16
Kesimpulan  yang  dapat  diambil  dari  beberapa  definisi  di  atas  yaitu bahwa puisi adalah  susunan kata-kata indah yang merupakan hasil dari pemikiran
manusia  berisi  pernyataan  perasaan  dan  rekaman  kenangan  masa  lalu  yang memiliki  unsur-unsur  antara  lain:  emosi,  imajinasi,  pemikiran,  ide,  nada,  irama,
kesan  pancaindera,  susunan  kata,  kata  kiasan,  kepadatan,  dan  perasaan  yang bercampur baur
.
2.2.1.2 Unsur-unsur Pembangun Puisi
Puisi  merupakan  karya  sastra  yang  memiliki  unsur-unsur  pembangun yang  saling  berhubungan  satu  dengan  yang  lainnya.  Unsur-unsur  tersebut  tidak
dapat  berdiri  sendiri  tanpa  berkaitan  dengan  unsur  yang  lainnya.  Suharianto 2005:45-49  menyebutkan  unsur-unsur  yang  terdapat  dalam  puisi  ada  tiga  yaitu
1  tema,  2  daya  bayang,  terdiri  atas  kata-kata  kiasan,  lambang-lambang,  dan pigura-pigura bahasa, 3 rima dan irama.
Waluyo  1991:6-130  berpendapat  bahwa  dalam  puisi  terdapat  struktur fisik  yang  berupa  bahasa  dan  struktur  batin  atau  struktur  makna.  Struktur  fisik
terdiri  atas  unsur-unsur  diksi,  pengimajian,  kata  kongkret,  bahasa  figuratif majas,  verifikasi,  serta  amanat  atau  pesan.  Sedangkan  unsur  batin  puisi  terdiri
atas  tema,  nada  dan  suasana,  perasaan,  dan  amanat.  Berdasarkan  pemahaman struktur  fisik  dan  struktur  batin  puisi,  akan  dapat  memahami  puisi  secara
keseluruhan dan mendalam. Jabrohim  2003:34  juga  membagi  dua  unsur  pembangun  puisi  yakni
unsur  fisik  dan  unsur  batin.  Unsur  fisik  terdiri  atas  diksi,  pengimajian,  kata
17
kongkret,  majas  meliputi  lambang  dan  kiasan,  verifikasi  meliputi  rima,ritma, dan metrum, bahasa figuratif, dan tipografi, sedangkan struktur batin puisi terdiri
atas tema, perasaan, nada dan suasana, serta  amanat  atau pesan  yang terkandung dalam puisi.
Pendapat  para  ahli  di  atas  mengenai  unsur-unsur  pembangun  puisi terdapat  perbedaan.  Unsur-unsur  yang  dikemukakan  oleh  Suharyanto  tidak
membedakan  menjadi  unsur  fisik  dan  batin.  Sedangkan  pendapat  Waluyo  dan Jabrohim  mengenai  unsur-unsur  pembangun  puisi  hampir  sama  yaitu  terdiri  atas
unsur  fisik  dan  batin.  Bahasa  figuratif  dan  tipografi  merupakan  hal  yang membedakan  kedua  pendapat  ahli  tersebut.  Peneliti  memilih  pendapat  Jabrohim
karena  unsur-unsur  pembangun  puisi  yang  diungkapkan  oleh  Jabrohim  lebih spesifik  yaitu  unsur  fisik  terdiri  atas  diksi,  pengimajian,  kata  kongkret,  majas
meliputi  lambang  dan  kiasan,  verifikasi  meliputi  rima,ritma,  dan  metrum, bahasa  figuratif,  dan  tipografi,  sedangkan  struktur  batin  puisi  terdiri  atas  tema,
perasaan, nada dan suasana, serta amanat atau pesan yang terkandung dalam puisi. Struktur fisik puisi yakni unsur estetik yang membangun struktur luar dari puisi.
a. Struktur Fisik Puisi