adalah agar teks dapat dibaca dengan mudah oleh kalangan lebih luas Edwar Djamaris, 2002:30. Tujuan penyuntingan teks adalah menyajikan teks agar dimengerti oleh pembaca. Edwar djamaris 2002:9 menjelaskan beberapa langkah yang harus dilakukan agar tujuan itu tercapai, antara lain inventarisasi naskah, deskripsi naskah, penyuntingan teks, dan kritik teks. Langkah awal dalam penelitian filologi adalah mengumpulkan data yang berupa inventarisasi naskah. Bani Sudardi 2003:44-47 menjelaskan bahwa ada tiga cara yang dapat digunakan dalam inventarisasi naskah, yaitu studi lapangan, studi katalog, dan melalui artikel tentang naskah. Studi lapangan dapat ditempuh dengan mencari naskah ke lapangan. Studi katalog dapat ditempuh dengan mencari judul dan keterangan tentang naskah yang akan dicari melalui katalog. Cara yang ketiga ialah dengan mencari naskah melalui artikel yang membahas tentang naskah. Penelitian ini menggunakan tahap pencarian naskah dengan studi katalog, yaitu melihat katalog yang memuat judul naskah tersebut. Langkah kedua setelah dilakukan inventarisasi naskah adalah deskripsi naskah. Deskripsi naskah adalah memaparkan seluk beluk dan keadaan naskah secara lengkap sesuai dengan keadaannya. Pendeskripsian naskah mencakup beberapa hal, yaitu judul naskah, tempat penyimpanan naskah, nomor naskah, ukuran halaman, jumlah halaman, jumlah baris, panjang baris, huruf, bahasa, kertas, cap kertas, garis tebal dan garis tipis, kuras, panduan, pengarang, penyalin, tempat dan tanggal penulisan naskah, keadaan naskah, pemilik naskah, xxix pemerolehan naskah, gambar dan ilustrasi, isi naskah, serta catatan-catatan lain tentang naskah Sri Wulan-Rujiati, 1994:38-42. Penyuntingan teks juga memerlukan metode penyuntingan. Ada dua metode penyuntingan yang digunakan pada naskah tunggal. Salah satu metode tersebut adalah metode edisi standar yang disebut juga sebagai edisi kritik. Siti Baroroh Baried 1994:68 menjelaskan bahwa metode edisi standar atau edisi kritik yaitu menerbitkan naskah dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakajegan, sedang ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Saat membuat suntingan teks, kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada naskah dicatat dalam tempat khusus yang disebut aparat kritik Bani Sudardi, 2003:60. Kritik teks dilakukan setelah naskah dideskripsikan. Kritik teks adalah penilaian terhadap kandungan teks yang tersimpan dalam naskah untuk mendapatkan teks yang paling mendekati aslinya constituo textus Bani Sudardi, 2003:55.

C. Struktur Sastra Kitab