FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS continued

are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 99

38. TUJUAN DAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES continued b. Risiko mata uang asing lanjutan b. Foreign currency risk continued Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemahmenguat sebesar 10 2013: melemahmenguat sebesar 10, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan lebih tinggilebih rendah sebesar Rp2.750.707 2013: lebih tinggilebih rendah sebesar Rp3.491.036, terutama sebagai akibat dari kerugiankeuntungan selisih kurs atas penjabaran kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain - pihak berelasi, aset tidak lancar lainnya, dan utang dagang dalam Dolar AS. At December 31, 2014, based on a sensitivity simulation, had the exchange rate of Rupiah against the US Dollar depreciatedappreciated by 10 2013: depreciatedappreciated by 10, with all other variables held constant, income before income tax expense for the year ended December 31, 2014 would have been Rp2,750,707 higherlower 2013: Rp3,491,036 higherlower, mainly as a result of foreign exchange lossesgains on the translation of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables - related party, other non-current assets, and trade payables denominated in US Dollar. c. Risiko kredit c. Credit risk Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan petani plasma dan penempatan rekening koran. The Group has credit risk arising from the credits granted to the customers and plasma farmers and placement of current accounts. Selain dari pengungkapan di bawah ini, Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit. Other than as disclosed below, the Group has no concentration of credit risk. Kas dan bank Cash on hand and in banks Risiko kredit atas penempatan rekening koran dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Grup. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut. Credit risk arising from placements of current accounts is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and reviewed annually by the directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks. are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 100

38. TUJUAN DAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES continued c. Risiko kredit lanjutan c. Credit risk continued Piutang usaha Trade receivables Grup memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Grup mensyaratkan pembayaran saat penyerahan dokumen penjualan. Untuk penjualan domestik, Grup mensyaratkan 50 to 98 penerimaan kas dimuka dan sisanya ditagihkan pada saat penyerahan dokumen penjualan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. The Group has policies in place to ensure that whole sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires cash against the handover of sales documents. For local sales, the Group requires 50 to 98 payment in advance for the most part and the remaining was invoiced upon the handover of sales documents. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Groups exposure to bad debts. Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Sesuai dengan evaluasi oleh Grup, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat danatau gagal bayar. When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Group will contact the customer to act on overdue receivable. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all products to customers in the event of overdue payment andor default. Piutang plasma Plasma receivables Pengembangan perkebunan plasma didanai melalui talangan sementara oleh entitas anak. Kredit investasi dari bank yang diperoleh petani plasma akan dikembalikan kepada entitas anak pada saat petani plasma mencairkan pinjaman tersebut. Jaminan utang petani plasma adalah berupa sertifikat tanah yang bersangkutan. Sesuai perjanjian dengan bank, entitas anak diminta untuk bertindak sebagai avalist sampai seluruh utang petani plasma dilunasi. Development of plasma plantation was funded temporarily by subsidiaries. Plasma plantation investment credit from the bank which is received by plasma farmers will be refunded to subsidiaries after plasma farmers dilute the said credit. The collateral for plasma loan shall be the related landright certificates of the plasma farmers. Based on the loan agreement, the subsidiaries are required to act as a guarantor for plasma loans until its fully repaid.