Fasal IX :Kasih Sayang Dan Nasehat
46
menjadi ulama ahli Al-Quran. Kemudian atas berkah I’tikad bagus dan kasih sayangnya itulah putranya menjadi alim.
Artinya: Sebuah hikayat diceritakan. Shadrul Ajall Burhanul Aimmah membagi waktu untuk mengajar kedua orang putra beliau, yaitu Hasamuddin dan
Tajuddin pada waktu agak siang begini, minat kami telah berkurang lagi pula merasa bosan”, sang ayahpun menyahut’ “sesungguhnya orang-
orang perantauan dan putra-putra pembesar itu pada berdatangan kemari dari berbagai penjuru bumi. Karena itu mereka harus kuajar terlebih
dahulu.” Nah, atas berkah sang ayah dan kasih sayangnya itulah, dua orang putra beliau menjadi alim fiqh yang melebihi ahli-ahli lain yang
hidup pada masa itu. 2. Menghadapi Kedengkian
47
Artinya: Selain tersebut di atas, orang alim hendaknya tidak usah turut melibatkan diri dalam arena pertikaian dan peperangan pendapat dengan orang lain,
karena hal itu hanya membuat waktu menjadi habis sia-sia. Dikatakan: “Pengamal kebajikan akan dibalas karena kebajikannya, sedang pelaku
kejelekan itu telah cukup akan memberatkan siksa dirinya.” Syaikhul Islam Az-Zahid Ruknuddin Muhammad bin Abu Bakar yang masyur
dengan gelar Khowahir Zadah Al-Mufti membawakan syi’ir untukku, katanya : Sulthanusi Syari’ah Yusuf Al-Hamadani membawakan
untukku syi’ir ini: Jika kamu di olok-olok seseorang, janganlah engkau membalas
kejelekan orang tersebut, dengan cukup diam saja tentu dia akan terkena akibat dari perbuatannya itu.