BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Ada tiga tahap utama yang dilakukan pada percobaan ini yaitu ektraksi ciri, pelatihan dan pengujian JST. Percobaan dilakukan dengan mengkombinasikan
data hasil ekstraksi ciri yaitu: warna dan tekstur, warna dan bentuk, tekstur dan bentuk dan kombinasi gabungan ketiganya warna, tekstur dan bentuk. Dari
percobaan ini akan dilihat ciri mana yang lebih dominan dan signifikan dalam mengidentifikasi citra. Total citra yang digunakan berjumlah 75 dan jumlah
karang yang diidentifikasi terdiri dari 5 genus. Citra dibagi dalam dua bagian dimana 50 citra digunakan untuk data pelatihan dan 25 citra untuk pengujian.
4.6 Ekstraksi Ciri
Citra yang digunakan direduksi dimensinya untuk mengurangi waktu komputasi pada sistem. Dimensi citra yang digunakan adalah 220 x 300 pixel
untuk citra potrait dan 300 x 220 pixel untuk citra landscape. Setiap citra dirotasi 0º, 45º, 60º, 90º, 135º,180º, 200º, 225º, 270º dan 315º agar sistem dapat mengenali
obyek citra karang dari sudut manapun. Untuk memenuhi kriteria tersebut maka citra diolah secara manual dengan perangkat lunak manipulasi citra.
Pada bagian ekstraksi ciri, citra yang digunakan adalah citra RGB untuk warna dan citra grayscale untuk tekstur dan bentuk. Untuk mendapatkan
gambaran yang jelas mengenai tahapan ektraksi ciri berikut ini disajikan 5 citra karang dari masing-masing genus Gambar 24.
a madracis b palauastrea
c pocillopora
d seriatopora e stylophora
Gambar 24 Citra warna karang. Dari citra diatas dihitung nilai warna merah, hijau dan biru RGB dan nilai
warna hue, saturation dan value HSV. Nilai warna yang dihasilkan dari dari 5 citra warna Gambar 24 dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini.
Tabel 6 Nilai warna RGB dan HSV dari citra karang
madracis palauastrea
pocillopora seriatopora
stylophora R
105.02 137.35 95.372 131.05 144.46 G 86.489 125.45 98.018 88.027 151.86
B 98.422 127.95 79.167 89.589 173.33
H 0.66335 0.47735 0.30629 0.48825 0.62461 S
0.2417 0.18704 0.2538 0.50606 0.19152 V 0.43028 0.55904 0.39971 0.52061 0.67971
Setelah nilai warna selesai dihitung, tahap selanjutnya adalah menghitung nilai tekstur dan bentuk citra karang. Untuk itu maka citra karang yang berwarna
Gambar 24 dikonversi kedalam bentuk citra grayscale Gambar 25.
a madracis b palauastrea
c pocillopora
d seriatopora e stylophora
Gambar 25 Citra grayscale karang. Ada tiga metode analisa tekstur yang digunakan yaitu statistical moment,
GLCM dan LBP8riu1. Pada metode statistical moment nilai yang dihitung adalah mean, standard deviation, smoothness, third moment, uniformity dan entropy yang
merupakan momen statistik intensitas histogram citra. Nilai tekstur yang dihasilkan dari dari 5 citra Gambar 25 dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini.
Tabel 7 Nilai tekstur citra karang dengan metode statistical moment
madracis palauastrea
pocillopora seriatopora
stylophora Mean 93.397
129.3 95.078
101.08 152.11
Std Deviation 50.981
56.999 47.338
69.083 69.409
Smoothness 0.038434 0.047586
0.033314 0.068377 0.068979
Third moment 1.2986
-0.20412 0.48993
2.5255 0.40465
Uniformity 0.005926 0.0051936
0.0059329 0.0046922
0.084749 Entropy 7.5699
7.7083 7.5343
7.8562 6.1682
Pada metode GLCM nilai yang dihitung adalah level, standar deviasi, energy, contrast, homogeneity dan entropy dari matrik co-occurrence. Nilai yang
dihasilkan oleh metode ini dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Nilai tekstur citra karang dengan metode GLCM
madracis palauastrea
pocillopora seriatopora
stylophora Level 0.40392
0.53333 0.38431
0.4549 0.64706
Std Deviation 50.981
56.999 47.338
69.084 69.41
Contrast 0.39304 0.43106
0.76772 0.56158
0.44532 Homogeneity 0.111
0.096836 0.082039
0.081831 0.1324
Energy 0.84091 0.83849
0.75029 0.81443
0.83409 Entropy 7.5699
7.7083 7.5343
7.8562 6.1682
Selanjutnya pada metode LBP8riu1 nilai yang dihasilkan adalah sepuluh vektor kolom yang berisi informasi tekstur citra karang Tabel 9.
Tabel 9 Nilai tekstur citra karang dengan metode LBP8riu1
madracis palauastrea
pocillopora seriatopora
stylophora 1 3694 5101 5960 1611 5917
2 4736 4944 6719 2382 5882 3 4990 3533 6774 2544 2818
4 8467 6532 10514 7027 3146
5 10780 10768 9933 12896 4116 6 8339
11054 8078 7190 3698 7 5532 5965 6520 3269 3576
8 5180 6161 7770 2574 5934 9 5218 6838 7461 2401
24715 10 8028 9518
12221 3738 11122
Untuk menghasilkan nilai ciri bentuk dilakukan dengan menghitung tujuh vektor momen invarian Tabel 10.
Tabel 10 Nilai bentuk citra karang dengan metode momen invarian
madracis palauastrea
pocillopora seriatopora
stylophora
1
ϕ
1.966 x 10
-3
1.331 x
10
-3
1.734 x
10
-3
1.626 x
10
-3
1.338 x
10
-3 2
ϕ
5.993 x 10
-7
2.57 x
10
-7
3.508 x
10
-8
3.427 x
10
-7
6.036 x
10
-8 3
ϕ
1.464 x 10
-10
4.113 x
10
-13
3.056 x
10
-11
1.137 x
10
-10
1.767 x
10
-12 4
ϕ
1.609 x 10
-10
8.921 x
10
-12
3.893 x
10
-11
1.671 x
10
-11
4.449 x
10
-12 5
ϕ
1.929 x 10
-20
-5.529 x
10
-26
-1.336 x 10
-21
-2.834 x
10
-22
-1.247 x
10
-23 6
ϕ
1.197 x 10
-13
-4.281 x
10
-15
-3.758 x 10
-15
-9.724 x
10
-15
5.74 x
10
-16 7
ϕ
1.539 x 10
-20
-1.709 x
10
-23
-1.327 x 10
-22
-6.711 x
10
-22
-3.627 x
10
-25
4.7 Waktu Komputasi Elapsed time Ekstraksi Ciri