45
3. Membandingkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian.
4. Melakukan pengecekan data dengan pendamping, tutor, anak jalanan dan pimpinan Rumah Singgah Anak Mandiri.
Dengan demikian
tujuan akhir
dari triangulasi
adalah dapat
membandingkan informasi tentang hal yang sama, yang diperoleh dari beberapa pihak agar ada jaminan kepercayaan data dan dapat dipertaggung
jawabkan.
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Rumah Singgah Anak Mandiri
a. Sejarah Berdirinya Rumah Singgah Anak Mandiri
Pada tahun 19951996 Departemen Sosial dan UNDP melakukan uji coba pelaksanaan program-program pemberdayaan untuk anak jalanan, uji coba
pertama dilaksanakan di dua kota besar Indonesia antara lain kota Jakarta dan Surabaya. Hasilnya dikembangkan tiga model uji coba penanganan tentang
anak jalanan yaitu: open house rumah terbuka, mobil unit mobil kelilingmobil sahabat anak, bordig house panti persinggahan, dari ketiga
model pemberdayaan tersebut kini telah diuji cobakan di tujuh provinsi yaitu DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Medan dan Ujung
Pandang, selama tiga tahun. Uji coba di Yogyakarta dimulai pada tanggal 8 april 1997 dengan didirikan Rumah Singgah Anak Mandiri yang awalnya
berlokasi di jalan Mentri Supeno No. 107, berdekatan dengan terminal Umbulharjo tepatnya di sebelah barat kantor polisi sektor Umbulharjo.
b. Lokasi dan Keadaan Rumah Singgah Anak Mandiri
Rumah Singgah Anak Mandiri berada di bawah Yayasan Insan Mandiri sebagai payung pelindung secara legal formal dalam proses kerja. Pada
awalnya berlokasi di jalan Mentri Supeno No. 107, Umbulharjo, kini Rumah Singgah Anak Mandiri berlokasi dan menempati bangunan dengan status hak
pakai di jalan Printis Kemerdekaan No. 33B Kebrokan, Pandeyan,
47
Umbulharjo, Yogyakarta. Secara umum Rumah Singggah dimaksudkan sebagai wadah pemberdayaan anak jalanan dimana anak diharapkan dapat
memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, dan informasi yang berguna bagi peningkatan taraf hidup mereka.
Bangunan Rumah Singgah Anak Jalanan terdiri dari dua lantai. Lantai satu meliputi ruang TBM rumah singgah anak jalanan, satu ruang tamu, satu
studio musik, satu MCK, serta dapur, dapur tersebut dimanfaatkan untuk anak jalanan memasak sehari-hari. Selain itu di lantai satu terdapat lemari, kasur,
kamar mandi, gudang, mesin compresor cuci motor, serta di halaman depan ada gerobak angkringan. Sedangkan dilantai dua meliputi ruang pimpinan
Rumah Singgah, satu ruang administrasi, satu ruang tamu dan sekaligus sebagai ruang belajar anak jalanan, satu kamar mandi, satu ruang komputer,
dan satu ruang logistik. 1 Ruang Administrasi Kantor
Ruang ini terbagi menjadi dua bagian yaitu, satu ruang Pimpinan Rumah Singgah dan satu ruang administrasi untuk pekerja atau tenaga
ahli Rumah Singgah. Fungsi ruang pimpinan Rumah Singgah adalah untuk menerima tamu serta menyimpan file-file yang berkaitan dengan
kepentingan anak binaan dan program-program pemberdayaan anak. Sedangkan ruang administrasi berfungsi sebagai penyimpanan arsip
program pemberdayaan yang telah berjalan, dokumentasi program serta surat-surat penting dan tata usaha.