Rasio Aktifitas dengan Kemungkinan

1. Perusahaan yang digunakan sebagai data adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI kecuali sektor keuanganpada periode 2012-2014. 2. Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan yang mengalami kondisi financial distress ataupun kondisi bangkrut selama tahun pengamatan. 3. Perusahaan tidak dalam keadaan sehat selama tiga tahun berturut-turut. 4. Laporan keuangan yang mempunyai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember dan tersedia catatan atas laporan keuangan yang akan mendukung variabel penelitian yaitu Z-score, likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas.

3.3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

3.3.1. Variabel Dependen Variabel Terikat

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel bebas . Variabel dependen dalam penelitian ini adalah financial distress yang dinyatakan dengan perhitungan metode Z-Score. Z-Score merupakan skor yang ditentukan dari hitungan standar dikalikan rasio-rasio keuangan yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan financial distress perusahaan. Berikut adalah perhitungan rasio Zscore Altman: Z = 1.2X1 + 1.4X2 + 3.3X3 + 0.6X4 + 1.0X5 Keterangan : X1 : Net working capital to total asset X2 : Retained earning to total asset X3 : Earning Before Interest and Tax to Total Assets X4 : Market Value Of Equity To Book Value Of Total Debt X5 : Sales To Total Asset 1. Net working capital to total asset, rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan modal kerja bersih dari keseluruhan total aset yang dimilikinya. Rasio ini dihitung dengan membagi modal kerja bersih dengan total aset. Modal kerja bersih diperoleh dengan cara aset lancar dikurangi dengan kewajiban lancar. Modal kerja bersih negatif kemungkinan besar akan menghadapi masalah dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya karena tidak tersedianya aset lancar yang cukup untuk menutupi kewajiban tersebut. Sebaliknya, perusahaan dengan modal kerja bersih yang bernilai positif jarang menghadapi kesulitan dalam melunasi kewajibannya. Rasio WCTA menurut Kartikasari dkk 2014, Gamayuni 2011, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 20 92

ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 131

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 84

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 76

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 21

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

ANALISIS MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 32