12
Menurut Bahtiar Arif, dkk bahwa, “Pelaksanaan anggaran belanja dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan, yaitu:
a. Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan;
b. Efektif, terarah, dan terkendali sesuai dengan rencana, programkegiatan setiap departemenlembaga pemerintahannon-pemerintahan;
c. Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri dan potensial nasional.”
3.3.1. Pengertian Belanja
Beberapa definisi belanja telah dikemukakan para ahli. Diantaranya adalah pengertian belanja menurut Indra Bastian dan Gatot soepriyanto : “Belanja adalah
jenis biaya yang timbulnya berdampak langsung kepada berkurangnya saldo kas maupun uang entitas yang berada di bank.”
Menurut Abdul Hafiz Tanjung : “Belanja merupakan pengeluaran daerah yang mengurangi ekuitas atau kekayaan daerah dan tidak dapat diperoleh kembali
pembayarannya oleh pemerintah.” Menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtias : “Belanja adalah semua
pengeluaran dari Rekening Kas Umum NegaraDaerah yang mengurangi ekuitas dana lancer dalam periode tahun anggran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.”
Menurut Nunuy Nur Afiah: “Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana, merupakan
13
kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.”
3.3.2. Klasifikasi Belanja
Menurut Tulis S.Meliala, dkk : ”Belanja diklasifikasikan menurut organisasi , fungsi dan ekonomi. Klasifikasi belanja menurut organisasi artinya
anggaran dialokasikan ke organisasi sesuai dengan struktur organisasi pemerintah daerah yang bersangkutan.”
Klasifikasi berdasarkan fungsi dibuat sesuai dengan urusan pemerintahan, sehingga perlu dilihat hubungannya dengan program dan kegiatan suatu entitas
atau satuan kerja. Belanja ini terdiri dari: pelayanan umum, pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi, lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas umum,
kesehatan, pariwisata dan budaya, agama, pendidikan, perlindungan sosial. Klasifikasi belanja menurut ekonomi atau jenisnya antara lain:
1. Belanja operasi, adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari
pemerintah pusat dan daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja ini meliputi belanja pegawai, belanja barang non investasi, pembayaran
bunga hutang, subsidi, hibah, bantuan sosial dan belanja operasional lainnya.
2. Belanja modal, yaitu pengeluaran anggaran untuk perolehan asset tetap atau
asset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. 3.
Belanja tak terduga, adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang.
14
3.4. Kelompok Belanja