Pengetahuan Knowledge Faktor-faktor yang Berpengaruh Dalam Pencapaian Imunisasi

Menurut Muslihatun 2010 reaksi KIPI dari imunisasi campak sebagai berikut : 1 Demam lebih dari 39,50 o C pada hari ke 5-6 selama 2 hari yang dapat merangsang terjadinya kejang demam. 2 Ruam pada hari ke 7-10 selama 2-4 hari. 3 Gangguan sistem saraf pusat seperti sensefalitis dan ensefalopati pasca imunisasi.

B. Faktor-faktor yang Berpengaruh Dalam Pencapaian Imunisasi

1. Pengetahuan Knowledge

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2012. Menurut Notoatmodjo 2012, pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Dalam hal ini pengetahuan tercakup dalam domain kognitif yang memiliki enam tingkatan, yaitu : a. Tahu know Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall sesuatu yang spesifik dari suatu bahan yang dipelajari. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari orang lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya. b. Memahami comprehesnsion Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi Universitas Sumatera Utara tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap materi atau objek harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. c. Aplikasi aplication Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya real. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dan dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah problem solving cycle dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. d. Analisa analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokan, dan sebagainya. e. Sintesis synthesis Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau untuk menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keselurahan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. Universitas Sumatera Utara f. Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi. Menurut Khotimah dan Rusnelly 2008, umumnya orang yang berpengetahuan tinggi cenderung memiliki pola pikir yang lebih baik sehingga berusaha menerapkan pola perilaku hidup sehat. Dengan pengetahuan tinggi diharapkan dapat menimbulkan sikap perilaku yang dapat menangkal timbulnya perubahan perilaku yang negatif dari kesehatan. Sedangkan menurut Cornelia, dkk 2013, pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden

2. Sikap

Dokumen yang terkait

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCAPAIAN TARGET IMUNISASI DIFTERI PADA PELAKSANAAN SUB PIN TAHUN 2012 (Studi di Desa Jambearum Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember)

0 4 23

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BALITA DI DESA BALEGONDO Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Balita Di Desa Balegondo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan.

2 4 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BALITA DI DESA BALEGONDO Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Balita Di Desa Balegondo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan.

0 1 20

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Wiliayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEBERANG PADANG TAHUN 2014.

0 0 11

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCAPAIAN LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP (LIL) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMAU PURUT KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2009.

0 1 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK DI KABUPATEN TEGAL.

0 2 95

Analisis Faktor Faktor Organisasi Yang Berhubungan Dengan Cakupan Imunisasi Puskesmas di Kabupaten Batang. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 2 20

TAP.COM - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU ... 9801 22014 1 SM

0 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Imunisasi 1. Pengertian Imunisasi - Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pencapaian Target Cakupan Imunisasi Dasar di Puskesmas Helvetia Medan 2014

0 0 12