20, berkualitas kurang baik sebesar 16,67, dan berkualitas tidak baik sebesar 6,67.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Aditya Melia Nugrahanti dengan penelitian yang peneliti laksanakan adalah sama-sama merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif
dan meneliti
tentang analisis
butir soal.
Perbedaanpenelitian yang dilakukan oleh Aditya Melia Nugrahanti dengan penelitian yang peneliti laksanakan adalah terletak pada subjek penelitian,
tempat, dan waktu penelitian.
C. Kerangka Berpikir
Evaluasi hasil belajar merupakan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami
materi yang telah diberikan oleh guru. Evaluasi hasil belajar dapat dapat dilakukan oleh guru melalui teknik tes. Tes yang diberikan oleh guru kepada
peserta didiknya merupakan alat yang digunakan guru untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, tes yang diberikan haruslah tes yang
berkualitas. Tes yang berkualitas dapat memberikan gambaran yang tepat mengenai
hasil belajar peserta didik. Untuk mengetahui kualitas tes, guru dapat melakukan analisis kualitas tes. Analisis kualitas tes adalah tahap yang dapat
ditempuh untuk mengetahui derajat kualitas tes baik keseluruhan tes maupun butir soal yang merupakan bagian dari tes. Analisis butir soal merupakan
kegiatan mengkaji pertanyaan-pertanyaan dalam tes apakah sudah memenuhi syarat sebagai tes yang berkualitas. Dari analisis butir soal ini dapat
diidentifikasikan soal yang sangat baik, baik, sedang, tidak baik dan sangattidak baik. Analisis butir soal dapat dihitung melalui beberapa aspek
yaitu Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh.
Validitas merupakan derajat kesahihan dari suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur.“Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen”Zainal Arifin , 2012:258. Suatu tes dikatakan reliabel jika tes
tersebut selalu memberikan hasil yang sama bila diberikan pada kelompok yang sama dalam waktu atau kesempatan yang berbeda.
“Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan
peserta didik yang sudah menguasai materi dengan peserta didik yang belumkurang menguasai materi berdasar
kan kriteria tertentu”Zainal Arifin, 2012:273. Suatu soal dikatakan baik jika memiliki daya pembeda antara 0,40-
0,70. Perhitungan tingkat kesukaran soal merupakan pengukuran seberapa besar derajat kesukaran soal yang telah dibuat. Soal sebaiknya tidak terlalu
mudah dan tidak terlalu sukar. Suatu soal dikatakan baik jika memiliki tingkat kesukaran antara 0,30-0,70. Pengecoh ada pada soal pilihan ganda. Butir soal
yang baik adalah butir soal yang pengecohnya akan dijawab secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik
jika dipilih oleh ≥5 peserta didik. Analisis butir soal bermanfaat untuk mengetahui tingkat kualitas soal.
Dari hasil analisis butir soal dapat diketahui soal mana saja yang perlu
diperbaiki atau direvisi, dihilangkan, dan disimpan di bank soal. Dengan dilakukan analisi butir soal maka diharapkan soal yang dijadikan tes
mendatang dapat berkualitas baik sehingga dapat mengukur hasil belajar peserta didik secara tepat.
D. Paradigma Penelitian