2.3.3 Aspek-aspek Konsep Diri
Aspek- aspek konsep diri menurut Fitts 1971 adalah sebagai berikut : 1.
Konsep Diri Fisik Konsep diri fisik berarti pandangan, pikiran, perasaan, dan
penilaian terhadap keadaan dirinya secara fisik. 2.
Konsep Diri Pribadi Konsep diri pribadi berarti pandangan, pikiran, perasaan, dan
penilaian terhadap keadaan pribadinya. 3.
Konsep Diri Sosial Konsep diri sosial berarti pandangan, pikiran, perasaan, dan
penilaian terhadap interaksi dirinya dengan orang lain dan lingkungan skitarnya.
4. Konsep Diri Moral Etik
Konsep diri moral etik berarti pandangan, pikiran, perasaan, dan penilaian terhadap dirinya sendiri yang dilihat dari standar
perimbangan nilai-moral dan etika. 5.
Konsep diri keluarga berarti perasaan dan harga diri seorang individu terhadap kedudukannya sebagai anggota keluarga.
6. Konsep Diri Akademik
Konsep diri akademik berarti pandangan, pikiran, perasaan, dan penilaian terhadap dirinya berdasarkan akademik
Berzonsky 1981 mengemukakan bahwa aspek-aspek konsep diri meliputi:
a. Aspek fisik yaitu penilaian individu terhadap segala sesuatu yang
dimiliki individu seperti tubuh, pakaian, benda miliknya, dan sebagainya.
b. Aspek sosial meliputi bagaimana peranan sosial yang dimainkan oleh
individu dan sejauh mana penilaian individu terhadap performannya.
c. Aspek moral meliputi nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang memberi
arti dan ara bagi kehidupan individu. d.
Aspek psikis meliputi pikiran, perasaan, dan sikap-sikap individu terhadap dirinya sendiri.
Untuk mengukur konsep diri dalam penelitian ini, penulis menggunakan 6 enam aspek konsep diri menurut Fitts.
2.3.4 Peran Konsep Diri
Sebagai inti kepribadian, konsep diri akan menentukan keberhasilan seseorang
dalam menghadapi
permasalahan yang
timbul dalam
kehidupannya. Konsep diri merupakan
frame of reference
Fitts, 1971. 1.
Konsep diri mempunyai peranan penting dalam mempertahankan keselarasan batin. Pada dasarnya setiap individu selalu berusaha
untuk mempertahankan keselarasan batinnya. Apabila timbul perasaan atau persepsi yang tidak seimbang atau saling bertentangan,
maka akan terjadi situasi psikologis yang tidak menyenangkan sehingga ia akan mengubah perilakunya.
2. Seluruh sikap dan pandangan individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi individu dalam menafsirkan pengalamannya Lynch dalam Partosuwido, dkk, 1979.
3. Konsep diri menentukan pengharapan individu
4. Untuk dapat memahami kepribadian, seorang individu tidak perlu
untuk mengetahui secara tepat perincian gambaran dirinya, karena pasti akan sangat bervariasi. Akan lebih penting dan bermanfaat jika
lebih memfokuskan pada
emotional tone
dari gambaran diri seorang individu tersebut Fitts, 1971.
Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat pentingnya peran konsep diri dalam kehidupan sebagai individu yang berinteraksi dengan orang lain.
Konsep diri menjadi penting, karena dengan konsep diri individu akan mampu menentukan perilakunya, mempertahankan keselarasan batin,
memengaruhi cara seseorang menginterpretasikan pengalamannya serta memengaruhi harapan seseorang terhadap dirinya.
2.4 Hasil-hasil Penelitian Sebelumnya