1. 2 Perlindungan Anak 1. 1 Pengertian Anak
yang dieksploitasi secara ekonomi danatau seksual, dan pelibatan berbagai instansi pemerintah, perusahaan, serikat pekerja, lembaga
swadaya masyarakat, dan masyarakat dalam penghapusan eksploitasi terhadap anak secara ekonomi danatau seksual;
6. Menurut Pasal 69: Penyebarluasan dan sosialisasi ketentuan peraturan
perundang-undangan yang melindungi anak korban tindak kekerasan.
2. 1. 2 Perlindungan Anak 2. 1. 2. 1 Pengertian Anak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI anak adalah manusia yang masih kecil.
Beberapa pengertian anak menurut undang-undang adalah sebagai berikut:
1.
Menurut Konvensi Hak Anak Convention on the Rights of the Child, pada Pasal 1 bagian 1 Konvensi Hak Anak menyebutkan bahwa sebagai
berikut: “Seorang anak adalah bagian setiap manusia yang berusia di bawah 18 delapan belas tahun kecuali berdasarkan undang-
undang yang berlaku bagi anak-anak kedewasaan dicapai lebih cepat.” Yang
diratifikasi Negara Republik Indonesia melalui Keppress No. 36 Tahun 1990. Batas umur ini didasarkan pada pertimbangan sosiologis,
psikologis, dan pedagogis, bahwa seorang yang telah mencapai umur 18 delapan belas tahun dianggap sudah dewasa dan sudah dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya.
2. Menurut KUH Perdata Pasal 330: ”Belum dewasa adalah mereka yang
belum mencapai umur genap 21 duapuluh satu tahun dan tidak lebih dahulu kawin. Apabila perkawinan itu dibubarkan sebelum umur
mereka genap 21 tahun maka mereka tidak kembali lagi dalam kedudukan belum dewasa….dan seterusnya.” Maka dapat diartikan
seseorang disebut anak adalah jika belum mencapai dan genap umur 21 tahun. Batasan ini didasarkan pada usia yang dapat
bertanggungjawab atas perbuatan hukum dalam hal ini perkwainan adalah seseorang yang sudah mencapai umur 21 tahun.
3. Menurut Undang-undang No. 01 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
makna dewasa tersirat dalam Pasal 7 yakni: “Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria mencapai umur 19 sembilan belas tahun
dan wanita mencapai umur 16 enam belas tahun. Undang-undang ini menganut prinsip, bahwa calon suami istri itu telah masak jiwa
raganya untuk dapat melangsungkan perkawinan secara baik tanpa berakhir pada peceraian dan mendapat keturunan yang baik dan sehat.
Untuk itu dicegah adanya perkawinan antara calon suami istri yang masih di bawah umur. Dan juga menghindari laju pertumbuhan
penduduk Sudarsono 2005: 8. 4.
Menurut Undang-undang No. 04 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak, anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 dua
puluh satu tahun dan belum pernah kawin. Batasan ini didasarkan
pada usia yang dapat bertanggungjawab atas perbuatan hukum adalah seseorang yang sudah mencapai umur 21 tahun.
5. Menurut Undang-undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak. Dalam Pasal 1 angka 1 dijelaskan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan. Batasan ini didasarkan pada pertimbangan sosiologis, psikologis, dan pedagogis, bahwa anak yang belum
mencapai umur 18 delapan belas tahun dianggap belum dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya dan anak yang sudah
mencapai umur 18 tahun telah dapat bertanggungjawab serta telah memasuki usia dewasa.
6. Menurut Undang-undang No. 03 Tahun 1997 Tentang Pengadilan
Anak, Pasal 1 angka 1 merumuskan bahwa, anak dalam perkara anak nakal adalah orang yang telah mencapai umur 8 delapan tahun tetapi
belum mencapai umur 18 delapan belas tahun dan belum pernah kawin. Batas umur ini didasarkan pada pertimbangan sosiologis,
psikologis, dan pedagogis, bahwa anak yang belum mencapai umur 8 delapan tahun dianggap belum dapat mempertanggungjawabkan
perbuatannya dan anak yang sudah mencapai umur 18 tahun telah dapat bertanggungjawab serta telah memasuki usia dewasa.
2. 1. 2. 2 Perlindungan Anak