BAB 4 DISAIN MODEL
Disain model sistem identifikasi citra karang dirancang sedemikian rupa dengan tujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data dan pembuatan aplikasi
serta memudahkan pengguna dalam menjalankan aplikasi tersebut. Ilustrasi dari sistem yang dirancang ditampilkan pada Gambar 16.
Sistem yang dirancang terbagi dalam tiga modul yaitu modul ektraksi ciri, modul pelatihan training dan modul pengujian testing identifikasi. Modul
training dan modul testing identifikasi dirancang dalam satu interface. Modul ektraksi ciri dirancang sebagai suatu aplikasi terpisah dari dua modul lainnya.
Hasil ektraksi ciri menghasilkan ciri yang direpresentasikan dalam bentuk pola matrik C. Hasilnya disimpan dalam bentuk matrik H dengan dimensi N x D,
dimana N adalah jumlah citra pengamatan dan D adalah jumlah ekstraksi ciri.
Ekstraksi Ciri Citra
Data Hasil Ekstraksi Ciri
Pengguna
1 2
m
x x
C x
⎡ ⎤ ⎢ ⎥
⎢ ⎥ =
⎢ ⎥ ⎢ ⎥
⎢ ⎥ ⎣ ⎦
M H
N D
= ×
Antar muka Interface
Training Testing dan
Identifikasi
Gambar 16 Disain model sistem.
4.1 Data Citra
Data citra yang digunakan di dalam sistem ini adalah citra karang yang termasuk dalam family pocilloporidae. Family ini memiliki 5 genus yaitu
madracis, palauastrea, pocillopora, seriatopora dan stylophora. Masing-masing genus memiliki jumlah spesies yang berbeda-beda. Genus madracis memiliki satu
spesies yaitu madracis kirbyi, begitu juga dengan genus palauastrea yaitu palauastrea ramosa. Genus pocillopora memiliki variasi spesies yang paling
banyak yaitu pocillopora damicornis, pocillopora eydouxi, pocillopora meandrina, pocillopora verrucosa dan pocillopora woodjonesi. Genus seriatopora memiliki
dua spesies yaitu seriatopora caliendrum dan seriatopora hystrix. Genus stylophora hanya memiliki satu spesies yaitu stylophora pistilata.
Walaupun pada genus pocillopora dan seriatopora memiliki jumlah spesies lebih dari satu, namun pada dasarnya masing-masing spesies memiliki kemiripan
satu sama lain dalam karateristik struktur skeletonnya. Seperti pada genus pocillopora, spesies pocillopora damicornis mirip dengan pocillopora meandrina
dan pocillopora verrucosa, pocillopora eydouxi mirip dengan pocillopora woodjonesi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara garis besar genus
pocillopora hanya memiliki dua struktur citra yang telah merepresentasikan lima spesies yang dimilikinya Veron 1986. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas
mengenai bentuk masing-masing spesies dan struktur citra yang digunakan, dapat dilihat pada Gambar 17 sd 21.
Gambar 17 Citra spesies madracis kirbyi.
Gambar 18 Citra spesies palauastrea ramosa.
a damicornis b meandrina
c verrucosa
d eydouxi e woodjonesi
Gambar 19 Citra spesies dari genus pocillopora.
a caliendrum b hystrix
Gambar 20 Citra spesies dari genus seriatopora.
Gambar 21 Citra spesies stylophora pistilata. Pengambilan citra dilakukan sebanyak 10 kali perulangan pada 5 genus,
sehingga menghasilkan 50 data citra yang digunakan untuk data pelatihan. Sementara pada data uji terdiri dari 25 citra hasil dari 5 kali perulangan.
Mekanisme perulangan ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengubah-ubah orientasi citra dengan merotasi citra pada sudut 0º, 45º, 60º, 90º, 135º,180º, 200º, 225º, 270º dan 315º.
2. Mengubah-ubah posisi citra. 3. Mengubah-ubah ukuran citra.
Semua mekanisme diatas dilakukan pada sepuluh data pelatihan untuk masing-masing genus. Sedangkan untuk data uji diambil lima citra masing-masing
genus secara random dari data pelatihan Hal ini dimaksudkan agar sistem lebih robust, sehingga pada saat dilakukan
identifikasi terhadap genus yang sama tapi memiliki orientasi, posisi dan ukuran citra yang berbeda-beda, sistem masih dapat mengenalinya genus tersebut.
Mekanisme perulangan dan struktur citra yang menjadi data pelatihan disajikan pada Gambar 22 dan Tabel 3.
a obyek citra b perubahan ukuran
c perubahan posisi d perubahan orientasi
Gambar 22 Perubahan ukuran, posisi dan orientasi citra. Tabel 3 Struktur ciri citra yang digunakan pada pelatihan
No. Ekstraksi Ciri Mode
Citra Ukuran
Pixel Jumlah Rotasi
1 Warna RGB
300 x
220 10
0º, 45º, 60º, 90º, 135º,180º, 200º, 225º,
270º dan 315º 2 Tekstur Grayscale
300 x 220 10
0º, 45º, 60º, 90º, 135º,180º, 200º, 225º,
270º dan 315º 3
Tekstur - GLCM Grayscale
300 x 220 10
0º, 45º, 60º, 90º, 135º,180º, 200º, 225º,
270º dan 315º 4 Tekstur
- LBP8riu1 Grayscale
300 x 220 10
0º, 45º, 60º, 90º, 135º,180º, 200º, 225º,
270º dan 315º 5 Bentuk Grayscale
300 x 220 10
0º, 45º, 60º, 90º, 135º,180º, 200º, 225º,
270º dan 315º
4.2 Pembentukan Model dan Pencocokan Pola