10
aktivitas sehari-hari
secara mandiri
agar tidak
mengalami ketergantungan pada orang lain dan dapat hidup sebagaimana orang
pada umumnya. Kegiatan pembelajaran bina diri berpakaian dimulai dengan mengenalkan pakaian pada anak, memasukkan tangan ke
lubang lengan baju, menarik dan melipat krah baju, mendorong dan memasukkan kancing melewati lubang kancing serta memeriksa
kembali apakah setiap kancing sudah masuk pada lubang kancingnya. 3. Metode latihan adalah suatu metode pengajaran yang diberikan agar
siswa melakukan kegiatan-kegiatan latihan berpakaian sehingga memiliki keterampilan yang lebih baik atau lebih tingkat dari yang
telah dipelajari sebelumnya, dengan cara mengulang-ulang sampai anak paham dan bisa mengerjakan dengan mandiri.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang anak autis 1. Pengertian anak autis
“Istilah Autisme pertama kali diperkenalkan oleh Leo Kanner pada tahun
1943” Handoyo,
2004:12. Dalam
Safarina 2005:1
mendeskripsikan gangguan
ini sebagai
ketidakmampuan untuk
berinteraksi dengan orang lain, gangguan berbahasa yang ditunjukkan dengan penguasaan yang tertunda, echolalia, pembalikkan kalimat,
adanya aktivitas bermain yang repetitive dan steroetipik, rute ingatan yang kuat, dan keinginan yang obsesif untuk mempertahankan
keteraturan dalam lingkungan. Dari pengertian tersebut munculah istilah autisme. “ Istilah autisme
itu sendiri berasal dari kata “auto” yang berarti sendiri “ Handoyo, 2004: 12. Sehingga anak-anak dengan gangguan autistik biasanya
kurang dapat merasakan kontak sosial, mereka cenderung menyendiri dan menghindari kontak dengan orang lain. Orang dianggap sebagai
objek benda bukan sebagai subyek yang dapat berinteraksi dan berkomunikasi Joko Yuwono, 2009: 24.
Autisme adalah
suatu kondisi
mengenai seseorang
yang didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya
tidak dapat berhubungan sosial atau berkomunikasi secara normal, sedangkan secara neurologis atau berhubungan dengan sistem
persarafan, autis dapat diartikan sebagai anak yang mengalami