BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan komputer tidak terbatas sebagai alat hitung saja sebagaimana fungsi awalnya pada saat diciptakan. Salah
satu kegunaannya saat ini adalah sebagai alat bantu bagi manusia untuk membuat suatu keputusan. Permasalahannya adalah bagaimana komputer dapat mengambil
keputusan terhadap suatu kenyataan yang di dalamnya mungkin saja terdapat hal- hal yang memiliki nilai yang kurang tegas, seperti antara “0” dan “1”, antara “ya”
dan “tidak”, antara “benar” dan “salah”, atau yang lainnya. Dengan adanya logika fuzzy, yang diperkenalkan oleh Prof. Zadeh pada
tahun 1965, hal ini tidak menjadi masalah lagi. Karena komputer tidak hanya mengenal logika Boolean yang memiliki nilai tegas dan jelas crisp tetapi juga
mengenal logika yang mempunyai nilai samar atau kabur lebih dikenal dengan istilah fuzzy. Dalam logika fuzzy sebuah data dapat bernilai benar atau salah
secara bersamaan namun seberapa besar nilai kebenaran atau kesalahannya tergantung kepada bobot keanggotaan yang dimilikinya.
Fuzzy Expert System Sistem Pakar Fuzzy merupakan gabungan antara Sistem Fuzzy Fuzzy System dengan Sistem Pakar Expert System. Penerapan
sistem Fuzzy dalam sistem pakar Expert System bertujuan untuk merepresentasikan pengetahuan pakar pada lingkungan yang tidak pasti kabur,
tidak lengkap, dan sangat kompleks. Dalam hal ini penulis menggunakan kombinasi antara Fuzzy System dengan Expert System untuk menyelesaikan
Procurement Tasks. Teknik Fuzzy Expert System telah banyak dipergunakan dalam
menyelesaikan berbagai masalah medis seperti untuk mendiagnosa kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
hipertensi, Fuzzy Expert System for Management of Hypertension Djam dan Kimbi, 2011 dan untuk mendiagnosa penyakit jantungHeart Disease Diagnosis
Ali dan Mehdi, 2010. Diluar bidang medis teknik ini juga dipergunakan untuk menganalisa keuntungan biaya Uzoka, 2009 dan dalam penentuan Customer dan
Advisor dalam berbagai Contract Center Shah et al, 2007. Procurement Tasks meliputi hal-hal yang dilakukan dalam proses
penyediaan barang atau jasa. Hal ini dimulai dengan adanya kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa, dilanjutkan dengan proses untuk mendapatkan barang atau
jasa tersebut sehingga barang tersebut didapatkan dan diterima oleh orang yang membutuhkan barang atau jasa tersebut.
Menurut Niraj dan Kumar 2011, kesuksesan dari suatu industri tergantung pada optimalisasi biaya produksi dan dalam mencapai tujuan terssebut
pemilihan vendor harus tepat tidak salah pilih dan efisien. Pemilihan vendor, yang merupakan hal dasar dalam mata rantai Procurement, adalah masalah yang
multi objektif yang melibatkan faktor-faktor kualitas dan kuantitas. 3 tiga tujuan utama dalam permasalahan pemilihan vendor : minimalisasi biaya, minimalisasi
penolakan-penolakan, dan minimalisasi keterlambatan pengiriman Kumar, 2004 dan Ramezani dan Montazer, 2006.
Beberapa teknik yang telah dipergunakan dalam menyelesaikan Procurement Tasks, khususnya penyediaan barang, adalah teknik Fuzzy Expert
Decision Support System Niraj dan Kumar, 2011 dengan tujuan untuk memudahkan penggunanya dalam melakukan pemilihan supplier. Teknik yang
sama juga telah dipergunakan sebelumnya untuk membantu komite pemilihan vendor dalam membuat keputusan Ramezani dan Montazer, 2006. Dalam kedua
jurnal di atas, para penulisnya mengaplikasikan pengetahuan pakar dalam membentuk aturan-aturan fuzzy, dengan metode Mamdani sebagai metode
inferensi dan metode Centre of Gravity untuk proses penegasan defuzzification. Dalam penelitian ini penulis melakukan kombinasi dari system Fuzzy
System dengan sistem pakar dimana kedua teknik ini dipergunakan untuk melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Sistem fuzzy mempunyai
kemampuan yang sama dengan sistem pakar dalam menjelaskan Negnevitsky,
Universitas Sumatera Utara
2002 tetapi penulis mengharapkan adanya suatu efisiensi dalam proses pengolahan data dengan mengkombinasikan keduanya. Dimana sistem fuzzy tidak
perlu melakukan proses terhadap data tertentu, yang telah diproses oleh sistem pakar, tetapi hanya mengolah data yang tidak bisa diproses oleh sistem pakar
tersebut. Adapun metode inferensi yang dipergunakan adalah metode Sugeno Orde 0 dan penegasannya menggunakan Height Method. Dengan demikian
diharapkan akan diperoleh suatu keputusan decision yang optimal dalam menangani Procurement Tasks.
1.2 RUMUSAN MASALAH