Pengendalian pada ATM Masalah-Masalah dalam Transaksi ATM dan Penangananya

tindakan-tindakan yang harus diambil dalam keadaan darurat, misalnya jika sistem komputer gagal atau rusak, atau bencana lainnya yang merusak rencana induk dan juga memberikan pelatihan dan pengarahan bagi karyawan melalui penyaringan dan seleksi karyawan sehingga menghasilkan personil komputer yang handal dan kompeten.

b. Pengendalian pada ATM

Sistem pengendalian ATM terbagi atas dua 1 Master Key, Pengamanan ATM menggunakn master key befungsi untuk untuk mengacak jumlah PIN yang dimiliki nasabah sehingga master key mampu mencegah pihak luar membuka ATM dan menggunakan kartu ATM yang bukan miliknya. Hasil data yang diacak oleh master key dikirim langsung ke pusat pnyimpanan dan pengolahan data. Pada tahap tersebut tidak seorang pun yang dapat mengetahui data yang diencrypt dari nomor PIN yang dimasukkan. Setelah data berada pada pusat pengolahan data yang akan menjawab kecocokan nomor PIN, apabila benar maka proses transaksi ATM dapat dilanjutkan namun bila tidak maka transaksi tidak dapat dilakukan. 2 PIN Personal Identificate Number, PIN merupakan sistem pengamanan bagi nasabah terhadap pengguna ATM. Masing- masing nasabah memiliki PIN yang diberikan oleh pihak bank yang kemudian harus diganti oleh pemilik kartu agar Universitas Sumatera Utara kerahasiaannya tetap terjaga. Jumlah PIN Bank Mandiri terdiri dari 4 digit. Tanpa adanya PIN, baik pemilik kartu maupun bukan pemilik kartu tidak dapat melakukan transaksi ATM.

B. Analisa Hasil Penelitian 1.

Analisis dan Evaluasi Terhadap Penerapan ICBS pada Transaksi ATM di PT Bank Mandiri Persero Tbk Menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam segi pelayanan didunia perbankan PT Bank Mandiri Persero Tbk dituntut untuk selalu mengembangkan inovasi dalam bidang teknologi informasi yang akan membantu dan memberikan banyak manfaat terutama menciptakan pelayanan ATM yang baik demi tercapainya kepuasan nasabah. Untuk memuaskan nasabahnya PT Bank Mandiri Persero Tbk mendirikan ATM diberbagai lokasi yang strategis dimana lokasi tersebut sering dikunjungi oleh nasabahnya, seperti pusat hiburan, pasar swalayan, plaza atau mall. Penempatan ATM dilokasi tersebut untuk memuaskan pelayanan ATM kepada nasabah. ICBS merupakan program komputerisasi, ICBS meliputi subsistem Branch Teller Subsystem, Funding Subsystem, Loan Subsystem dan ATM Subsystem. Dari kesatuan aplikasi ini menghasilkan suatu rangkaian transaksi yang terpadu dan up-date, setiap transaksi yang terjadi akan mempengaruhi terhadap sub-sub rekeningnya. Aplikasi ICBS ini menggantikan sistem yang selama ini digunakan yaitu COL, CLS dan pooling Plus yang belum terintegrasi. Penerapan aplikasi Universitas Sumatera Utara