Media Tiga Dimensi Model Padat

18

3. Media Tiga Dimensi Model Padat

Media Tiga Dimensi menurut Setyosari dan Sihkabudden Rayandra Asyhar, 2012: 47 adalah media yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar, dan tinggi atau tebal, misalnya model, prototipe, bola, kotak, meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan alam sekitar. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2011: 156 menyatakan bahwa media tiga dimensi yang seringkali digunakan dalam pembelajaran di kelas adalah model dan boneka. Selanjutnya, model adalah tiruan tiga dimensi dari suatu obyek dimana obyek asli tidak memungkinkan dibawa ke kelas karena ukurannya yang besar atau terlalu kecil. Menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti 1991: 52, model adalah perwujudan suatu benda secara terskala dengan perbandingan ukuran yang sesuai. Rayandra Asyar 2012: 56 mensejajarkan pengertian model dengan prototipe yaitu sebagai benda tiruan berwujud tiga dimensi sebagai pengganti dari obyek aslinya. Eko Budi Prasetya 2000: 39 memberikan pengertian model atau benda tiruan sebagai bentuk tiruan dari suatu objek yang berbentuk tiga dimensi yang dibuat sedemikian rupa dan menyerupai bentuk aslinya. Garis besar dari pengertian model oleh para tokoh bahwa pengertian model adalah benda tiruan yang merupakan perwujudan dari bentuk asli, dimana dibuat sedemikian rupa mirip dan mempunyai dimensi ukuran yang memungkinkan untuk dibawa ke kelas sebagai media yang akan membantu kegiatan pembelajaran dan pemahaman siswa. 19 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2011: 156 membedakan model menjadi 6 kelompok yaitu model padat, model penampang, model susun, model kerja, Mock-up , dan diorama. Media MIBI Miniatur Budaya Indonesia termasuk dalam kategori model padat. Model padat atau solid model menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai adalah suatu model yang memperlihatkan bagian permukaan luar dari obyek dan memperhatikan bentuk dan pewarnaannya. MIBI Miniatur Budaya Indonesia adalah media model padat yang merupakan tiruan pulau yang ada di Indonesia. Media ini bukan hanya memberikan informasi tentang bentuk dan struktur gugus kepulauan tetapi juga memberikan informasi tentang keberagaman budaya yang ada di pulau tersebut terutama dari masing-masing provinsi yang ada di gugus kepulauan tersebut. 4. Fungsi Media Dalam dunia pendidikan, khususnya pada kegiatan pembelajaran, media menempati kedudukan penting dalam ketercapaian keberhasilan pemahaman siswa. Wina Sanjaya 2008: 208-210 menyebutkan bahwa media memiliki peran dan fungsi sebagai berikut: a. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu; b. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu; c. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa; d. Media memiliki nilai praktis, nilai praktis tersebut adalah: 1 Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa; 2 Media dapat mengatasi batas ruang kelas; 3 Media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa 20 dengan lingkungan; 4 Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan; 5 Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat; 6 Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar dengan baik; 7 Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru; 8 Media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa; 9 Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai abstrak. Menurut Kemp and Dayton Wina Sanjaya, 2008: 210-211, media memiliki kontribusi dalam keberlangsungan kegiatan pembelajaran, diantaranya: a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar; b. Pembelajaran dapat lebih menarik; c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif; d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek; e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan; f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun diperlukan; g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan; h. Peran guru berubah ke arah yang positif. Rayandra Asyhar 2012: 29- 40, membagi fungsi media menjadi 7 kelompok, sebagai berikut: 21 a. Media sebagai sumber belajar, dimaksudkan bahwa media dapat berfungsi menggantikan guru sebagai sumber informasi atau pengetahuan. b. Fungsi semantik, bahwa melalui media perbendaharaan kata, istilah, atau simbol dapat diselaraskan dalam satu pemaknaan. c. Fungsi manipulatif, adalah kemampuan media dalam menampilkan kembali peristiwa, atau benda dengan berbagai cara sesuai dengan sasaran atau tujuannya. d. Fungsi fiksatif, adalah fungsi yang berkenaan dengan kemampuan media dalam menyimpan dan menampilkan kembali suatu peristiwa yang telah lama terjadi. e. Fungsi distributif, adalah fungsi yang berkenaan dengan kemampuan media dalam menyalurkan informasi atau pengetahuan dengan jangkauan yang luas, seperti mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indra manusia. f. Fungsi psikologis, fungsi ini dapat dibagi menjadi 5 fungsi sebagai berikut: 1 Fungsi atensi, dimaksudkan bahwa media dapat menarik perhatian dan fokus siswa terhadap materi, informasi, atau pengetahuan yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran. 2 Fungsi afektif, fungsi ini diartikan media dapat menggugah sikap penerimaan atau bahkan penolakan dari siswa terhadap materi, tetapi juga dapat merangsang minat sehingga menimbulkan sikap belajar siswa dengan baik. 3 Fungsi kognitif, adalah fungsi media dimana media dapat memberikan transfer informasi dan pengetahuan tentang sesuatu yang baru, sehingga 22 siswa memperoleh pemahaman akan hal baru yang diberikan. 4 Fungsi psikomotorik, adalah bahwa media dapat membekali siswa dengan informasi dan pengetahuan, sehingga keterampilan siswa dapat terlatih dengan baik sesuai tingkat perkembangan dan kebutuhannya. 5 Fungsi imajinatif, bahwa media dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam mencipta atau berkreasi sesuai dengan daya imajinasi mereka. 6 Fungsi motivasi, bahwa media dapat membangkitkan motivasi dalam diri siswa untuk belajar, karena media bersifat menarik perhatian dan fokus siswa dalam kegiatan pembelajaran. g. Fungsi sosio-kultural, bahwa penggunaan dapat menghilangkan batas dan hambatan sosio-kultural antar siswa. Azhar Arsyad 2011: 26-27, menjelaskan manfaat dari media pembelajaran sebagai berikut: a. Media pembelajaran dapat menyajikan pesan dan informasi sehingga siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan meningkatkan hasil belajar. b. Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian, minat, dan motivasi belajar siswa. c. Media dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan keterbatasan indra manusia: 1 Objek atau benda yang berukuran besar dan tidak mungkin dibawa ke kelas, dapat digantikan dengan foto, gambar, atau media lainnya. 23 2 Obyek atau benda yang mempunyai ukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat oleh indra manusia, dapat dilihat dengan bantuan mikroskop atau digantikan dengan slide, film, dan sebagainya. 3 Kejadian masa lampau yang tidak mungkin dilihat secara langsung dapat dikemas melalui rekaman video dan film. 4 Proses atau daur kehidupan yang rumit dapat disajikan dalam bentuk video, film, dan sejenisnya. 5 Percobaan yang berbahaya juga dapat dikemas melalui video, film, dan lainnya. 6 Peristiwa-peristiwa alam atau proses kehidupan yang berlangsung di alam, dapat dikemas juga dalam bentuk film dan video. d. Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang serupa antara siswa dan menciptakan komunikasi interaktif antara guru dan siswa. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2011: 2, mengemukakan manfaat media pengajaran sebagai berikut: a. Media dapat mempertinggi pemahaman siswa dalam proses belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa. b. Media dapat meningkatkan perhatian siswa dan menimbulkan motivasi siswa. c. Media dapat memperjelas bahan pelajaran yang diberikan guru. d. Media dapat membantu terciptanya metode pembelajaran yang lebih bervariasi. e. Media dapat mengaktifkan aktivitas belajar siswa di kelas menjadi aktivitas positif. 24 Fungsi dan manfaat media pembelajaran yang disampaikan beberapa tokoh di atas menyimpulkan fungsi utama media adalah menarik perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung, sehingga motivasi belajar siswa muncul, ketika itulah siswa dapat memahami bahan pelajaran yang diberikan karena guru menggunakan media dalam penyampaiannya. Media dapat menggantikan objek yang sebenarnya dan dapat memungkinkan guru memvariasikan metode pembelajaran. MIBI dilihat dari segi fungsinya, berfungsi sebagai sumber belajar, fungsi manipulatif, fungsi distributif, fungsi psikologis, dan fungsi sosio-kultural.

5. Prinsip Pemilihan Media