Tempat dan Waktu Penelitian Desain Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XI IPS SMA N 1 Kalasan. Adapun waktu pelaksanaannya dilakukan pada bulan Agustus-September 2014.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari informasi dan data yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan kualitas tes. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena data yang diperoleh dalam bentuk angka- angka dan dianalisis untuk kemudian ditarik kesimpulan dengan menggunakan program Anates Versi 4 dan excel.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini adalah analisis butir soal yang dilihat dari aspek Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh. 1. Validitas Analisis validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah tes sudah tepat digunakan sebagai alat ukur. Validitas tes diuji dari segi totalitas keseluruhan tes dan dari segi itemnya. Dari segi keseluruhan tes, validitas dapat diuji secara rasional validitas logis yaitu dengan menyesuaikan soal dengan materi yang ada. Dari segi itemnya, validitas soal dapat dihitung dengan teknik korelasi point biserial. Angka yang menunjukkan tingkat validitas diperoleh dengan menghitung indeks korelasi antara skor tiap butir soal dengan skor totalnya. 2. Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk mengukur derajat konsistensi dari tes. Suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut memberikan hasil yang sama bila diberikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Reliabilitas suatu perangkat tes dapat dihitung dengan mengkorelasikan skor-skor yang diperoleh dari hasil penilaian sehingga menghasilkan nilai koefisien korelasi yang menunjukkan tingkat reliabilitas suatu perangkat tes. 3. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Daya pembeda dihitung dengan terlebih dahulu membagi peserta didik menjadi dua kelompok yaitu kelompok bawah dan kelompok atas yang berpatokan pada teori kelompok kecil sehingga jumlah peserta didik dibagi menjadi 2 sama besar dengan terlebih dahulu mengurutkan skor peserta didik dari yang tertinggi hingga yang terendah. Setelah itu, data yang ada dimasukkan ke dalam rumus untuk menghasilkan indeks daya pembeda soal. 4. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal dihitung dengan tujuan untuk mengukur seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Tingkat kesukaran dihitung dengan menghitung jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah peserta didik dikali 100. 5. Efektivitas Pengecoh Efektivitas pengecoh dapat dilihat dari pola jawaban peserta didik yang menjawab salah. Pengecoh yang baik akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Pengecoh yang baik ditandai dengandipilih oleh sedikitnya 5 dari peserta tes.Sebuah pengecoh dapatdikatakan berfungsi dengan baik apabilapengecoh tersebut mempunyai daya tarikyang besar bagi peserta tes yang kurangmemahami konsep atau kurang mengusaimateri. Efektivitas pengecoh ini dinyatakan dalam bentuk indeks pengecoh.

D. Subjek dan Objek Penelitian