Latar Belakang Lingkungan 11 Perumnas Simalingkar A

2.2 Latar Belakang Lingkungan 11 Perumnas Simalingkar A

Lingkungan 11 berada di jalan Cengkeh Perumnas Simalingkar A. Pada tahun 1986, lingkungan 11 ini masih belum banyak didirikan rumah. Di lingkungan ini masih banyak dijumpai pohon-pohon besar dan rumput-rumput yang tinggi. Melihat keadaan lingkungan 11 ini masih seperti hutan, banyak orang-orang yang takut untuk datang ke lingkungan ini. Perumnas Simalingkar A termasuk Lingkungan ini sering disebut tempat jin buang anak, ini hanya istilah saja, karena sebelum Perumnas Simalingkar A ini didirikan wilayah ini merupakan perkebunan rakyat yang tidak terurus sehingga banyak orang-orang yang membuang mayat-mayat hasil tindak kejahatan di wilayah Perumnas ini. Jumlah penduduk jalan Cengkeh pada tahun 1986 hanya sekitar 30 kepala keluarga, tahun 1990 sudah mulai mencapai 50 kepala keluarga, namun setiap tahunnya bertambah terus. Status rumah masih rumah sendiri pemilik, belum ada yang bersifat mengontrak rumah. Tipe rumah yang ada di lingkungan 11 ini pada tahun 1986 yaitu masih tipe-tipe kecil seperti 18, 21, 36 dan jalan-jalan besar seperti jalan Cengkeh Raya belum ada. Masyarakat lingkungan 11 merupakan masyarakat yang taat beragama, walaupun belum tersedia tempat beribah, masyarakat dengan suka rela mendirikan tempat ibadah darurat demi melaksanakan ibadah. Masyarakat lingkungan 11 beragama Islam dan agama Kristen tetapi mayoritasnya beragama Islam. Bagi umat beragama Islam, awalnya mereka beribadah di rumah mereka masing-masing karena belum ada didirikan mesjid. Pada tahun1987, penduduk lingkungan 11 ini berinisiatif untuk mendirikan mesjid sendiri di tanah kosong sekitar lingkungan 11 ini. Tanah untuk mendirikan mesjid sudah disediakan oleh pemerintah, namun tidak kunjung didirikan juga. Di dekat tanah yang disediakan inilah para penduduk mendirikan mesjid darurat yang masih berlantaikan teriplek beratapkan atap UNIVERSITAS SUMATERA UTARA rumbia, masih sangat memprihatinkan. Pada tahun 1990 mesjid baru didirikan, mesjid ini dinamakan mesjid Al-Ikhlas mesjid didirikan di jalan Cengkeh 4. Bagi umat Kristiani juga sama, mereka juga beribadah di gereja darurat yang mereka dirikan sendiri pada tanah yang telah disediakan pemerintah. Pada tahun 1990 baru didirikan yaitu gereja Advent yang berada di Cengkeh 0. Jemaat gereja ini masih sangat sedikit, kira- kira hanya 20 kepala keluarga, jumlah ini masih sedikit dibanding dengan umat Islam. Sejak tahun 1990, Perumnas Simalingkar A khususnya daerah lingkungan 11 semakin ramai dan berkembang. Orang-orang tidak takut lagi untuk datang ke lingkungan ini karena lingkungan ini sudah mulai banyak penduduknya. Istilah jin buang anakpun berangsur- angsur hilang seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan Perumnas Simalingkar A. Perumnas Simalingkar A jalannya berbukit-bukit, sehingga ada daerah yang berada di dataran rendah dan juga di dataran rendah sehingga daerah yang berada di dataran rendah sering terkena banjir. Lingkungan 11 berada di dataran rendah sehingga apabila hujan deras dan air sungai meluap, daerah ini langsung terkena banjir hampir setiap tahunnya. Menurut hasil wawancara penulis dengan penduduk jalan Cengkeh, wilayah jalan Cengkeh ini sering kali terkena banjir hingga mencapai 2 meter, banjir ini merupakan kiriman dari sungai babura dan terus masuk ke daerah Cengkeh. Cengkeh ini berada didekat sungai dan jembatan sehingga mengakibatkan cepatnya terkena banjir apabila air dari sungai babura meluap. Namun walaupun sering terkena banjir, penduduk-penduduk wilayah jalan Cengkeh ini tidak mau beranjak dari jalan Cengkeh, ini dikarenakan mereka sudah betah tinggal di jalan Cengkeh ini, karena di wilayah ini sesama tetangga mereka sudah seperti saudara sendiri, bahkan jika banjir datang mereka saling tolong-menolong dan begitu juga apabila UNIVERSITAS SUMATERA UTARA banjir telah surut. Banjir ini surut bisa sampai 2 hari, selama wilayah Cengkeh ini terkena banjir tidak pernah memakan korban. Apabila banjir datang, tim penolong dari pemerintah langsung datang menolong masyarakat lingkungan 11 yang terkena banjir. Tim penolong ini datang membawa alat-alat seperti perahu karet yang dapat menyelamatkan masyarakat dari banjir. Apabila masyarakat itu memiliki rumah yang berlantai dua cukup naik ke lantai dua mereka saja demi menyelamatkan diri. Akibat dari banjir ini banyak masyarakat khususnya banyak anak-anak yang terkena penyakit seperti influenza, demam, kudis maupun penyakit kulit lainnya. Masyarakat ini langsung berobat ke Puskesmas dan ada juga yang hanya minum obat yang mereka beli dari warung, untuk berobat ke rumah sakit kurang memungkinkan karena angkutan kota yang jarang dan jarak antara Perumnas Simalingkar A dan Rumah Sakit cukup jauh, tetapi jika penyakit yang mereka derita tidak kunjung sembuh meraka langsung membawa ke Rumah Sakit menggunakan angkutan kota ataupun becak. Dalam hal pendidikan, para orangtua di Perumnas Simalingkar A khususnya di lingkungan 11 ini sudah memiliki cara pikir yang modern, mereka sudah memikirkan masa depan anak-anak mereka, sehingga anak-anak mereka disekolahkan sampai sarjana. Mereka sudah mengetahui bahwa pendidikan merupakan kunci meraih kesuksesan dan meraih masa depan yang cerah. Keadaan ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pendidikan semakin besar, masyarakat berlomba dan berusaha demi menggapai cita-cita yang diimpikan. Menurut hasil wawancara penulis terhadap informan, sekolah sudah ada sejak tahun 1987 yaitu Taman Kanak-kanak TK dan Sekolah Dasar SD sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama SMP dan Sekolah Menengah Atas SMA tidak ada di lingkungan 11 ini tetapi berada di lingkungan lain yang berdekatan dengan lingkungan 11 yaitu di jalan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jahe, jarak jalan Cengkeh menuju jalan Jahe sangat dekat, bisa ditempuh dengan berjalan kaki, hanya sekitar 5 menit. Banyak para orangtua yang memasukkan anaknya ke sekolah SMP dan SMA ini, sekolah SMP dan SMA ini keadaannya masih darurat. Taman Kanak-kanak TK telah ada sejak tahun 1987, TK ini milik swasta, pemilik TK ini bapak Japar, staf pengajar pada TK ini awalnya hanya bapak Japar sendiri namun seiring dengan perkembangan zaman dan minat orang tua pada pendidikan, siswa TK semakin banyak sehingga staf pengajar pada TK itu bukan hanya bapak Japar saja tetapi memiliki staf pengajar yang bertugas membantu dia dalam mengajar. Anak-anak yang belajar di TK ini diajarkan banyak pengetahuan seperti belajar mengenal huruf, mengeja, membaca dan juga menulis. Anak-anak yang TK disini banyak yang pintar, pada waktu memasuki Sekolah Dasar SD, mereka sudah bisa membaca dan menulis namun tidak begitu lancar, guru-guru yang mengajar mereka di SD tidak capek lagi mengajari mereka. Muridnya pada waktu itu tidak banyak kira-kira hanya 10 orang pada tahun 1987. Sekolah yang didirikan pemerintah di lingkungan 11 ini hanya Sekolah Dasar Negeri SDN. Menurut hasil wawancara dengan informan, SD ini telah dirancang sejak tahun 1988 namun tidak langsung didirikan, pada tahun 1989 SD ini baru didirikan dan tahun 1990 mulai di tempati oleh siswa-siswa yang belajar di tempat-tempat darurat sebelumnya. SD ini adalah SD Negeri 068005 berada di sekitar jalan Cengkeh 12 Perumnas Simalingkar A. Perkembangan terus terjadi setiap tahunnya, tidak hanya rumah saja yang didirikan di kompleks Perumnas Simalingkar A ini, tetapi juga menyediakan lahan untuk mendirikan sekolah. Sekolah yang didirikan yaitu dari Taman Kanak-Kanak TK sampai Sekolah Menengah Atas SMA. Tujuan didirikannya bangunan sekolah di Perumnas Simalingkar ini adalah untuk memudahkan anak-anak yang ada di Perumnas Simalingkar A ini dalam UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menuntut ilmu. Banyak orangtua yang mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah yang ada di Perumnas Simalingkar A ini agar anak-anak mereka tidak jauh lagi bersekolah. Tidak hanya anak-anak yang bertempat tinggal di perumnas ini saja bersekolah yang boleh bersekolah di sekolah itu tetapi anak-anak yang dari luar lingkungan di Perumnas Simalingkar A juga. Menurut hasil wawancara penulis pada informan, sekolah-sekolah yang ada di Perumnas Simalingkar A, Taman Kanak-kanak TK di jalan Cengkeh, YPN Mulia Pencawan SMP, SMA, SMK, TIK berada di jalan Jahe Raya, YPN Timbul Jaya TK, SD, SMP, SMA, SMEA berada di jalan Kopra Raya no 4. Sekolah ini berdiri sekitar tahun 1994. Sebelum tahun 1994, anak-anak bersekolah di tempat seadanya, dinding sekolah masih teriplek, lantainya masih tanah. Pemerintah melihat niat anak-anak untuk bersekolah sangat tinggi maka gedung sekolah di dirikan sejak tahun 1992 dan diresmikan pada tahun 1994. Setelah gedung sekolah itu diresmikan, anak-anak yang bersekolah ditempat darurat sebelumnya pindah kegedung sekolah mereka yang baru. Banyak anak-anak yang berada di lingkungan 11 bersekolah ke sekolah yang ada di jalan Jahe Raya itu karena jarak antara jalan Jahe dan lingkungan 11 Cengkeh tidak begitu jauh. 2.3Letak Geografis Lingkungan 11 Perumnas Simalingkar A Lingkungan 11 merupakan salah satu lingkungan dari 24 lingkungan di Kecamatan Medan Tuntungan. Perumnas Simalingkar A terletak di kelurahan Mangga kecamatan Medan Tuntungan. Sebelum kita melihat batas-batas wilayah lingkungan 11, ada baiknya kita melihat batas-batas wilayah Kec. Medan Tuntungan pada tabel berikut ini. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 2 Batas-batas wilayah Kecamatan Medan Tuntungan BATAS DESA KETERANGAN Utara Kec. Medan Selayang dan Kec. Medan Johor Kec. Medan Selayang dan Kec. Medan Johor Selatan Kab. Deli Serdang Kab. Deli Serdang Barat Kab. Deli Serdang Kab. Deli Serdang Timur Kab. Deli Serdang Kab. Deli Serdang Sumber: Badan Pusat Statistik Medan, Kecamatan Medan Tuntungan Dalam Angka 1990. Tabel 3 Batas-batas wilayah Kelurahan Mangga BATAS DESA KETERANGAN Utara Sempakata Kec. Medan Tuntungan Selatan Simalingkar A Kec. Medan Tuntungan Timur Kuala Bekala, Simalingkar B Kec. Medan Tuntungan Barat Simpang Selayang Kec. Medan Tuntungan Sumber: Kantor Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan Dalam Angka 1990. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sedangkan letak geografis lingkungan 11 Perumnas Simalingkar A sendiri yaitu pada tabel di berikut. Tabel 4 Batas-Batas Wilayah Lingkungan 11 BATAS JALAN KETERANGAN Utara Jl. Teh Kel. Mangga Selatan Jl. Nyiur Kel. Mangga Barat Jl. Jahe Kel. Mangga Timur Jl. Pala Kel. Mangga UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sumber: Wawancara dengan Kepala Lingkungan 11 Jl. Cengkeh 23 23 Wawancara dengan Bapak Supardi, Kepala Lingkungan, Lingkungan 11 Perumnas Simalingkar, 10 Februari 2013. Lingkungan 11 Perumnas Simalingkar A berada di wilayah dataran rendah namun tidak semua lingkungan 11 berada di dataran rendah seperti di jalanCengkeh 1 dan Cengkeh Raya.Lingkungan 11 ini rentan terkena banjir, selain karena berada di dataran rendah, lingkungan 11 juga berada di dekat aliran sungai, sehingga jika musim hujan, masyarakat sudah ketakutan akan datangnya banjir kiriman dari sungai babura, banjir ini bisa mencapai 2 sampai 3 meter lebih dan bisa mencapai atap rumah mereka yang berlantai 1. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT LINGKUNGAN 11