Menyetimbangkan batu gerinda Batu AsahBatu Gerinda

_____________________________Mengenal Proses Gerinda Grinding Teknik Pemesinan 310 2 Periksa sekeliling batu gerinda, apakah ia tidak bertatal, tidak cacat dan bebas dari oli atau gemuk. 3 Yakinkan bahwa lubang batu gerinda tidak rusak. Hilangkan noda-noda atau bagian yang kasar menggunakan sekrap tangan. 4 Pengepasan sumbu batu gerinda diusahakan masuk dengan pas pada lubang batu gerinda, tidak longgar atau pun dipaksakan. Dengan kata lain lubang batu gerinda harus bisa masuk pada pasangannya dengan pas tanpa kelonggaran. 5 Kondisi permukaan seluruh permukaan ring pelapis, flens dan batu gerinda harus benar-benar rapat, serta tidak terhalang oleh tatal atau benda-benda lain. 6 Bus selongsong pada lubang gerinda harus ada, bentuk dan ukurannya tidak boleh berubah, misalnya lonjong atau melebar. 7 Ring pelapis harus rata menempel pada permukaan batu gerinda. Ukuran diameter ring pelapis tidak boleh terlalu kecil dari pada ukuran diameter flensnya. Apa bila ring pelapis terbuat dari kertas maka tebalnya tidak boleh lebih dari 0.5 mm, dan jika terbuat dari kulit tidak boleh lebih dari 3,2 mm.. 8 Diameter flens tidak boleh kurang dari 13 diameter batu gerinda. Bentuk flens harus mempunyai pembebas. Dan, diameter lubangnya harus cocok dengan poros Mesin Gerinda. 9 Ulir spindel, baik Mesin Gerinda presisi atau tangan, putaran ulir harus mempunyai arah yang berlawanan dengan arah putaran sumbu mesin. 10 Mengeraskan murbaut. Meskipun baut yang dikeraskan hanya bersinggungan dan menekan flens tidak langsung pada as batu gerinda, namun pengerasan tetap harus dilakukan secara hati-hati dan dijaga agar jangan sampai membuat cacat batu gerinda. Sedangkan pengikatannya harus cukup kuat, tidak kendor dan tidak terlalu keras.

c. Menyetimbangkan batu gerinda

Pada kenyataannya setiap batu gerinda tidak mempunyai kerapatan yang sama pada setiap titiknya. Hal ini bisa dicek dengan cara memutar batu gerinda pada sumbunya, kemudian ditunggu sampai berhanti. Jika ada titik tertentu selalu berada di bawah, batu gerinda tidak setimbang. Batu gerinda ini jika akan digunakan harus disetimbangkan terlebih dahulu. Batu gerinda dikatakan setimbang apabila saat diputar pada sumbunya dapat berhenti di mana saja. _____________________________Mengenal Proses Gerinda Grinding Teknik Pemesinan 311 Pada proses penggerindaan presisi, kesetimbangan batu gerinda merupakan hal yang sangat penting dibandingkan dengan penggerindan tangan manual. Batu gerinda yang setimbang akan menghilangkan getar- an, serta akan menda- Gambar 10.86. Penyeimbangan batu gerinda. patkan hasil yang permukaan yang lebih baik dan memakainya lebih mudah. Dalam penyetimbangan batu gerinda ada beberapa peralatan yang dibutuhkan antara lain : collet batu gerinda, bobot penyetimbang, sumbu penyetimbang, dan dudukan penyetimbang. Bobot penyetimbang berfungsi untuk mengimbangi titik-titik yang lebih rapat berat dan dipasang pada alur muka yang ada pada collet. Langkah-langkah penyetimbangan batu gerinda : 1 Batu gerinda yang terpasang pada arbor, diletakkan pada jalur penyetimbang. Posisi arbor harus tegak lurus dan di tengah kedua jalur penyetimbang. Untuk mendapatkan ketegak-lurusan arbor, dapat menggunakan alat ukur waterpass, Gambar 10.86.. 2 Batu gerinda dibiarkan bergulir kekiri dan kekanan dengan sendirinya sampai berhenti. Bagian yang terberat ada pada bagian yang terbawah pusat gravitasi. 3 Batu gerinda ditandai dengan kapur pada bagian teratas yang berlawanan dengan pusat gravitasi, Gambar 10.87.. Gambar 10.87. Penandaan dengan kapur dan pemasangan bobot penyetimbang. _____________________________Mengenal Proses Gerinda Grinding Teknik Pemesinan 312 4 Salah satu bobot penye- timbang dipasang dan dikencangkan searah dengan tanda kapur dan berlawanan dengan pusat gravitasi bumi. Dan jangan digeser selama penyetim- bangan berlangsung, lihat Gambar 10.88. Dua bobot penyetimbang lainnya dipasang dekat dengan pusat gravitasi dan masing-masing mem-punyai jarak yang sama ke bobot penyetimbang yang pertama, Gambar 10.89.. Gambar 10.88. Penandaan dengan kapur dan pemasangan bobot penyeimbang. Gambar 10.89. Penandaan dengan kapur dan pemasangan bobot penyeimbang. Gambar 10.90. Pengaturan bobot penyeimbang. Gambar 10.91. Pengaturan bobot penyeimbang. 5 Batu gerinda diletakkan kembali di posisi tengah jalur dudukan penye- timbang. Batu gerinda diputar 90 o ke arah kanan dan dilepaskan sampai berhenti dengan sendirinya, Gambar 10.90. 6 Bila batu gerinda kembali pada posisi pertama, dua bobot penyetimbang harus diatur mendekati bobot penyetimbang yang perta- ma, lihat Gambar 10.91.. 7 Sebaliknya, bila batu gerinda bergulir berlawanan dengan posisi pertama tanda kapur bawah, dua bobot penyetimbang harus digeser menjauhi bobot _____________________________Mengenal Proses Gerinda Grinding Teknik Pemesinan 313 Gambar 10.92. Pengaturan bobot penyeimbang. penyetimbang yang perta- ma, lihat Gambar 10.92. 8 Batu gerinda dikatakan setimbang bila bisa berhenti di setiap tempat. ________________Mengenal Cairan Pendingin untuk Proses Pemesinan Teknik Pemesinan 314

BAB 11 MENGENAL CAIRAN PENDINGIN

UNTUK PROSES PEMESINAN