Manfaat yang Diperoleh dari Inovasi Teknologi Usaha “Sehati”

18 kedua proses ini. Pertama, pada tahap inkubasi, inovasi terobosan membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan inovasi inkremental. Kedua, pada tahap melahirkan ide, ide yang muncul pada inovasi terobosan bersifat spontan saat melihat produk atau sistem yang berbeda namun aplikatif. Berbeda dengan inovasi inkremental, dimana ide muncul saat melihat produk atau sistem sejenis yang terasa kekurangannya. Ketiga, pada tahap evaluasi dan implementasi, inovasi terobosan cenderung lebih banyak membutuhkan trial error dibandingkan dengan inovasi inkremental. Hal ini dapat dipahami karena inovasi terobosan harus dimulai dari dasar, sedangkan inovasi inkremental tinggal melakukan modifikasi sederhana pada mesin yang sudah ada disesuaikan dengan kebutuhan.

4.3. Manfaat yang Diperoleh dari Inovasi Teknologi Usaha “Sehati”

Inovasi yang dilakukan oleh Bapak Eko Susilo membawa banyak manfaat baik bagi usaha Sehati sendiri maupun pihak lain. Untuk manfaat internal usaha Sehati, penerapan hasil inovasi teknologi membawa sejumlah manfaat berikut: 1. Manfaat Efisiensi Proses Produksi Proses inovasi yang dilakukan oleh Bapak Eko Susilo menghasilkan output inovasi yang bermanfaat bagi proses produksi secara keseluruhan. Beliau tidak hanya mengubah alat, namun mengubah metode dengan alat-alat yang ada. Ketika metode produksi yang digunakan berkualitas baik, dengan tidak mengesampingkan peran karyawan, maka secara langsung akan menghasilkan produk yang berkualitas baik juga. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara, di mana Bapak Eko Susilo berpendapat bahwa inovasi pada metode produksi dapat meningkatkan kualitas dari produk. Hal ini tampak dari pernyataannya berikut: “Kalau bahan baku kelas A, orang yang mengerjakan kelas A, tapi metode yang digunakan kelas B, hasilnya bisa jadi kelas B atau C. Kalau bahan baku kelas A, orang yang mengerjakan kelas B, dan metode yang digunakan kelas B, maka hasilnya juga bisa jadi kelas B atau C. Kalau bahan baku kelas B, orang yang mengerjakan kelas B, tapi metodenya kelas A, maka hasilnya bisa kelas A atau B. Kalau bahan bakunya kelas B, orang yang mengerjakan kelas A, dan metode yang digunakan juga A, maka hasilnya pasti kelas A.” Dari pernyataan di atas jelas bahwa metode produksi memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Terasa sia-sia apabila bahan baku yang digunakan berkualitas nomor satu, namun metode produksi yang digunakan hanya seadanya, maka tidak akan mungkin dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik. 2.Manfaat Inovasi Bagi Karyawan Usaha “Sehati” Inovasi yang dilakukan oleh Bapak Eko Susilo memberi dampak positif bagi karyawan usaha “Sehati”. Beliau mewajibkan seluruh karyawan di bagian produksi untuk menguasai sistem kerja seluruh mesin hasil inovasi. Beliau mempersilahkan karyawan merombak mesin-mesin hasil inovasinya jika dirasa mesin-mesin tersebut masih kurang efektif dan efisien. Bahkan terkesan beliau mempercayakan mesin-mesin tersebut kepada mereka. Hal ini dimaksudkan supaya karyawan dapat mengembangkan kreatifitas dan pengetahuan mereka sehingga berguna untuk masa depan karyawan sendiri. Bapak Slamet, salah seorang karyawan Bapak Eko Susilo berkata: “Pak Eko sering meminta karyawan untuk menguasai semua bagian produksi, termasuk saya. Saya sendiri biasanya cuma bekerja di bagian penggorengan sejak dulu pertama kali ikut Pak Eko, tapi sekarang saya juga harus menguasai bagian penepungan. Memang Pak Eko ingin supaya jika ada karyawan yang tidak masuk, maka tidak mengganggu produksi, karena ada karyawan lain yang menggantikan. Tapi di balik itu saya tahu kalau Pak Eko juga ingin karyawan itu bertambah pintar dan berkembang. Dia malah menyuruh karyawan untuk bongkar-bongkar mesin kalau karyawan merasa bisa lebih baik. Contohnya mesin peniris minyak ini, Pak Eko dulu cuma membuat dalamnya saja, tapi penutup luarnya itu malah karyawan yang merancang dan membuatnya.” 19 Dengan cara ini, diharapkan setelah karyawan tidak lagi bekerja di usaha “Sehati” mereka dapat mandiri berkat skill yang diperoleh dari Bapak Eko Susilo. Beliau sendiri malah berharap bahwa karyawan-karyawannya tidak berlama-lama bekerja di tempat usahanya, namun segera mandiri dengan membuka usaha dengan modal keterampilan yang telah diperoleh dari beliau.

3. Manfaat Inovasi Bagi Masyarakat Sekitar