mendorong rakyat miskin dapat mandiri. Dasar hukum program pemberdayaan masyarakat terletak pada:
a. UUD 1945 pasal 34 ayat 2 yang menyatakan bahwa fakir miskin dan
anak terlantar dipelihara oleh negara. b.
UUD 1945 pasal 27 ayat 2 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak atas penghidupan yang layak.
c. UURI no.6 tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan
sosial.
4. Penguatan Modal Usaha
Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Listyawan Ardi Nugraha 2011: 9, modal usaha adalah uang yang dipakai
sebagai pokok induk untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya, harta benda uang, barang, dan sebagainya yang dapat dipergunakan untuk
menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan. Modal dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan sebagai jumlah uang yang digunakan dalam
menjalankan kegiatan-kegiatan bisnis. Dalam berbagai kepustakaan hukum ekonomi atau hukum bisnis,
terminologi penanaman modal dapat berarti penanaman modal yang dilakukan secara langsung oleh investor lokal
domestic investor
, investor asing
foreign direct investment, FDI,
dan penanaman modal yang dilakukan secara tidak langsung oleh pihak asing
foreign indirect investment, FII
Lusiana, 2012: 10.
Tujuan penanaman modal dijadikan acuan dalam kebijakan penanaman modal oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal, Departemen teknis
terkait, dan pemerintah daerah. Tujuan harus mampu mengarahkan kebijakan dasar penanaman modal sesuai ketentuan pasal 4 undang-undang
penanaman modal. Kebijakan penanaman modal adalah untuk: a.
Mendorong terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif bagi penanaman modal untuk penguatan daya saing perekonomian nasional.
b. Mempercepat peningkatan penanaman modal
Kebijakan dasar penanaman modal menjadi tugas pemerintah dan memperhatikan hal sebagai berikut:
a. Memberi perlakuan yang sama bagi penanam modal dalam negeri dan
penanam modal asing dengan memperhatikan kepentingan nasional b.
Menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha, dan keamanan berusaha bagi penanam modal sejak proses pengurusan perizinan sampai dengan
berakhirnya kegiatan penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Membuka
kesempatan bagi
perkembangan dan
memberikan perlindungan kepada usaha mikro, kecil menengah, dan koperasi.
5. Dana Penguatan Modal