g.  Peranan Anak Didik dalam Bidang Pendidikan Kesehatan
1. Menjalankan dengan patuh pendidikan kebiasaan hidup sehat diajarkan oleh guru baik di sekolah maupun diliaur skolah.
2. Mendorong oran tua mereka untuk mau menghadiri kursus- kursusceramah   tentang   kesehatan   yang   diselenggarakan
oleh sekolah
1 Dalam bidang kebersihan lingkungan sekolah yang sehat dan aman
a Turut menjaga kebersihan kelas, WC, halaman, dan tempat- tempat lain di sekolah.
b Turut   menciptakan   suasana   yang   aman   dan   tentram   dalam hidup sehari-hari baik di sekolah maupun di luar sekolah.
2  Dalam bidang pemeliharaan kesehatan
a Menyediakan diri untuk sewaktu-waktu diperiksan kebersihan badannya.
b Teratur   dan   patuh   berobat,   baik   di   sekolah   maupun   di klinikPuskesmas   dan   mengikuti   aturan-aturan   yang   telah
ditentukan. c Mau mengikui program imunisasi yang diselenggarakan oleh
sekolah bekerja sama dengan Puskesmas setempat.
h.  Evaluasi Program Usaha Kesehatan Sekolah
Agar   pelaksanaan   progran   Usaha   Kesehatan   Sekolah   dapat selalu   ditingkatkan,   maka   perlu   dilakukan   penilaian   terhadap
keseluruhan   program   yang   telah   ditetapkan.   Evaluasi   program kesehatan   dapat   dilakukan   setiap   akhir   tahun.   Evaluasi   dapat
dilakukan dengan cara menyediakan lembar penilaian dan diisi oleh
78
guru,  murid  dan  orang  tua.   Hasil   penilaian,   satu  lembar   dikirim   ke Puskesmas   untuk   digunakan   sebagai   masukan   dalam   menyusun
perencanaan program usaha kesehatan sekolah di wilayahnya, dan satu lembar lagi disimpan di sekolah untuk perbaikan perencanaan
dan pelaksanaan program kesehatan sekolah di masa datang. Sebagai   contoh,   berikut   disajikan   lembar   penilaian   progran
kesehatan sekolah.
Contoh: Lembar Penilaian Program Kesehatan Sekolah.
NO HAL YANG DINILAI
NILAI SARAN-SARAN
A Health Education -   Kebersihan   perorangan   dan
lingkungan -   Pencegahan   dan   pemberantasan
penyakit B Health Service
- Pemerikasana kesehatan secara berkala - Usaha perbaikan gizi
C. Healthful School Living - Aspek fisik
- Aspek mental
……………………, tgl…………… Penilai
…………………………………….. Catatan:
Kriteria   penilaian   dapat   dikembangkan   sesuai   dengan   jumlah   item pertanyaan yang hendak disusun.
79
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, M. et.al. The Educators Encyclopedia. Englewowod Cliffs, NewYork: Prentice Hall, Inc.
Departemen Kesehatan RI. tanpa tahun. Pedoman Kerja Puskesmas, Jakarta: Depkes RI.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1979. Administrasi dan Metodologi Pengajaran jilid 2. Proyek BPGT. Bandung.
Good, C. V. 1959. Dictionaryof Education. New York Toronto-London: Mc Graw Hill Book Company. Inc.
Hack,   W.   G.   et.al.   1965.  Educational   Administration;   Selected Readings, Boston: Allyn and Bacon. Inc.
Hoy, W. K and Miskel, C.G. 2005. Educational Administration: Theory, Research,   and   Practice.  New   York:   The   McGraw   Hill
Companies. Jones,   A.   J.   1970.  Principles   of   Guidance.  Cacho   Hermanos,
Philippines : Inc. Rizal. Kusmintardjo. 1992.  Pengelolaan Layanan Khusus di Sekolah.  Jilid
I. Malang: OPF IKIP Malang. Kusmintardjo. 1992.  Pengelolaan Layanan Khusus di Sekolah.
Jilid 2. Malang: OPF IKIP Malang.
Shuster,   A.H.   and   Wetzel,   W.F.   1958.  Leadership   in   Elementary School   Administration   and   Supervision.   Boston:   H.   Mifflin
Company. Soenarjo.   2002.  Usaha   Kesehatan   Sekolah.   Bandung:   Remaja
Rosdyakarya. Sutatmo, D. dkk. 1979. Pengatar Kesehatan Sekolah. Yakarta: CV
Petra Jaya. Sutisna,   O.   1983.  Administrasi   Pendidikan:   Dasar   Teoritis   untuk
Praktik Profesional. Bandung : Penerbit Angkasa. 80
Turner,   C.   et.   al,   1961.   School   Health   and   Health   Education.   St. Louise: CV Masby.
Willgoose, Carl E. 1977. Health Education in the Elementary School. Toronto: W.B. Soundera Company.
Wiyono, B.B. 1999. Manajemen Layanan Khusus di Sekolah. Malang: IKIP Malang.
81
BAB IV MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
A. Pendahuluan
Sebagian   besar  masyarakat   kita   sepakat   berpandangan  bahwa perpustakaan  memiliki  posisi  yang   penting   dalam   penyelenggaraan
pendidikan,   khususnya   pendidikan   di   sekolah.   Bahkan   di   antara anggota   masyarakat menganggap   perpustakaan   sebagai   jantung
pendidikan   di   sekolah.   Namun   dalam   kenyataannya   tidaklah demikian.   Keberadaan   perpustakaan   sekolah   belum   mendapat
perhatian   serius   dunia   pendidikan.   Bahkan   di   beberapa   sekolah, perpustakaan sekolah masih diposisikan sebagai pelengkap penderita
dan kurang terurus secara  baik. Tentu saja,  kondisi ini menjadikan perpustakaan   sekolah   sebagai   pusat   informasi   dan   media
pembelajaran kurang dapat berfungsi secara optimal. Sebagai unit kerja yang menghimpun, mengolah, dan menyajikan
kekayaan   intelektual   Lasa   Hs,   2007,   maka   seharusnya perpustakaan   sekolah   bermanfaat   bagi   peningkatan   kualitas
pembelajaran   di   sekolah.   Keberadaan   perpustakaan   sekolah   akan memberikan   kemungkinan   para   guru   dan   siswa   memperoleh
kesempatan untuk memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui perpustakaan sekolah, selain para siswa dapat
melakukan kegiatan belajar mandiri atau belajar kelompok, para guru juga dapat memperkaya materi-materi yang disajikan dalam proses
belajar-mengajar. Untuk dapat berfungsi optimal sebagaimana digambarkan di atas,
maka perpustakaan sekolah harus dikelola secara professional dan, tentu   saja,   dilakukan   oleh   personil-personil   yang   terdidik   di   bidang
82