Kehadiran Peneliti Lokasi dan Waktu Penelitian
66
1. Majelis dzikir Nurul Haromain awal mulanya adalah pesantren yang didirikan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki dengan
menunjuk murid beliau yaitu KH. Ihya’ Ulumuddin sebagai pengasuhnya. Alasan peneliti memilih majelis ini, karena banyak
diminati oleh kalangan masyarakat kota seperti para kaum akademisi mahasiswadosenguru,
para pengusaha,
para pejabat,
dan sebagainya. Hal ini dikarenakan prinsip inklusivisme yang dianut oleh
majelis ini. Prinsipnya tidak mengekor pada aliran atau ormas tertentu. Bagi pesantren atau majelis ini semua perbedaan selama itu masih
dalam wilayah khilafiyyah pasti bisa ditemukan jalan keluarnya. Sehingga majelis ini berkembang sampai di 36 Kota di Indonesia.
76
2. Penyiar Sholawat Wahidiyah adalah lembaga khidmah perjuangan Wahidiyah yang didirikan oleh KH. Abdul Madjid Ma’roef sekaligus
sebagai Muallifpenyusun Shalawat Wahidiyah. Lembaga PSW ini berpusat di Ponpes At-Tahdzib, Ngoro-Jombang. Bukan termasuk
Wahidiyah yang ada di Kedunglo-Kediri. Ada perbedaan karakter pemikiran yang sangat mendasar dan didasari oleh berbagai peristiwa.
Untuk lebih mengetahuinya mungkin Peneliti selanjutnya bisa mencoba untuk meneliti tentang perbedaan Wahidiyah yang berpusat
di Jombang dengan yang berpusat di Kedunglo-Kediri. Alasan Peneliti memilih Wahidiyah adalah ciri khasnya yang terbuka untuk semua
76
Muhammad, Nurul Haromain, Keunikan Dunia Pesantern, Kabar Pujon,
http:kabarpujon.blogspot.com200803nurul-haromain.htm diakses pada tanggal 9 Agustus 2015 jam 15.30
67
kalangan, bebas dan tanpa ba’iat sangat diminati oleh para masyarakat kota yang mendambakan ketenangan batin. Penyiaran shalawat
Wahidiyah tidak terbatas pada ideologi atau aliran tertentu dalam Islam, tetapi lintas ideologi dan bahkan lintas agama. Banyak
pengamal yang berasal dari kalangan Nahdhiyyin, Muhammadiyah, Aktivis berbagai aliran Islam, kaum Nasrani yang kemudian masuk
Islam bahkan pengamal Wahidiyah tersebar di berbagai belahan dunia, diantaranya adalah Timor Leste, Brunei Darussalam, Malaysia,
Singapura, Australia, Hongkong, Jepang, Arab Saudi, Selandia Baru, Peru dan Amerika Serikat.
77
Walaupun kawasan Kota yang diambil merupakan Kota kecil yaitu Kediri dan Tulungagung, namun dari penjelasan di atas bahwa dua Majelis
yang dijelaskan adalah majelis tasawuf yang telah menunjukkan kelenturannya dalam konteks zaman sehingga wilayah pengembangannya
hampir seluruh Nusantara dan bahkan mendunia, terutama diminati oleh kaummasyarakat perkotaan.
Adapun alamat dan karakteristik lokasi penelitian yang notabene adalah kediaman RespondenSubjek penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian terhadap Subjek I dilaksanakan di kediaman beliau yaitu beralamatkan di Jln. Wilis Tama I Gg. II, Lirboyo-Kediri. Namun saat
konfirmasi kesediaan dan observasi pertama Peneliti melaksanakan di Kantor Rumah Motivasi Jln. Suparjan Mangunwijaya No. 30 Kediri.
77
Baca Sokhi Huda, Tasawuf Kultural, Fenomena Sholawat Wahidiyah, Yogyakarta: Lkis, 2008
hlm.318-334
68
Majelis Tasawuf beliau adalah Majelis Dzikir Nurul Haromain. Beliau adalah santri dari KH. Ihya’ Ulumuddin, Pengasuh Ponpes Nurul
Haromain, Pujon-Malang. 2. Penelitian terhadap Subjek II ini dilaksanakan di kediaman beliau yang
terletak di Jln. Major Sujadi, RT 1, RW 3, Plosokandang-Kedungwaru- Tulungagung. Majelis Tasawuf yang beliau ikuti adalah Penyiar
Sholawat Wahidiyah PSW yang berpusat di Ponpes At-Tahdzib, Jombang.
Adapun terkait dengan waktu pelaksanaan penelitian, peneliti paparkan melalui tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Subjek I Subjek II
Waktu Kegiatan
Waktu Kegiatan
Senin, 23 Februari 2015
Pukul 16.00-
16.40 Konfirmasi kesediaan
sebagai Narasumber Selasa, 7 April
2015 Pukul
15.00- 15.30
Konfirmasi kesediaan
sebagai Narasumber
Jum’at, 13 Maret 2015
Pukul 09.30-
11.00 -
Wawancara dan Observasi
yang pertama
Penyebab Masyarakat Kota
mendalami Tasawuf
- Memberikan Tes
Grafis Kamis, 9
April 2015
Pukul 16.00-
17.30 -
Wawancara dan Observasi
yang pertama
Penyebab Masyarakat Kota
mendalami Tasawuf
- Memberikan Tes
Grafis Rabu, 25 Maret
2015 Pukul
09.00- 10.30
Wawancara dan
observasi yang kedua Dinamika
Kepribadian Senin, 27 April
2015 Pukul
16.00- 17.30
Wawancara dan
observasi yang kedua Dinamika
Kepribadian Rabu, 1 April 2015
Pukul 14.00-
15.00 Wawancara
dengan informan
Istri Subjek
tentang Dinamika
Kepribadian Subjek Selasa,
5 Mei
2015 Pukul
10.00- 11.00
Wawancara dengan informan
Istri Subjek
tentang Dinamika
Kepribadian Subjek Sabtu,
4 April
2015 Pukul
14.00- 15.00
Wawancara yang
ketiga Aktivitas
ritualistik Subjek Sabtu, 9 Mei 2015
Pukul 16.00-
17.00 Wawancara
yang ketiga
Aktivitas ritualistik Subjek
69