Dimensi Press dalam Inovasi Dimensi Process dalam Inovasi

4

2.2. Dimensi Press dalam Inovasi

Dalam dimensi Press, kreativitas dilihat berdasarkan faktor-faktor apa saja yang mendorong seseorang menjadi kreatif dan inovatif. Dorongan menjadi kreatif dan inovatif lebih disebabkan setiap orang condong ingin mewujudkan potensinya, mewujudkan dirinya, berkembang, serta menjadi matang Munandar 2009: 37, . Faktor-faktor pendorong tersebut dapat dilihat dari sisi internal inovator maupun dari sisi eksternalnya. Carter dan Williams dalam Gracia 2003 mengatakan terdapat beberapa alasan sebuah usaha bisnis melakukan inovasi, yaitu: 1. Keinginan untuk mengatasi kekurangan bahan baku. 2. Keinginan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja. 3. Keinginan untuk mengatasi kelebihan permintaan. 4. Adanya tuntutan dari konsumen akan tipe produk baru. 5. Adanya tekanan langsung dari persaingan industri dalam negeri maupun luar negeri. Iswanto mengutip Walton 1987 berkata bahwa dorongan yang menyebabkan perusahaan melakukan inovasi dapat disebabkan oleh faktor internal perusahaan maupun faktor eksternal dari luar perusahaan. Faktor internal bisa berupa dorongan berinovasi yang muncul karena adanya ketidakefisienan metode kerja yang selama ini digunakan di perusahaan. Sedangkan faktor eksternal biasanya berupa adanya tekanan dari pasar produk dan pesaing. Hal di atas ditegaskan oleh Winardi 2003: 201 bahwa dorongan untuk seseorang berpikir kreatif dan inovatif dapat berasal dari berbagai macam sumber, seperti: masukan dan tuntutan dari pihak konsumen; benchmarking praktek yang dilakukan perusahaan pesaing; masukan dari distributor; peraturan dan dorongan dari pihak pemerintah; serta hasil dari kegiatan riset dan pengembangan yang dilakukan pengusaha.

2.3. Dimensi Process dalam Inovasi

Dalam dimensi Process, kreativitas dalam inovasi dilihat sebagai sebuah proses berpikir sejak awal sampai terciptanya suatu ide unik dan kreatif. Supardi mengutip De Bono 1970 mengatakan bahwa terdapat empat tahapan dari proses kreativitas, yaitu: 1. Tahap persiapan atau akumulasi pengetahuan Pada tahap ini seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan pengetahuan melalui membaca, bertanya dengan orang lain, menghadiri pertemuan-pertemuan bisnis, ataupun terjun dalam bidang tertentu sehingga menyebabkan ide-ide kreatif dapat terkumpul. 2. Proses inkubasi Tahap inkubasi adalah tahap penantian ide kreatif yang diharapkan. Pada tahap ini seseorang tidak harus terus-menerus memikirkan masalah yang sedang dihadapi, tetapi dapat sambil melakukan kegiatan lainnya, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi. Hal ini dilakukan supaya ide-ide spontan dapat muncul apabila pikiran dari individu yang bersangkutan lebih rileks dan tidak terbebani suatu masalah. 3 Melahirkan ide Pada tahap ini, ide atau solusi kreatif yang dicari selama ini mulai muncul. Terkadang ide yang ditemukan dapat muncul di situasi yang tidak terduga dan spontan, bahkan muncul pada saat yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Setelah munculnya ide ini, individu yang bersangkutan harus cepat tanggap untuk menangkap dan melanjutkan ide tersebut ke tahap berikutnya. 4. Evaluasi dan implementasi Tahap ini adalah tahap terakhir dari proses kreativitas. Dalam tahap ini, diperlukan sikap serius, disiplin, dan konsentrasi. Dari ide yang muncul di dalam tahap ketiga, individu yang bersangkutan harus menguji dan memodifikasi ide tersebut sehingga didapatkan bentuk yang matang dari ide tersebut 5

2.4. Dimensi Product dalam Inovasi