Komponen-komponen Pembentuk Sistem Pakar

Pertama kali knowledge engineer membuat suatu dialog dengan pakar untuk mendapatkan pengetahuannya, yang dapat dianalogikan sebagai diskusi dengan klien terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem dalam membuat suatu program. Knowledge engineer kemudian membuat pengkodean dari pengetahuan tadi ke dalam knowledge base. Lalu pakar mengevaluasi sistem pakar tersebut dan memberi masukan jika ada yang tidak sesuai sampai semuanya dianggap benar dan sesuai.

2.1.2 Komponen-komponen Pembentuk Sistem Pakar

Menurut Giarratano dan Riley 2005, dalam sistem pakar terdapat empat komponen yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, yaitu : 1. Basis Pengetahuan knowledge-base, merupakan kumpulan pengetahuan dalam bidang tertentu pada tingkatan pakar dalam format tertentu. 2. Mesin Inferensi inference machine, merupakan otak dari sistem pakar, berupa perangkat lunak yang melakukan tugas inferensi penalaran sistem pakar untuk mencari solusi dari suatu permasalahan. Konsep yang biasanya digunakan dalam inference machine adalah : a. Runut balik top down atau backward chaining Yaitu proses penalaran yang berawal dari tujuan yang kita inginkan ataupun hipotesa setelah itu dicocokkan dengan keadaan awal fakta. Jadi secara umum runut balik itu diaplikasikan ketika tujuan atau hipotesis yang dipilih itu sebagai titik awal penyelesaian masalah atau disebut juga goal driven search. Proses ini dapat dimodelkan sebagai berikut : Tujuan, If kondisi. Universitas Sumatera Utara Pada metode ini proses dimulai dengan hipotesa terlebih dahulu sebagai praduga awal setelah itu dilanjutkan dengan pengecekan fakta- fakta yang ada. Jika seluruh fakta-fakta tersebut mendukung hipotesa maka praduga sistem benar dan dikeluarkan sebagai output. Jika fakta- fakta tersebut tidak mendukung hipotesa maka sistem akan mengecek fakta-fakta yang lainnya. Pencarian fakta dalam metode ini menggunakan teknik depth-first search yang dilengkapi dengan fasilitas penjelasan. b. Runut maju bottom up atau forward chaining. Yaitu proses penalaran yang bermula dari kondisi yang diketahui fakta menuju tujuan yang diinginkan. Jadi proses dimulai dari premis-premis atau informasi masukan yang dikondisikan dalam pernyataan if terlebih dahulu kemudian menuju kesimpulan atau derived information yang dikondisikan dalam pernyataan then atau dapat dimodelkan sebagai berikut : If informasi masukan Then kesimpulan Informasi masukan dapat berupa data, bukti, temuan, atau pengamatan. Sedangkan kesimpulan dapat berupa tujuan, hipotesa, penjelasan, atau diagnosis. Sehingga jalannya penalaran runut maju dapat dimulai dari data menuju tujuan, dari bukti menuju hipotesa, dari temuan menuju kesimpulan, atau dari pengamatan menuju diagnosa. Pencarian fakta dalam metode ini menggunakan teknik breadth-first search tanpa dilengkapi dengan fasilitas penjelasan. 3. Model Antarmuka Interface Merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna user dengan sistem. 4. Memory Kerja Working Memory Merupakan bagian yang menyimpan fakta-fakta yang diperoleh saat dilakukan proses konsultasi. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Merancang suatu Sistem Pakar