Perumusan masalah Hipotesa Manfaat Penelitian a. Parameter nutrisi dari BIA memberikan gambaran status nutrisi

menjalani HD dan 37 dengan peritoneal dialisis telah mendapatkan hubungan antara IDWG dengan phase angle r=0.516, p=0.001 S. Abad dkk, 2011. IDWG yang memiliki nilai prognostik pada pasien HD demikian juga nilai phase angle telah didapatkan sebagai prediktor mortalitas pada pasien HD. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IDWG dan nilai phase angle yang belum pernah dilakukan di Indonesia.

1.2. Perumusan masalah

Adakah hubungan antara interdialytic weight gain dan phase angle pada penderita penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis reguler?

1.3. Hipotesa

• Pasien dengan nilai interdialytic weight gain yang lebih rendah memiliki phase angle yang lebih tinggi. 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum Untuk menilai hubungan antara interdialytic weight gain dan phase angle pada penderita penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis reguler.

1.4.2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui status nutrisi pasien HD dengan parameter BIA, laboratorium, dan pemeriksaan antropometrik.

1.5. Manfaat Penelitian a.

Nilai phase angle bisa dipakai sebagai prediktor pada pasien HD yang tidak invasif dan cepat dalam mempertimbangkan tindakan ultrafiltrasi.

b. Parameter nutrisi dari BIA memberikan gambaran status nutrisi

yang lebih baik dan membantu klinisi dalam memberikan nutrisi yang tepat bagi pasien HD. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENYAKIT GINJAL KRONIS

Penyakit ginjal kronis adalah suatu proses patofisiologis pada ginjal dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Keadaan ini bersifat ireversibel, sehingga memerlukan terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis maupun transplantasi ginjal Suwitra, 2009. Penderita penyakit ginjal kronis disebutkan semakin bertambah, dimana di negara berkembang seperti Indonesia, insidensinya mencapai 40-60 kasus perjuta penduduk pertahun Suwitra, 2009.

2.2 HEMODIALISIS

Dialisis didefinisikan sebagai difusi molekul dalam larutan melalui suatu membran semipermeabel sepanjang gradient konsentrasi elektrokimia. Tujuan utama dari hemodialisis adalah untuk mengembalikan lingkungan cairan intraseluler dan ekstraseluler yang merupakan karakteristik dari fungsi ginjal normal. Hal ini dicapai dengan transportasi zat terlarut seperti urea dari darah ke dialisat dan dengan transportasi pelarut seperti bikarbonat dari dialisat ke dalam darah Gambar1A . Konsentrasi pelarut dan berat molekul merupakan penentu utama dari tingkat difusi. Molekul kecil, seperti urea, berdifusi dengan cepat, sedangkan yang molekul lebih besar, seperti fosfat, β2 mikroglobulin, dan albumin, dan protein terikat-zat terlarut, seperti p-kresol, berdifusi lebih lambat Gambar 1B dan 1C. Selain daripada difusi, zat terlarut dapat melewati pori-pori di membran dengan cara konvektif yang didorong oleh gradien tekanan hidrostatik atau osmotik – proses disebut ultrafiltrasi. Selama ultrafiltrasi, tidak ada perubahan dalam konsentrasi larutan, tujuan utamanya adalah mengeluarkan kelebihan dari total cairan tubuh Himmelfarb Ikizler, 2010. Universitas Sumatera Utara