Epidemiologi Faktor Resiko Penyakit Jantung Bawaan 1. Definisi

Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Jantung Bawaan 2.1.1. Definisi Penyakit jantung bawaan adalah penyakit dengan kelainan pada stuktur atau fungsi sirkulasi jantung yang telah ada saat lahir. Kelainan ini terjadi karena gangguan atau kegagalan perkembangan stuktur jantung pada fase awal pertumbuhan janin. Sekitar sepertiga atau separuh dari seluruh kasus PJB memerlukan tindakan bedah atau intervensi Harimurti, 2008.

2.1.2. Epidemiologi

Insidens PJB berkisar 8-10 bayi per 1000 kelahiran hidup dan 30 diantaranya memberikan gejala pada minggu pertama kehidupan. Lima puluh persen kematiannya akan terjadi pada bulan pertama kehidupan bila tidak terdeteksi secara dini dan tidak ditangani dengan baik Sastroasmoro, 1994. Asia dilaporkan memiliki prevalensi kelahiran dengan PJB tertinggi, yaitu 9,3 per 1000 kelahiran hidup Linde et al, 2011.

2.1.3. Faktor Resiko

Ada 2 kelompok besar dalam pembagian faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung bawaan : lingkungan dan genetik. Meskipun dalam kenyataan kedua faktor ini saling berinteraksi Indriwanto, 2007. 1. Lingkungan Paparan dari lingkungan yang tidak baik dapat mempengaruhi perkembangan janin, misalnya, menghisap asap rokok perokok pasif, menghirup cat atau udara di bengkel mobil yang mengerjakan perbaikan cat. a Faktor dari ibu:  Rubella. Infeksi rubella terutama bila mengenai pada kehamilan trimester pertama akan mengakibatkan insiden kelainan jantung Universitas Sumatera Utara bawaan dan risiko untuk mendapat kelainan sekitar 35 dengan jenis Patent Ductus Arteriosus, Pulmonary Valve Stenosis, Septal Deffect.  Diabetes. Bayi yang dilahirkan dari seorang ibu yang menderita penyakit diabetes mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mendapat kelainan jantung bawaan terutama yang kadar gulanya tidak terkontrol dengan angka kejadian 3 - 5 , kelainan jantung bawaan yang tersering pada ibu yang menderita kencing manis adalah Defek Septum Ventrikel, Koarktasio aorta, Transposisi komplit. Di negara maju pada ibu-ibu dengan penyakit kencing manis direkomendasikan untuk dilakukan fetal echocardiography.  Alkohol. Disebut sebagai alkoholik adalah meminum alkohol sebanyak 45 ml per hari dan dikatakan tidak ada kadar yang aman untuk ibu hamil, ibu yang alkoholik mempunyai insiden 0,1 - 3,3 per 1000 kelahiran mendapatkan bayi yang tidak normal fetal alcoholic syndrome dan untuk insiden kelaianan jantung bawaan sekitar 25 - 30 dengan jenis defek septum.  Ectasy. Insiden kelainan jantung bawaan akan meningkat dan sekitar 15,4 akan didapatkan bayi dengan kelainan jantung dan muskuloskletal.  Obat-obatan lainnya. Obat-obatan yang lain seperti diazepam, kortikosteroid, fenotiazin, juga kokain dapat meningkatkan insiden terjadinya kelainan jantung bawaan. 2. Genetik Riwayat dalam keluarga yang menderita kelainan pada jantung atau bukan pada jantung menjadi suatu faktor risiko utama mayor. Tetapi beberapa peneliti mengatakan bila ada anak yang menderita kelainan jantung bawaan maka saudara kandungnya mempunyai kemungkinan mendapat kelainan jantng bawaan 1 - 3, juga bila dalam silsilah keluarga ada yang mendapat kelainan jantung bawaan maka kemungkinan mendapat kelainan sekitar 2 - 4. Universitas Sumatera Utara  Kelainan kromosom. Sekitar 6 - 10 penderita kelainan jantung bawaan mempunyai kelainan kromosom, atau dengan kata lain sekitar 30 bayi yang mempunyai penyimpangan kromosom menderita kelainan jantung bawaan. Misalnya pada anak dengan Down syndrom maka sekitar 40 mempunyai kelainan jantung bawaan Indriwanto, 2007.

2.1.4. Klasifikasi Penyakit Jantung Bawaan