Amar Putusan MENGADILI: KESAKSIAN TESTIMONIUM DE AUDITU DALAM DIREKTORI PUTUSAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id panjang keseluruhan sekitar 50 cm, satu buah pisau yang terbuat dari besi tanpa ada gagang, dan satu buah batu bekas bakaran Dirampas untuk dimusnahkan, Satu buah jam tangan berwarna kuning keemasan terbuat dari besi merek Citizen, satu buah jam tangan berwarna putih terbuat dari besi dengan merek Mirage, satu buah cincin emas berwarna kuning, dan tulang belulang sebanyak 77 tulang yang diduga berasal dari ketiga korban Dikembalikan kepada masing-masing keluarga korban. 5. Membebankan kepada Negara untuk membayar biaya perkara. Demikianlah diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim pada hari Jumat tanggal 17 Mei 2013 oleh kami Sylvia Yudiastika, SH. selaku Hakim Ketua Majelis, Sayed Fauzan, SH.MH. dan Edy Siong, SH. Mhum masing- masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 21 Mei 2013 oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh masing-masing Hakim Anggota tersebut dibantu oleh Ikuti Telaumbanua, SH, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Gunungsitoli dan dihadiri oleh Budiaro Harefa, SH., Sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Gunungsitoli dan Penasihat Hukum Terdakwa serta dihadapan terdakwa tersebut. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 63

BAB IV ANALISIS HUKUM ACARA PIDANA ISLAM DAN HUKUM ACARA

PIDANA DI INDONESIA TERHADAP KESAKSIAN TESTIMONIUM DE AUDITU DALAM DIREKTORI PUTUSAN NOMOR 08PID.B2013PN-GS TENTANG PEMBUNUHAN BERENCANA A. Analisis Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakimdalam Direktori Putusan Nomor 08PID.B2013PN-GS tentang Pembunuhan Berencana. Dalam Direktori Putusan Nomor 08PID.B2013PN-GS tentang Pembunuhan Berencana terdapat sebelas saksi. Namun, hanya ada satu orang saksi yang melihat, mendengar dan mengalami sendiri peristiwa pidana tersebut, sedangkan ke sepuluh saksi lainnya tergolong saksi testimonium de auditu. Majelis hakim memutus perkara tersebut dengan menggunakan keterangan saksi de auditu dan terkesan mengesampingkan keterangan dari saksi kunci. Padahal, keterangan saksi de auditu dan keterangan yang diberikan oleh saksi kunci dalam perkara tersebut sangat bertentangan. Dalam Direktori Putusan Nomor 08PID.B2013PN-GS memang tidak dijelaskan alasan hakim menimbang dengan menggunakan keterangan saksi de auditu. Namun penulis beranggapan bahwa majelis hakim lebih mempertimbangkanmenggunakan keterangan saksi de auditu karena didasarkan pada salah satu asas hukum pidana yaitu Unnus Testis Nullus Testis, yang berarti satu orang saksi tidak dapat dikatakan sebagai saksi. Selain itu hakim memiliki digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id otoritas penuh dalam memutuskan suatu perkara. Sehingga penulis berpendapat bahwa hakim memutus perkara tersebut dengan menggunakan kesaksian de auditu karena berdasarkan asas hukum pidana Unnus Testis Nullus Testis, hakim merasa bahwasanya keterangan saksi kunci tidak cukup digunakan sebagai bahan pertimbangan hakim karena hanya ada satu saksi kunci dalam Direktori Putusan Nomor 08PID.B2013PN-GS. Berdasarkan dari penjelasan di atas, penulis berpendapat bahwa seharusnya hakim tidak serta merta memutus suatu perkara pidana dengan menggunakan kesaksian de auditu dan terkesan mengesampingkan saksi kunci. Karena dalam menilai kebenaran seorang saksi, hakim harus dengan sungguh- sungguh memperhatikan aspek-aspek yang ada. Adapun aspek-aspek yang dimaksud yaitu: persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang lain, persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti yang lain, alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk memberi keterangan tertentu, dan asal muasal saksi tersebut mengetahui peristiwa pidana tersebut. Berdasarkan aspek- aspek tersebut, barulah hakim dapat mendapatkan keyakinan apakah keterangan tersebut dapat dipercaya atau tidak. Hakim tidak dapat pula mengesampingkan saksi kunci yang dalam perkara tersebut berjumlah satu orang dan hanya berdasarkan pada asas Unnus Testis Nullus Testis. Dalam Pasal 185 Ayat 2 KUHAP dijelaskan bahwa “Keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah terhadap perbuatan yang didakwakan terhadapnya”. Isi Pasal ini

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24