Al- Qur’an Dan Hadis

Muta’lim menerangkan Ahlaq dalam mencari ilmu yang dimana kitab ini mengatur sedemikian rupa cara mencari ilmu atau tatacara mencari ilmu yang sesuai dengan ajaran agma islam dengan kitab ini para santri sangat meneladani isi kitab tersebut yang sangat khas dengan kehidupan para santri. Sedangkan kitab Ayyuhal Walad merupakan kiatb yang menerangkan pesan pesan dari seorang guru kepada muruid yang telah dirasa cukup bergurunya kepada seorang guru, pesan- pesan tersebut merupakan pesan yang cukup berarti bagi seorang muruid yang ingin mengembang ilmu agama islam di daerh lain agar seperti gurunya yang terkenal.

C. Al- Qur’an Dan Hadis

al- Qur’an yang di pelajari di pondok pesantren alngitan sama tetapi ada beberapa kitab tafsir yang biasa digunakan yaitu kitab tafsir al- Qur’an Jalalaen yang cukup terkenal di pondok pesantren langitan dan kitab tafsir ini ber juz-juz. Kitab tafsir Jalalain telah dijadikan kitab dasar di seluruh pesantren di Indonesia diperuntukkan bagi mereka yang ingin mempelajari tafsir Al- Quran. Bahasanya ringkas, padat, dan enak. Berikut ini sekilas mengenainya. Kitab ini satu-satunya kitab tafsir yang penyusunnya dua orang. Uniknya mereka tidak mengerjakannya secara bersamaan. Meski disebut- sebut penyusunnya oleh dua orang, sebenarnya Al-Mahalli dan As-Suyuthi digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id tidak mengerjakannya dalam waktu yang bersamaan. Masing-masing penyusun yang berbeda generasi itu hanya menulis tafsir separuh al-Quran pada masanya. Sebab ketika sang mufassir pertama menyusun bagian pertama Tafsir Jalalain, mufassir kedua baru saja memulai pengembaraannya mencari ilmu. Penulis awal Tafsir Jalalain adalah Jalaluddin Al-Mahalli, tokoh kelahiran Kairo, Mesir, tahun 791H1389 M, yang bernama asli Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim bin Ahmad bin Hasyim Al-Mahalli Al-Mishri Asy- Syafi’i. Uniknya, entah mengapa, ulama besar yang juga termasyhur karena kealimannya di bidang fiqih, ilmu kalam, nahwu dan manthiq dan karya-karya besarnya, itu mengawali penulisan tafsirnya dari Surah Al-Kahfi yang terletak di pertengahan juz lima belas lalu terus ke belakang hingga surah terakhir, An-Nas. Usai menafsirkan Surah An-Nas, Al-Mahalli lalu kembali ke halaman muka al-Quran, menafsirkan surah Al-Fatihah. Tadinya, setelah usai menafsirkan surah pertama dalam al-Quran itu ia akan melanjutkan dengan surah Al-Baqarah, Ali Imran dan seterusnya hingga akhir surah Al-Isra. Namun taqdir berkata lain, ketika baru selesai menulis tafsir Al-Fatihah, sang Allamah berpulang ke haribaan Allah pada tahun 864 H1459 M. Merasa sayang dengan karya besar sang guru yang nyaris terbengkalai, belasan tahun kemudian, pekerjaan mulia itu pun dilanjutkan oleh salah satu murid Al-Mahalli yang saat itu telah menjadi ulama besar yang sangat alim, Abdurrahman bin Kamaluddin Abi Bakar bin digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id Muhammad Sabiquddin bin Fakhrudin bin Utsman bin Nashiruddin Muhammad bin Saifudin Khidhir Al-Khudhairi As-Suyuthi Al Mishri Asy- Syafi’i, atau Jalaluddin As-Suyuthi. Secara mengagumkan, As- Suyuthi melanjutkan penafsiran dari Surah Al-Baqarah sampai akhir Surah Al-Isra di juz 15, dengan metodologi serta pola dan gaya bahasa yang nyaris sama persis dengan tulisan awal sang guru. Jika bukan karena ada keterangan bahwa kitab tafsir itu disusun oleh dua mufassir, orang-orang pasti akan mengira penyusun Tafsir Jalalain hanya satu orang saja. Bahkan, untuk menyamakan metodologi dengan sang pendahulu, As-Suyuthi juga meletakkan surah Al-Fatihah berikut penafsirannya di akhir kitab. Meski terbilang ringkas, informasi-informasi penting dalam Tafsir Jalalain membuat kitab itu terus menjadi rujukan ulama, bahkan hingga saat ini. Keringkasan penjabarannya juga mengundang minat banyak ulama sesudahnya untuk menyusun komentar atas kitab tafsir tersebut. Sedangkan untuk mengenai hadis yang penulis ketahui adalah kitab tafsir Arba’in Nawai. Kitab ini merupakan kitab yang wajib di pelajari di pondok pesantren lagitan karena dengan kitab ini sebagai dasaran untuk membuat hukum yang belum ada kejelasanya di dalam al- Qur’an. Kitab- kitab yang di gunakan didalam pondok pesantren langitan sangat banyak, diantra kitab yang digunakan adalah sebagai berikut : a Pendidikan Agama. digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id Tauhid : Aqidatul Awwam, Fiqih : Mabadi’ul fiqih, Tasawuf : Hidayatul bidayah, JawahÍrul kalamiyah, Ahlaq : Ta’limutãlim, Ayyuhal walad b al- Qur’an dan hadis al- Qur’an Jalalaen yang cukup terkenal di pondok pesantren langitan dan kitab tafsir ini ber juz-juz. Arba’in Nawai. Kitab ini merupakan kitab yang wajib di pelajari di pondok pesantren lagitan karena dengan kitab ini sebagai dasaran untuk membuat hukum yang belum ada kejelasanya di dalam al- Qur’an digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id digilib.uins by.a c.id

BAB III ISI KITAB ALALA DI PONDOK PESANTREN LANGITAN

A. Tek Kitab Alala

Adapun Tek dari kitab Alala sebagai berikut. Ada 37 nadhom, diantaranya adalah sebagai berikut: عْ ْ م ْنع كْي ْنأس ّت ب ّاا مْعْلا تا اا ي ب م ْ تْسا شْ ا غْب ْصا ْ ح ءك ْ تْ ي ـْلب نْي ق ّل ف ه ْي ق ْنع ْلس ْ أْ ت ا ءْ ـْلا نع ا ك ْ ف عْ س هّْ ف ّ ش ا ك ْ ف ْ تْ ت هْن ف ْيخ م ح ْلا ل ل ْ ع ّلْ ف هْهأاْي عْلا ّ ءف ْمّعت عا ْلا ْ حب ْح ْسا مْعْل ا نم ي ْ ي ّلك ا تْ م ْنك ق ل ْفا هْ لْا ّ ف ْهّ ت ئ صق ْعا ْ ّتلا ّ ْلا لا ْلا ن س لا ْ لْا مْعلْا ه ئا ّ لا عْي ج نم ْ ْ ي نْصحْلا ه عّ تما حا ْي ف ّ ف بع فْلا ْنم ْيّ لا عّ شا ْي ك ف كّت تم ملع كّ تم لهج هْ م ْكا كّ تي ه ْي ْيف مِهب ْن ل ْيظع نْي لعْلا يف ْتف ه ْ ف ْ ْلا ء ع ْيغب ا م ْي ف ْ ت ْ ا تْيّ ت ْكا سْيل ْ ي فْيك مْعْلف ّ حت ّ م ْ ْلا ت ا ْ م ك ْ ا ءْ ْلا قْ حب ْن ْيا هماك ّلق ءْ ْلا لْ ع ّمت ا ا ع ْنم ءْ ْلا ي سيل هن ّل نم ْ ع ْنم ت لا ْ ي لْجّ لا ْ ِلْ ْلا ع ْ ت لْجّ لب هت ْ ع ِهسْأ ب ْ مْ ت هْيف ْنم هت ْ عف هتْ م ْعب لخ ّيح مْعْلا خأ مْيم ا ّتلا تْحت هلصْ أ digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id