Pendahuluan PROS Lieli Suharti, Andree Narwoto Faktor Faktor yg Berperan Full text

2

1. Pendahuluan

Saat ini, UKM Usaha Kecil dan Menengah memegang peranan penting di dalam perekonomian Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat jumlah UKM di Indonesia sebanyak 55,206 juta unit usaha atau 99,99 dari total pelaku usaha yang jumlahnya sebanyak 55,211 juta unit usaha http:www.depkop.go.id, 2012. Jumlah ini berpotensi terus berkembang, apalagi ditunjang dengan gerakan pemerintah yang mendorong munculnya wirausahawan-wirausahawan baru. Pada tahun 2012, jumlah wirausahawan di Indonesia bertumbuh ke angka 1,56 dari total jumlah penduduk, yang tadinya hanya 0,24 di tahun 2009 Muharram dalam Sulistiyo, 2012. Peningkatan jumlah UKM yang bertambah terus setiap tahunnya, tidak searah dengan peningkatan dalam keberhasilan usaha mereka. Selain masalah lemahnya penerapan manajemen UKM, hal lain yang menjadi permasalahan sebagian besar UKM ditanah air adalah rendahnya penerapan teknologi produksi yang inovatif. Menurut Wijayanti dan Puspitasari mengutip Mc.Grath et al. 1996, inovasi di dalam suatu usaha dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaing. Selain itu, inovasi juga merupakan inti dari semangat kewirausahaan, dimana seorang pengusaha harus senantiasa berubah dengan melakukan inovasi untuk mencapai kesuksesan yang lebih dalam bisnis Adhi dan Bawono, 2009: 72. Lebih lanjut, inovasi juga dapat dipandang sebagai kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap permasalahan dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang Zimmerer, 2008: 57.Oleh karena itu, inovasi mutlak diperlukan, tidak terkecuali bagi UKM. Dari penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti dan Puspitasari 2005, diperoleh hasil bahwa sejauh ini, sebagian besar jenis inovasi yang dilakukan oleh UKM adalah inovasi produk, yaitu penciptaan produk-produk baru untuk dijual. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil UKM yang melakukan inovasi dalam proses produksi. Inovasi proses produksi dapat berwujud inovasi teknologi produksi seperti misalnya mesin pembuat rengginang Triwitono, 2011 dan mesin pembuat kerupuk Maksindo, 2004 yang saat ini sudah dijual dipasaran. Diluar masalah jumlah UKM pencipta inovasi teknologi produksi yang masih relatif sedikit, terdapat beberapa UKM yang tetap dapat menunjukkan eksistensinya. Artikel koran Kompas 2 Agustus 2010 berjudul “Inovasi ‘Nakal’ Eko Susilo” membuktikan hal ini. Dijelaskan bahwa Bapak Eko Susilo sebagai pemilik dari usaha “Sehati” melakukan inovasi dengan cara menciptakan mesin- mesin produksi untuk produksi makanan ringan. Usaha “Sehati” merupakan sebuah UKM yang bergerak dalam usaha pembuatan makanan ringan berbahan baku kacang-kacangan. Inovasi yang dilakukan berawal dari ketidaksengajaan dan proses berpikir yang unik. Bapak Eko Susilo mampu menciptakan mesin-mesin produksi yang sangat inovatif sehingga menghasilkan proses produksi yang efektif dan efisien. Beliau telah mendapatkan pengakuan atas inovasinya, yaitu masuk ke dalam 10 besar lomba kreativitas alat tingkat Jawa Tengah tahun 2010 Kompas, 2 Agustus 2010 dan juga sejumlah prestasi lainnya antara lain: salah satu dari 100 Inovasi paling Prospektif Nasional 2010; juara harapan IKM Pangan Award Jateng 2012; Juara 3 Pelopor Ketahanan Pangan Jateng 2012; juara 1 Penyuluh Pertanian Swadaya Kotamadya Salatiga 2013. Untuk mempelajari proses inovasi pada sebuah usaha, dapat digunakan berbagai pendekatan. Munandar 2009 mengatakan bahwa salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk melihat sebuah inovasi adalah pendekatan 4P Kreativitas. Dalam pendekatan ini, inovasi dan kreativitas diyakini merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Di dalam pendekatan 4P Kreativitas, inovasi dapat dilihat dari sudut dimensi Person, Press, Process, serta Product. Aspek Person melihat kreativitas dari sudut pandang pribadi individu yang melakukan inovasi. Aspek Press melihat faktor faktor pendorong lahirnya sebuah inovasi, Aspek Process melihat proses kreatif yang dilakukan untuk dapat menghasilkan sebuah inovasi. Sedangkan aspek Product melihat bentuk hasil akhir dari inovasi yang telah dilakukan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka studi ini bertujuan memperoleh gambaran berkaitan dengan kegiatan dan proses inovasi di dalam sebuah UKM yang dalam hal ini mengambil kasus usaha “Sehati” milik Bapak Eko Susilo, dengan menggunakan pendekatan 4P Kreativitas. Keunikan dari mesin-mesin inovasi Bapak Eko Susilo serta proses penciptaannya merupakan hal yang menarik untuk diketahui dari penelitian ini. Adapun persoalan yang akan diangkat di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa sajakah ciri-ciri kepribadian kreatif yang menonjol yang dimiliki oleh pemilik usaha “Sehati” yang telah menciptakan inovasi dalam teknologi produksi? 3 2. Faktor-faktor apakah yang menjadi pendorong inovasi pemilik usaha “Sehati”? 3. Bagaimanakah proses inovasi teknologi yang dilakukan oleh pemilik usaha “Sehati”? 4. Apa sajakah hasil inovasi teknologi dari pemilik usaha “Sehati”? 5. Apakah manfaat yang diperoleh dari inovasi teknologi pemilik usaha “Sehati” baik bagi pihak internal maupun eksternal?

2. Kajian Teoritis: Inovasi dan Pendekatan 4P Kreativitas