SGRO Laporan Keuangan Interim 2016 Q1
(2)
(3)
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/
Page
Laporan Posisi Keuangan Consolidated Statement of
Konsolidasian ……… 1-2 ……….. Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Consolidated Statement of Profit or Loss
Komprehensif Lain Konsolidasian ... 3-4 ……….and Other Comprehensive Income
Consolidated Statement of
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ……….. 5 ……….Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian……… 6 ………..Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ………. 7-108 ... Notes to the Consolidated Financial Statements
(4)
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
Pihak berelasi 107.874.210 2,5,30a,37 302.977.589 Related party
Pihak ketiga 511.200.170 2,5,37 456.587.161 Third parties
Piutang usaha - pihak ketiga 122.419.743 2,6,37 143.011.171 Trade receivables - third parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak berelasi 19.693.034 2,30b,37 20.462.896 Related party
Pihak ketiga 153.751.286 2,6,37 151.255.701 Third parties
Persediaan 330.726.109 2,7 469.442.065 Inventories
Pajak dibayar dimuka 51.537.140 17a 44.874.460 Prepaid taxes
Biaya dibayar dimuka 3.479.615 2,8 4.620.255 Prepaid expenses
Uang muka dan aset lancar lainnya 16.414.709 2,9 12.795.529 Advances and other current assets
TOTAL ASET LANCAR 1.317.096.016 1.606.026.827 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Uang muka perkebunan plasma 269.908.477 2,10,34a,34c 267.507.791 Advances for plasma plantations
Tanaman perkebunan Plantation assets
Tanaman menghasilkan 1.155.833.117 2,11a 1.048.630.986 Mature plantations
Tanaman belum menghasilkan 1.296.805.766 2,11b 1.320.808.184 Immature plantations
Hutan tanaman industri Mature industrial timber and
siap panen 45.853.587 2,11c 46.509.366 non-timber plantations
Industrial timber and
Hutan tanaman industri non-timber plantations
dalam pengembangan 777.064.824 2,11d 708.636.428 under development stage
Aset tetap 1.889.154.006 2,12 1.909.328.520 Fixed assets
Aset takberwujud 97.543.974 2,13 98.001.896 Intangible assets
Bibitan 97.018.819 2 103.882.463 Nursery
Tagihan restitusi pajak 55.550.195 17d 55.550.195 Claims for tax refund
Aset pajak tangguhan 120.759.787 2,17f 107.118.241 Deferred tax assets
Aset tidak lancar lainnya 19.889.954 14,37 22.671.724 Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 5.825.382.506 5.688.645.794 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET 7.142.478.522 7.294.672.621 TOTAL ASSETS
(5)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang bank jangka pendek 500.868.464 2,20a,37 475.924.771 Short-term bank loans
Utang usaha - pihak ketiga 219.260.792 2,15,37 404.815.504 Trade payables - third parties
Utang lain-lain Other payables
Pihak berelasi 9.500.000 2,30c,37 9.500.000 Related parties
Pihak ketiga 7.833.632 2,37 10.748.538 Third parties
Uang muka penjualan 40.311.044 16 40.484.636 Sales advances
Utang pajak 43.276.200 17b 78.471.171 Taxes payable
Beban akrual 28.126.683 2,18,37 25.018.153 Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 47.854.576 2,19,37 45.132.843 Short-term employee benefits liability
Utang bank jangka panjang Current maturity of
jatuh tempo dalam satu tahun 190.354.473 2,20b,37 174.462.025 long-term bank loans
TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT
JANGKA PENDEK 1.087.385.864 1.264.557.641 LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Utang bank jangka panjang -
setelah dikurangi bagian Long-term bank loans - net of
jatuh tempo dalam satu tahun 2.165.603.582 2,20b,37 2.122.788.472 current maturity
Liabilitas imbalan kerja 141.458.966 2,21 131.727.485 Employee benefits liability
Liabilitas pajak tangguhan 31.993.155 2,17f 32.512.037 Deferred tax liabilities
Liabilitas jangka panjang lainnya 326.301.769 37 326.301.769 Other long-term liability
TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT
JANGKA PANJANG 2.665.357.472 2.613.329.763 LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS 3.752.743.336 3.877.887.404 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT EQUITY ATTRIBUTABLE TO
DIATRIBUSIKAN KEPADA EQUITY HOLDERS OF
PEMILIK ENTITAS INDUK THE PARENT COMPANY
Modal saham - nilai nominal Rp200 Share capital - Rp200
per saham (angka penuh) par value per share (full amount)
Modal dasar - 5.500.000.000 saham Authorized - 5,500,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -
penuh - 1.890.000.000 saham 378.000.000 2,22 378.000.000 1,890,000,000 shares
Tambahan modal disetor - neto 681.230.929 2,23 681.230.929 Additional paid-in capital – net
Saham treasuri Treasury shares
(65.964.500 saham) (101.043.185) 22 (55.815.572) (65,964,500 shares)
Selisih transaksi dengan kepentingan Difference due to transaction
nonpengendali (10.047.585) 2 (10.047.585) with non-controlling interests
Saldo laba Retained earnings
Cadangan umum 63.994.710 32 63.994.710 Appropriated for general reserve
Belum ditentukan penggunaannya 2.074.250.756 2.060.519.933 Unappropriated
3.086.385.625 3.117.882.415
KEPENTINGAN NONPENGENDALI 303.349.561 2,31 298.902.802 NON-CONTROLLING INTERESTS
TOTAL EKUITAS 3.389.735.186 3.416.785.217 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 7.142.478.522 7.294.672.621 TOTAL LIABILITIES ANDEQUITY
(6)
Period ended March 31
_
Catatan/
2016 Notes 2015
PENJUALAN 719.524.948 2,24,35 526.870.055 SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN (571.120.378) 2,25,35 (397.439.039) COST OF SALES
LABA BRUTO 148.404.570 129.431.016 GROSS PROFIT
Beban penjualan dan pemasaran (20.418.640) 2,26,35 (13.424.727) Selling and marketing expenses
Beban umum dan General and administrative
administrasi (79.529.270) 2,26,30d,35 (80.917.241) expenses
Pendapatan lainnya 14.178.252 27,35 17.517.489 Other income
Beban lainnya (1.619.586) 28,35 (1.443.146) Other expenses
LABA USAHA 61.015.326 51.163.391 OPERATING PROFIT
Biaya keuangan (42.615.416) 29,35 (25.458.908) Finance costs
Pendapatan keuangan 10.038.177 29,35 412.803 Finance income
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN 28.438.087 26.117.286 PROFIT BEFORE INCOME TAX
Beban pajak penghasilan (9.960.416) 2,17c,17e,35 (8.538.665) Income tax expense
LABA PERIODE BERJALAN 18.477.671 17.578.621 PROFIT FOR THE PERIOD Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:
Pos yang tidak akan Item that will not be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss:
Rugi pengukuran kembali atas Re-measurement loss on
liabilitas imbalan kerja (400.119) 21 - employee benefits liability
Pajak penghasilan terkait 100.030 17c - Income tax effect
Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income
periode berjalan setelah pajak (300.089) - for the period, net of tax
TOTAL PENGHASILAN
KOMPREHENSIF PERIODE TOTAL COMPREHENSIVE
BERJALAN 18.177.582 17.578.621 INCOME FOR THE PERIOD
(7)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret/
Year ended March 31
Catatan/
2016 Notes 2015
LABA PERIODE BERJALAN YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN PROFIT FOR THE PERIOD
KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 14.017.334 16.569.498 Owners of the parent
Kepentingan nonpengendali 4.460.337 2,31 1.009.123 Non-controlling interests
TOTAL 18.477.671 17.578.621 TOTAL
TOTAL PENGHASILAN
KOMPREHENSIF PERIODE TOTAL COMPREHENSIVE
BERJALAN YANG DAPAT INCOME FOR THEPERIOD
DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 13.730.823 16.569.498 Owners of the parent
Kepentingan nonpengendali 4.446.759 2,31 1.009.123 Non-controlling interests
TOTAL 18.177.582 17.578.621 TOTAL
BASIC EARNINGS
LABAPERSAHAM DASAR YANG PER SHARE ATTRIBUTABLE
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA TO THE OWNERS OF
PEMILIK ENTITAS INDUK THE PARENT
(8)
penuh/ disetor - neto/ Saham Difference due to Ditentukan Belum Kepentingan Issued and Additional treasuri/ transaction with untuk cadangan ditentukan nonpengendali/
Catatan/ fully paid paid-in Treasury non-controlling umum/ penggunaannya/ Total/ Non-controlling Total ekuitas/
Notes share capital capital - net shares interests Appropriated Unappropriated Total interests Total equity
Saldo tanggal 31 Desember 2014 378.000.000 681.230.929 - (1.391.325) 53.994.710 1.865.692.620 2.977.526.934 39.814.383 3.017.341.317 Balance as of December 31, 2014
Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) - - - (6.888.547) (6.888.547) - (6.888.547) Adoption of PSAK 24 (Revised 2013)
Selisih transaksi dengan Difference due to transaction
kepentingan nonpengendali - - - (3.923.266) - - (3.923.266) 3.923.266 - with non-controlling interest
Laba periode berjalan - - - 16.569.498 16.569.498 1.009.123 17.578.621 Profit for the period
Penghasilan komprehensif lain - - - - Other comprehensive income
Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income
periode berjalan 2015 - - - 16.569.498 16.569.498 1.009.123 17.578.621 for the period 2015
Saldo tanggal 31 Maret 2015 378.000.000 681.230.929 - (5.314.591) 53.994.710 1.875.373.571 2.983.284.619 44.746.772 3.028.031.391 Balance as of March 31, 2015
Saldo tanggal 31 Desember 2015 378.000.000 681.230.929 (55.815.572) (10.047.585) 63.994.710 2.060.519.933 3.117.882.415 298.902.802 3.416.785.217 Balance as of December 31, 2015
Saham treasuri - - (45.227.613) - - - (45.227.613) - (45.227.613) Treasury shares
Laba periode berjalan - - - 14.017.334 14.017.334 4.460.337 18.477.671 Profit for the period
Penghasilan komprehensif lain - - - (286.511) (286.511) (13.578) (300.089) Other comprehensive income
Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income
periode berjalan 2016 - - - 13.730.823 13.730.823 4.446.759 18.177.582 for the period 2016
Saldo tanggal 31 Maret 2016 378.000.000 681.230.929 (101.043.185) (10.047.585) 63.994.710 2.074.250.756 3.086.385.625 303.349.561 3.389.735.186 Balance as of March 31, 2016
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
(9)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
2016 Notes 2015
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 739.942.784 580.115.721 Cash receipts from customers
Pembayaran kas kepada pemasok Cash payment to suppliers and
dan karyawan, beban operasi, employees, operating
dan lain-lain (653.869.280) (591.327.769) expenses, and others
Kas yang diperoleh dari Cash generated from
(digunakan untuk) operasi 86.073.504 (11.212.048) (used for) operations
Pembayaran pajak
penghasilan badan - neto (39.623.092) (15.063.651) Corporate income tax paid - net
Kas neto yang diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas Net cash provided by (used in) operasi 46.450.412 (26.275.699) operating activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Penambahan tanaman belum Additions to immature
menghasilkan dan bibitan (82.263.154) (90.735.998) plantation assets and nursery
Addition to industrial timber and
Penambahan hutan tanaman industri non-timber plantations under
dalam pengembangan dan bibitan (45.384.476) (40.825.763) development stage and nursery
Perolehan aset tetap (25.440.159) 12 (60.700.750) Acquisition of fixed assets
Penambahan uang muka Additions to advances for
perkebunan plasma (5.245.236) (13.257.844) plasma plantations
Perolehan aset takberwujud (494.700) 13 - Acquisition of intangible assets
Penerimaan pendapatan bunga 10.247.415 412.803 Interest income received
Penerimaan dari penjualan aset tetap 981.000 12 27.273 Proceeds from sale of fixed assets
Kas neto yang digunakan Net cash used in investing
untuk aktivitas investasi (147.599.310) (205.080.279) activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Perolehan utang bank 508.526.709 438.560.371 Proceeds from bank loans
Pembayaran utang bank (425.398.002) (290.906.250) Payments of bank loans
Pembayaran biaya keuangan (77.200.016) (44.764.307) Payments of finance costs
Pembayaran untuk saham treasuri (45.227.613) - Payments of treasury shares
Kas neto yang diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas Net cash provided by
pendanaan (39.298.922) 102.889.814 (used in) financing activities
PENURUNAN NETO NET DECREASE IN
KAS DAN SETARA KAS (140.447.820) (128.466.164) CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECT OF CHANGES
NILAI TUKAR ATAS IN EXCHANGE RATES ON
KAS DAN SETARA KAS (42.550) 128.403 CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AWAL PERIODE 759.564.750 194.635.118 AT BEGINNING OF PERIOD
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR PERIODE 619.074.380 5 66.297.357 AT END OF PERIOD
(10)
a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s establishment
PT Sampoerna Agro Tbk (“Perusahaan”)
adalah perseroan terbatas yang didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Tina Chandra Gerung, S.H., No. 8 tanggal 7 Juni 1993 dengan nama PT Selapan Jaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 tanggal 4 Februari 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60, Tambahan No. 4842 tanggal 29 Juli 1994.
PT Sampoerna Agro Tbk (“the Company”) is a limited liability company established in the Republic of Indonesia on June 7, 1993, based on Notarial Deed No. 8 of Tina Chandra Gerung, S.H., under the name of PT Selapan Jaya. The Articles of Association was approved by the Ministry of Justice under letter No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 dated February 4, 1994 and published in the State Gazette No. 60, Supplement No. 4842 dated July 29, 1994.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, yang antara lain sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 265 tanggal 27 Juni 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia (“Menkumham”) dalam
Surat Keputusan No. AHU-76222.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 21 Oktober 2008. Terakhir diubah sebagaimana termuat dalam Akta Notaris Mala Mukti, SH, LL.M No.54 tanggal 18 Agustus 2015 mengenai perubahan seluruh ketentuan anggaran dasar dalam rangka penyesuaian dengan peraturan-peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia dan untuk ketentuan lainnya. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menkumham dalam Surat Keputusan Nomor AHU-0940998.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 24 Agustus 2015.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, among others, under Notarial Deed of Notary Sutjipto, S.H., No. 265 dated on June 27, 2008 regarding the
amendment of Company’s Articles of
Association in order to comply with Law No.40 Year 2007 on Limited Liability Companies. This amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia (“MOLHR”) under Letter No. AHU
-76222.AH.01.02. Tahun 2008 dated October 21, 2008. Lastly, the Articles of Association was amended under Notarial Deed of Notary Mala Mukti, SH, LL.M No.54 dated on August 18, 2015 regarding amendment of Company’s Articles of Association in order to comply with prevailing Regulations of the Financial Services Authority and to the other provisions. This amendment was approved by MOLHR under Letter No.AHU-0940998.AH.01.02.Tahun 2015 dated on August 24, 2015.
Perusahaan dan entitas anak bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (sagu), kehutanan, dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau dan Papua. Di samping mengelola perkebunannya sendiri, Perusahaan dan entitas anak tertentu juga mengembangkan perkebunan plasma dan
The Company and subsidiaries are engaged in the oil palm and rubber plantations, palm oil mill, kernel crushing plant, germinated seeds production, utilization of forestry product non-timber (sago), forestry, and others, that are located in South Sumatera, West Kalimantan, Central Kalimantan, Riau and Papua. In addition to the development of their own plantations, the Company and certain subsidiaries have been developing plasma plantations and managing cooperation with
(11)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s establishment (continued) Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember
2015, lahan yang telah ditanam oleh Perusahaan dan entitas anak seluas 106.109 hektar (tidak diaudit) terdiri dari tanaman inti kelapa sawit, tanaman sagu, dan tanaman karet (31 Desember 2015: 105.254 hektar). Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) atas lahan tersebut akan jatuh tempo pada beberapa tanggal mulai tahun 2021 sampai dengan tahun 2099. Sedangkan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu atau bukan kayu yang diberikan kepada entitas anak akan jatuh tempo pada tahun 2030 dan 2107. Manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar HGU, HGB, dan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu atau bukan kayu tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang.
As of March 31, 2016 and December 31, 2015, total planted area of the Company and subsidiaries represents 106,109 hectares (unaudited), of oil palm inti plantations, sago plantations, and rubber plantations (December 31, 2015: 105,254 hectares). Cultivation Rights Title (“Hak Guna Usaha (HGU)”) and Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan (HGB)”) will expire in various dates in 2021 up to 2099. The forestry utilization permits Timber or Non-timber given to the subsidiaries will expire in 2030 and 2107. The management believes that the HGU, HGB, and forestry utilization permit Timber or Non-timber can be renewed or extended.
Pabrik pengolahan Perusahaan dan entitas anak berkapasitas produksi 485 ton tandan buah segar per jam, 10 ton inti sawit per jam dan 100 ton tepung sagu per hari (tidak diaudit).
Milling capacity of the Company and subsidiaries is 485 tonnes of fresh fruit bunches per hour, 10 tonnes of palm kernel per hour and 100 tonnes of sago starch per day (unaudited).
Perusahaan beroperasi secara komersial sejak bulan November 1998 dengan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan.
The Company commenced its commercial operations on November 1998 with its head office located at Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, South Sumatera.
Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd., dan Xian Investments Holding Ltd., masing-masing merupakan entitas induk Perusahaan dan entitas induk terakhir Perusahaan.
Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd., and Xian Investments Holding Ltd., are the parent entity and the ultimate parent entity of the Company, respectively.
b. Penawaran umum saham Perusahaan b. Public offering of the Company’s shares
Pada tanggal 7 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”,
sekarang merupakan bagian dari Otoritas Jasa
Keuangan atau “OJK”) untuk melakukan
penawaran umum perdana atas sahamnya
(“IPO”) sebesar 461.350.000 saham biasa
dengan nilai nominal per saham Rp200 (angka penuh). Pada tanggal 18 Juni 2007, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
On June 7, 2007, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”,
currently part of Monetary Services Authority
or “Otoritas Jasa Keuangan”/“OJK”) to execute
Initial Public Offering (“IPO”) of 461,350,000 ordinary shares, with par value per share Rp200 (full amount). On June 18, 2007, the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
(12)
c. Penyelesaian laporan keuangan konsolidasian
c. Completion of consolidated financial statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ini, yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 25 April 2016.
The management is responsible for the preparation and presentation of these consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance by the
Company’s Board of Directors on April 25,
2016.
d. Entitas Anak d. Subsidiaries
Investasi Perusahaan pada Entitas Anak pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The Company’s investment in Subsidiaries as
of March 31, 2016 and December 31, 2015, consist of the following:
Total aset
Mulai sebelum eliminasi
beroperasi Persentase (dalam jutaan Rupiah)/
secara kepemilikan/ Total assets
komersial/ Percentage before elimination Kegiatan usaha/ Commencement of ownership (in millions of Rupiah)
Nama Entitas Anak/ Domisili/ Nature of business of commercial
Name of Subsidiaries Domicile activities operations 2016 2015 2016 2015
Entitas Anak langsung /
Direct Subsidiaries
PT Telaga Hikmah Palembang Perkebunan dan pabrik 1998 99,45% 99,45% 632.964 653.129
(“Telaga Hikmah”) kelapa sawit/
Oil palm plantations and palm oil mill
PT Aek Tarum Palembang Perkebunan kelapa sawit, 1992 99,00% 99,00% 328.006 296.434
(“Aek Tarum”) karet, dan pabrik kelapa sawit/
Oil palm, rubber plantations, and palm oil mill
PT Gunung Tua Abadi Palembang Perkebunan dan pabrik 1999 99,86% 99,86% 266.753 257.993
(“Gunung Tua kelapa sawit/
Abadi”) Oil palm plantations
and palm oil mill
PT Mutiara Bunda Jaya Palembang Perkebunan dan pabrik 2001 99,38% 99,38% 481.248 543.744
(“Mutiara Bunda kelapa sawit dan inti sawit/
Jaya”) Oil palm plantations, palm oil mill and kernel crushing plant
PT Binasawit Makmur Palembang Perkebunan dan produksi 1999 99,00% 99,00% 138.435 130.650
(“Binasawit Makmur”) benih kelapa sawit/
Oil palm plantations and germinated seeds
production
PT Sawit Selatan Palembang Perkebunan kelapa sawit/ 2011 99,93% 99,93% 285.143 282.471
(“Sawit Selatan”) Oil palm plantations
PT Sungai Menang Palembang Perkebunan kelapa sawit, - 99,99% 99,99% 305.317 283.690
(“Sungai Menang”) tanaman pangan, dan
hortikultura/
Oil palm plantations,
food crops, and
horticulture
PT Tania Binatama Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ - 99,67% 99,67% 1.136 1.125
(“Tania Binatama”) Oil palm plantations
PT Selatanjaya Permai Palembang Perkebunan kelapa sawit/ 2011 99,99% 99,99% 519.126 507.171
(“Selatanjaya Oil palm plantations
Permai”)
PT Usaha Agro Indonesia Jakarta Perkebunan dan pabrik 2010 99,99% 99,99% 827.687 834.205
(“Usaha Agro kelapa sawit/
(13)
d. Entitas Anak (lanjutan) d. Subsidiaries (continued) Investasi Perusahaan pada Entitas Anak pada
tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The Company’s investment in Subsidiaries as
of March 31, 2016 and December 31, 2015, consist of the following: (continued)
Total aset
Mulai sebelum eliminasi
beroperasi Persentase (dalam jutaan Rupiah)/
secara kepemilikan/ Total assets
komersial/ Percentage before elimination Kegiatan usaha/ Commencement of ownership (in millions of Rupiah)
Nama Entitas Anak/ Domisili/ Nature of business of commercial
Name of Subsidiaries Domicile activities operations 2016 2015 2016 2015
Entitas Anak langsung /
Direct Subsidiaries
PT Sampoerna Bio Fuels Jakarta Konsultasi bisnis dan 2010 99,99% 99,99% 436.433 448.311
(“Sampoerna Bio manajemenl
Fuels”) Business consultation and
management
PT Nusantara Sago Prima Jakarta Pemanfaatan hasil hutan - 99,91% 99,98% 9.001 8.553
(“Nusantara Sago bukan kayu (sagu)/
Prima”) Utilization of forestry product non-timber (sago)
Entitas Anak Tidak Langsung/
Indirect Subsidiaries
PT Lanang Agro Bersatu Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ 2014 99,99% 99,99% 520.496 501.844
(“Lanang Agro Oil palm plantations
Bersatu”) 1
PT National Sago Prima Jakarta Pemanfaatan hasil hutan 2010 98,66% 96,73% 628.647 623.332
(“National Sago Prima”) 2 bukan kayu (sagu)/
Utilization of forestry product
non-timber (sago)
PT Pertiwi Agro Sejahtera Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ - 99,99% 99,99% 128.279 124.154
(“Pertiwi Agro Oil palm plantations
Sejahtera”) 3
PT Wawasan Kebun Utama Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 14 16
(“Wawasan Kebun Plantation
Utama”) 3
PT Pangan Agro Nusantara Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 38 39
(“Pangan Agro Nusantara”) 3 Plantation
PT Palma Timur Sejahtera Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 25 26
(“Palma Timur Sejahtera”) 3 Plantation
PT Sentosa Timur Palma Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 25 26
(“Sentosa Timur Palma”) 3 Plantation
PT Palma Timur Sentosa Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 34 35
(“Palma Timur Sentosa”) 3 Plantation
PT Industri Hutan Lestari Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 34 35
(“Industri Hutan Lestari”) 3 Plantation
PT Industri Hutan Unggul Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 34 35
(“Industri Hutan Unggul”) 3 Plantation
PT Usaha Agro Jaya Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 34 35
(“Usaha Agro Jaya”) 3 Plantation
PT Usaha Agro Sejahtera Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 107 108
(“Usaha Agro Sejahtera”) 3 Plantation
PT Tebar Tandan Tenerah Jakarta Perkebunan/ - 99,92% 99,67% 173.988 165.248
(“Tebar Tandan Tenerah”) 4 Plantation
PT Hutan Ketapang Industri Jakarta Kehutanan/ - 64,58% 99,99% 1.118.152 1.119.431
(“Hutan Ketapang Industri”)5 Forestry
PT Kusuma Mentari Makmur Jakarta Perkebunan/ - 99,96% 99,96% 39.026 37.046
(“Kusuma Mentari Makmur”) 6 Plantation
PT Nusantara Sarana Alam Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 53.484 37.242
(“Nusantara Sarana Alam”) 3 Plantation
PT Agro Planindo Utama Jakarta Perkebunan/ - 99,98% 99,98% 29.780 29.444
(“Agro Planindo Utama”) 7 Plantation
PT Kedurang Prakarsa Nabati Jakarta Perkebunan/ - 99,20% 99,20% 1.562 1.449
(14)
d. Entitas Anak (lanjutan) d. Subsidiaries (continued) Investasi Perusahaan pada Entitas Anak pada
tanggal 31 Maret 2016 adalah sebagai berikut:
The Company’s investment in Subsidiaries as
of March 31, 2016 consist of the following:
1) Dimiliki 99,99% dan 0,01% oleh Usaha Agro Indonesia
dan Pertiwi Lenggara Agromas
2) Dimiliki 98,66% dan 1,34% oleh Sampoerna Bio Fuels
dan Sungai Menang
3) Dimiliki 99,99% dan 0,01% oleh Sungai Menang
dan Pertiwi Lenggara Agromas
4) Dimiliki 99,92% dan 0,08% oleh Sungai Menang
dan Pertiwi Lenggara Agromas
5) Dimiliki 64,58% oleh Sungai Menang
6) Dimiliki 99,96% dan 0,04% oleh Sungai Menang
dan Pertiwi Lenggara Agromas
7) Dimiliki 99,98% dan 0,02% oleh Sungai Menang
dan Pertiwi Lenggara Agromas
8) Dimiliki 99,20% dan 0,80% oleh Sungai Menang
dan Pertiwi Lenggara Agromas
1) Owned 99.99% and 0.01% by Usaha Agro Indonesia and Pertiwi Lenggara Agromas
2) Owned 98.66% and 1.34% by Sampoerna Bio Fuels and Sungai Menang
3) Owned 99.99% and 0.01% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas
4) Owned 99.92% and 0.08% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas
5) Owned 64.58% by Sungai Menang
6) Owned 99.96% and 0.04% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas
7) Owned 99.98% and 0.02% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas
8) Owned 99.20% and 0.80% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas
Perusahaan dan Entitas Anak untuk selanjutnya disebut menjadi “Grup”.
The Company and Subsidiaries are collectively referred hereinafter as the “Group”.
e. Manajemen kunci dan informasi lainnya e. Key management and other information
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors, and Audit Comittee as of March 31, 2016 and December 31, 2015 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : Michael Sampoerna : President Commissioner
Komisaris : Hendra Prasetya : Commissioner
Komisaris Independen : Phang Cheow Hock : Independent Commissioner
Komisaris Independen : DR. R.B. Permana Agung Dradjattun : Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama : Ekadharmajanto Kasih : President Director
Wakil Direktur Utama : Marc Stephan Louis Louette : Vice President Director
Direktur : Hero Djajakusumah : Director
Direktur : Dwi Asmono : Director
Direktur : Lim King Hui : Director
Direktur : Budi Setiawan Halim : Director
Komite Audit Audit Comittee
Ketua : DR. R.B. Permana Agung Dradjattun : Chairman
Anggota : Irawan Sastrotanojo : Member
Anggota : Dr. Timotius, Ak : Member
Grup mempunyai 10.567 dan 10.337 karyawan tetap masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (tidak
As of March 31, 2016 and December 31, 2015, the Group has 10,567 and 10,337 permanent employees, respectively (unaudited).
(15)
SIGNIFIKAN POLICIES
a. Dasar penyajian laporan keuangan
konsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(“SAK”) di Indonesia, yang mencakup
Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII. G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations No. VIII.G.7 concerning on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by Monetary Services Authority (“OJK”).
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2015.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”)
No. 1 (Revised 2013), “Presentation of
Financial Statements”. Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, which have been prepared using the direct method, presents receipts and disbursements of cash on hand and in banks classified into operating, investing, and financing activities. Mata uang penyajian yang digunakan dalam
laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anaknya.
The presentation currency used in the consolidated financial statements is Rupiah which is the Company’s and its subsidiaries functional currency.
Tahun buku Grup adalah 1 Januari - 31 Desember.
The financial reporting period of the Group is January 1 - December 31.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dinyatakan dalam dan dibulatkan menjadi ribuan Rupiah.
All figures in the consolidated financial statements are rounded to, and stated in, thousands Rupiah, unless otherwise stated.
(16)
b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation Grup menerapkan PSAK No. 65: “Laporan
Keuangan Konsolidasi”. Perubahan yang
diperkenalkan oleh PSAK No. 65 mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan signifikan dalam menentukan entitas yang dikendalikan dan karenanya harus dikonsolidasikan oleh entitas induk, dibandingkan dengan persyaratan yang sebelumnya ditetapkan dalam PSAK No. 4.
The Group adopted PSAK No. 65:
“Consolidated Financial Statements”. The
changes introduced by PSAK No. 65 required management to exercise significant judgment to determine which entities are controlled and therefore are required to be consolidated by a parent, compared with the requirements that were imposed in PSAK No. 4.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup pada tanggal 31 Desember setiap tahun. Kendali diperoleh bila Grup terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, Grup mengendalikan investee jika dan hanya jika Grup memiliki seluruh hal berikut ini:
The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Group as at December 31 each year. Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Thus, the Group controls an investee if and only if the Group has all of the following:
i) Kekuasaan atas investee, yaitu hak yang ada saat ini yang memberi grup kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari investee,
ii) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan
iii) Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.
i) Power over the investee, that is existing rights that give the group current ability to direct the relevant activities of the investee, ii) Exposure, or rights, to variable returns from
its involvement with the investee, and iii) The ability to use its power over the
investee to affect its returns.
Bila Grup tidak memiliki hak suara atau hak serupa secara mayoritas atas suatu investee, Grup mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam mengevaluasi apakah mereka memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:
When the Group has less than a majority of the voting or similar rights of an investee, the Group considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:
i) Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara lainnya dari investee,
ii) Hak yang timbul atas pengaturan kontraktual lain, dan
iii) Hak suara dan hak suara potensial yang dimiliki Grup.
i) The contractual arrangement with the other vote holders of the investee,
ii) Rights arising from other contractual arrangements, and
iii) The Group's voting rights and potential voting rights.
(17)
SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued) Grup menilai kembali apakah mereka
mengendalikan investee bila fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari ketiga elemen dari pengendalian. Konsolidasi atas entitas-entitas anak dimulai sejak Grup memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan berhenti pada saat Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Aset, liabilitas, penghasilan, dan beban dari Entitas Anak yang diakuisisi pada tahun tertentu disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal Grup memperoleh kendali sampai tanggal Grup tidak lagi mengendalikan Entitas Anak tersebut.
The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of subsidiaries begin when the Group obtains control over the Subsidiary and ceases when the Group loses control of the Subsidiary. Assets, liabilities, income, and expenses of a Subsidiary acquired during the year are included in the consolidated financial statements from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the Subsidiary.
Seluruh laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada
kepentingan nonpengendali (“KNP”), walaupun
hal ini akan menyebabkan saldo KNP yang defisit. Bila dipandang perlu, penyesuaian dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas Anak untuk diselaraskan dengan kebijakan akuntansi Grup.
Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the non-controlling interests (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the financial statements of Subsidiaries to bring their accounting policies into line with the Group’s accounting policies.
Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra Grup yang belum direalisasi dan dividen dieliminasi pada saat konsolidasi.
All significant intra and inter-group balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits and losses resulting from intra-Group transactions and dividends are eliminated on consolidation.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Bila kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Grup menghentikan pengakuan atas aset (termasuk goodwill), liabilitas dan komponen lain dari ekuitas terkait, sementara rugi atau laba yang dihasilkan diakui pada laba rugi. Bagian dari investasi yang tersisa diakui pada nilai wajar.
A change in the parent’s ownership interest in a Subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a Subsidiary, it derecognizes the related assets (including goodwill), liabilities, NCI and other component of equity, while any resultant gain or loss is recognized in the profit or loss. Any investment retained is recognized at fair value.
c. Kombinasi bisnis c. Business combination
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi.
Business combinations are accounted by using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at fair value on acquisition date and the amount of any NCI in the acquiree.
(18)
c. Kombinasi bisnis (lanjutan) c. Business combination (continued) Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak
pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and the liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances, and pertinent conditions as at the acquisition date.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen meninjau kembali identifikasi dan pengukuran nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statement of income and other comprehensive income as gain on bargain purchase after previously management assessing the identification and fair value measurement of the acquired assets and the assumed liabilities.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas
(“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan
memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of
the Group’s Cash-generating Units (“CGU”)
that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that unit is disposed of, the goodwill associated with the operation
(19)
SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)
d. Transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
d. Restructuring transactions of entities under common control
Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012),
“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.
Revisi terhadap PSAK No. 38 menetapkan secara spesifik bahwa ruang lingkupnya hanya meliputi kombinasi bisnis yang memenuhi persyaratan kombinasi bisnis sesuai dengan
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”
yang dilakukan dengan entitas sepengendali.
The Group adopted PSAK No. 38 (Revised 2012), "Business Combinations under Common Control". The revised PSAK No. 38 prescribes specifically that its scope only includes business combinations that fulfilled the criteria set forth in PSAK No. 22 (Revised
2010), “Business Combinations” and
transacted with entities under common control. Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau liabilitas yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
The restructuring transaction of entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan, dimana selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dengan jumlah tercatat aset neto entitas yang diakuisisi diakui sebagai bagian dari akun "Tambahan Modal Disetor" pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan tersebut, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.
Business combinations under common control are accounted for using the pooling-of-interest method, whereby the difference between the considerations transferred and the book value of the net assets of the acquiree is recognized as part of "Additional Paid-in Capital" in the consolidated statement of financial position. In applying the said pooling-of-interest method, the components of the financial statements of the combining entities are presented as if the combination has occurred since the beginning of the period of the combining entity become under common control.
e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing e. Foreign currency transactions and
balances Transaksi dalam mata uang asing dicatat
dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia, and any resulting currency gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
(20)
e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
e. Foreign currency transactions and balances (continued)
Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut (angka penuh dalam Rupiah):
As of March 31, 2016 and December 31, 2015, the rates of exchange used are as follows (full amount in Rupiah):
31 Maret 2016/ 31 Desember 2015/
March 31, 2016 December 31, 2015
1 Pound Sterling Inggris/Rupiah 19.058 20.451 1 Great Britain Pound Sterling/Rupiah
1 Euro/Rupiah 15.030 15.070 1 Euro/Rupiah
1 Dolar AS/Rupiah 13.276 13.795 1 US Dollar/Rupiah
f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi f. Transactions with related parties
Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada PSAK No. 7 (Revisi 2010),
“Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”.
The Group has transactions with related parties, as defined in the PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak-pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan pihak ketiga.
Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the notes to the consolidated financial statements are third parties.
g. Kas dan setara kas g. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks and short-term deposits with an original maturity of 3 months or less at the time of placements and not restricted in use.
h. Biaya dibayar dimuka h. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya.
Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited.
i. Persediaan i. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan
Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is calculated using weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs of completion and the estimated costs
(1)
Risiko utama instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko harga komoditas. Penelaahan manajemen dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Group's financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk, liquidity risk, and commodity price risk. The management reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:
a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga Grup terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Grup kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.
The Group's interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk.
Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga.
Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. Pada tanggal 31 Maret 2016, berdasarkan
simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin (31 Desember 2015: lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin), dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp5.387.179 (31 Desember 2015: lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp3.521.806), terutama akibat biaya bunga utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang dengan tingkat bunga mengambang yang lebih tinggi/lebih rendah.
At March 31, 2016, based on a sensitivity simulation, if the interest rates of short-term bank loans and long-term loans had been 50 basis points higher/lower (December 31, 2015: 50 basis points higher/lower), with all other variables held constant, income before income tax expense for the period ended March 31, 2016 would have been Rp5,387,179 lower/higher (December 31, 2015: Rp3,521,806 lower/higher), mainly as a result of higher/lower interest charges on floating rate short-term bank loans and long-term loans.
b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Grup adalah Rupiah. Grup dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena penjualan dan biaya beberapa pembelian dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing seperti yang dikutip dari pasar internasional.
The Group’s reporting currency is Rupiah. The Group faces foreign exchange risk as its sales and the costs of certain purchases are either denominated in foreign currencies (mainly US Dollar) or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies as quoted in the international markets.
Grup tidak memiliki kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah dijelaskan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar antara Rupiah dan Dolar AS lainnya menghasilkan lindung nilai
The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceeding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between The Rupiah and US Dollar provide some degree of natural
(2)
b. Risiko mata uang asing (lanjutan) b. Foreign currency risk (continued) Pada tanggal 31 Maret 2016, berdasarkan
simulasi yang rasional, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah/menguat sebesar 10% (31 Desember 2015: melemah/menguat sebesar 10%), dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 akan lebih tinggi/lebih rendah sebesar Rp2.100.237 (31 Desember 2015: lebih tinggi/lebih rendah sebesar Rp2.018.780), terutama sebagai akibat dari kerugian/keuntungan selisih kurs atas penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset tidak lancar lainnya, utang usaha dan utang lain-lain dalam Dolar AS.
At March 31, 2016, based on a sensitivity simulation, had the exchange rate of Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated
by 10% (December 31, 2015:
depreciated/appreciated by 10%), with all other variables held constant, income before income tax expense for the period ended March 31, 2016 would have been Rp2,100,237 higher/lower (December 31, 2015: Rp2,018,780 higher/lower), mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalent, trade receivables, other receivables, other non-current assets, trade payables and other payables denominated in US Dollar.
c. Risiko kredit c. Credit risk c. Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan petani plasma dan penempatan rekening koran.
The Group has credit risk arising from the credits granted to the customers and plasma farmers and placement of current accounts.
Selain dari pengungkapan di bawah ini, Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.
Other than as disclosed below, the Group has no concentration of credit risk.
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
Risiko kredit atas penempatan rekening koran dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Grup. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.
Credit risk arising from placements of current accounts is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and reviewed annually by the directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.
(3)
c. Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued)
Piutang usaha Trade receivables
Grup memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Grup mensyaratkan pembayaran saat penyerahan dokumen penjualan. Untuk penjualan lokal, Grup mensyaratkan 50% to 98% penerimaan kas di muka dan sisanya ditagihkan pada saat penyerahan dokumen penjualan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Group has policies in place to ensure that whole sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who willing to trade on credit terms are subjected to credit verification procedures. For export sales, the Group requires cash against the handover of sales documents. For local sales, the Group requires 50% to 98% receipt in advance for the most part and the remaining was invoiced upon the handover of sales documents. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group's exposure to bad debts.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Sesuai dengan evaluasi oleh Grup, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Group will contact the customer to act on overdue receivable. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all products to customers in the event of overdue payment and/or default.
Piutang plasma Plasma receivables
Pengembangan perkebunan plasma didanai melalui talangan sementara oleh entitas anak. Kredit investasi dari bank yang diperoleh petani plasma akan dikembalikan kepada entitas anak pada saat petani plasma mencairkan pinjaman tersebut. Jaminan utang petani plasma adalah berupa sertifikat tanah yang bersangkutan. Sesuai perjanjian dengan bank, entitas anak diminta untuk bertindak sebagai avalist sampai seluruh utang petani plasma dilunasi.
Development of plasma plantation was funded temporarily by subsidiaries. Plasma plantation investment credit from the bank which is received by plasma farmers will be refunded to subsidiaries after plasma farmers dilute the said credit. The collateral for plasma loan shall be the related landright certificates of the plasma farmers. Based on the loan agreement, the subsidiaries are required to act as a guarantor for plasma loans until its fully repaid.
Pembayaran pinjaman petani plasma tersebut dilakukan dengan cara memotong hasil penjualan TBS yang diterima petani yang diproduksi dari lahan petani plasma. Grup akan membeli semua TBS hasil produksi
Repayments are made by deducting a portion of the proceeds from the sale of FFB produced from the farmers’ plasma areas. The Group are required to purchase all plasma FFB production until all of the plasma loans have been settled.
(4)
c. Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued)
Piutang plasma (lanjutan) Plasma receivables (continued)
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statement of financial position.
d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk
Grup mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola utang yang jatuh tempo dengan mengatur kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.
The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and manage its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Grup secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam penggalangan dana.
The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for fund-raising opportunities.
Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto:
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities, based on contractual undiscounted payments: Sewaktu-waktu
dan dalam
waktu 1 tahun/ Dalam waktu 1 Lebih dari
On demand sampai dengan 5 tahun/
and within 5 tahun/Within More than
Total/Total 1 Year 1 to 5 years 5 years
Pada tanggal As at
31 Maret 2016 March 31, 2016
Utang bank jangka pendek Short-term bank loans
Pokok pinjaman 500.868.464 500.868.464 - - Principal
Future imputed
Beban bunga masa depan 29.104.079 29.104.079 - - interest charges
Utang usaha 219.260.792 219.260.792 - - Trade payables
Utang lain-lain 17.333.632 17.333.632 - - Other payables
Beban akrual 28.126.683 28.126.683 - - Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja Short-term employee
jangka pendek 47.854.576 47.854.576 - - benefits liability
Utang bank jangka panjang Long-term bank loans
Pokok pinjaman 2.355.958.055 190.354.473 1.423.278.858 742.324.724 Principal
Future imputed
Beban bunga masa depan 1.068.623.109 259.424.272 689.309.484 119.889.353 interest charges
Liabilitas jangka panjang lainnya Other long-term liability
Pokok pinjaman 326.301.769 - - 326.301.769 Principal
Future imputed
(5)
d. Risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued) Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh
tempo liabilitas keuangan Grup, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto: (lanjutan)
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities, based on contractual undiscounted payments: (continued)
Sewaktu-waktu dan dalam
waktu 1 tahun/ Dalam waktu 1 Lebih dari
On demand sampai dengan 5 tahun/
and within 5 tahun/Within More than
Total/Total 1 Year 1 to 5 years 5 years
Pada tanggal As at
31 Desember 2015 December 31, 2015
Utang bank jangka pendek Short-term bank loans
Pokok pinjaman 475.924.771 475.924.771 - - Principal
Future imputed
Beban bunga masa depan 14.295.284 14.295.284 - - interest charges
Utang usaha 404.815.504 404.815.504 - - Trade payables
Utang lain-lain 20.248.538 20.248.538 - - Other payables
Beban akrual 25.018.153 25.018.153 - - Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja Short-term employee
jangka pendek 45.132.843 45.132.843 - - benefits liability
Utang bank jangka panjang Long-term bank loans
Pokok pinjaman 2.297.250.497 174.462.025 1.353.087.414 769.701.058 Principal
Future imputed
Beban bungamasa depan 1.077.765.028 255.527.849 693.904.275 128.332.904 interest charges
Liabilitas jangka panjang lainnya Other long-term liability
Pokok pinjaman 326.301.769 - - 326.301.769 Principal
Future imputed
Beban bunga masa depan 284.017.808 - - 284.017.808 interest charges
e. Risiko harga komoditas e. Commodity price risk
Grup terkena dampak risiko harga komoditas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar, dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan produk kelapa sawit dan karet, di mana margin laba atas penjualan produk kelapa sawit dan karet tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.
The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policy, level of demand and supply in the market, and the global economic environment. Such exposure mainly arises from its sales of oil palm products and rubbers, where the profit margin on sale of palm products and rubbers may be affected from international market prices fluctuations. Pada saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan
formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.
Currently, the Group does not have any formal hedging policy for commodity price exposures.
(6)
EFEKTIF
Standar akuntansi yang telah diterbitkan sampai tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian Grup namun belum berlaku efektif diungkapkan berikut ini. Manajemen bermaksud untuk menerapkan standar tersebut yang dipertimbangkan relevan terhadap Grup pada saat efektif, dan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan konsolidasian Grup masih diestimasi.
The accounting standards that have been issued up to the date of issuance of the Group’s consolidated financial statements, but not yet effective are disclosed below. The management intends to adopt these standards that are considered relevant to the Group when they become effective, and the impact to the consolidated financial position and performance of the Group is still being estimated.
a) Amandemen PSAK No. 1: Penyajian laporan keuangan
a) Amendments PSAK No. 1: Presentation of financial statements
b) PSAK No. 69: Agrikultur b) PSAK No. 69: Agriculture
Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar tersebut serta pengaruhnya terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
As at the authorisation date of this consolidated financial statements, the Group is still evaluating the potential impact of these standards on the Group’s consolidated financial statements.