Q
i
D
i
Waktu t Q
i
2Q
i
D
i
3Q
i
D
i
Tingkat Persediaan Q
i
-D
i
t
BAB II LANDASAN TEORI
Sebagai pengantar untuk memahami tulisan Kim dan Hwang 1988 di bawah ini
diberikan landasan teori dan penjelasan beberapa istilah dan notasi yang digunakan:
2.1 Economic Order Quantity EOQ
Definisi 1 [Economic Order Quantity atau
EOQ]
Inventori atau persediaan merupakan hal penting dalam sistem produksi dan kegiatan
pemasaran karena terhambatnya persediaan berarti terhambat pula kegiatan produksi dan
pemasaran, sehingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Akan tetapi inventori yang
berlebihan juga bukan berarti suatu keuntungan karena banyak biaya perawatan
yang harus dikeluarkan dan barang yang disimpan berpeluang mengalami kerusakan
atau ketinggalan jaman.
Dengan demikian diperlukan strategi untuk meminimumkan kedua efek negatif di
atas. Tujuannya adalah untuk menentukan berapa banyak produk yang harus dipesan
diproduksi dan berapa sering pemesanan produksi harus dilakukan agar biaya yang
dikeluarkan perusahaan atau pelanggan menjadi minimum.
Permasalahan ini dari sisi permintaan disebut sebagai economic order quantity
problem EOQ atau economic production lot- size problem bila dilihat dari sisi produksi;
dan seringkali cukup disebut sebagai model persediaan.
Ada beberapa macam klasifikasi dari model persediaan ini jika ditinjau dari sifat
permintaannya, yaitu: • Permintaan bersifat deterministik, dapat
bersifat statis dengan laju permintaan tetap sepanjang waktu, atau dinamis dengan laju
permintaan diketahui dengan pasti tetapi bervariasi satu periode ke periode
berikutnya.
• Permintaan bersifat probabilistik, yang memiliki dua klasifikasi serupa: kasus
stasioner, dengan fungsi kepadatan peluang permintaan tetap sepanjang
waktu, dan kasus nonstasioner, dengan fungsi kepadatan peluang bervariasi
sepanjang waktu. Selain jenis permintaan yang merupakan
faktor utama dalam perancangan model persediaan, faktor-faktor berikut juga dapat
mempengaruhi cara perumusan model yang bersangkutan:
• tenggang waktu pengiriman laglead time, yaitu waktu antara pengajuan
pesanan dan penerimaannya; dapat bersifat deterministik atau probabilistik,
• pengisian kembali persediaan, dapat terjadi dengan segera ataupun dengan
sebagian demi sebagian, • horison waktu, mendefinisikan perioide
dengan tingkat persediaan dikendalikan, • banyaknya produk, dapat melibatkan lebih
dari satu produk atau komoditas, serta masih banyak lagi kriteria yang dapat
dipakai.
Model Persediaan Statis Satu Produk
Asumsi-asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut:
• hanya ada satu jenis produk, • laju permintaan produk adalah tetap
sepanjang waktu, • continuous review, pesanan dapat segera
dilakukan kapan saja bila waktu telah menunjukkan
reorder point waktu pemesanan kembali,
• lead time tetap, • pengisian kembali persediaan terjadi
dengan segera, tidak terjadi kekurangan produk pesanan.
Gambar 1 berikut mengilustrasikan variasi tingkat persediaan dari model persediaan ini
notasi i = 1, 2, 3, ..., n digunakan untuk menyatakan perusahaan atau pelanggan i.
Gambar 1 Variasi tingkat persediaan. Tingkat persediaan tertinggi terjadi ketika
barang produk sejumlah Q
i
dipesan.
3 Misalkan laju permintaan adalah D
i
per unit waktu, sehingga tingkat persediaan akan
berada pada titik nol setelah Q
i
D
i
unit waktu dari waktu pemesanan. Q
i
D
i
disebut sebagai panjang cycle, yaitu tenggang waktu antara
dua pemesanan. Semakin kecil ukuran pesanan Q
i
, akan menyebabkan semakin sering pemesanan
harus dilakukan. Ini bisa berarti biaya akan lebih besar karena adanya biaya pesanan yang
harus dikeluarkan setiap kali melakukan pemesanan. Akan tetapi ini juga bisa berarti
biaya akan lebih kecil karena akan menyebabkan rata-rata tingkat persediaan
menurun lebih sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk penyimpanan. Sebaliknya
ukuran pesanan yang besar akan mengakibatkan rata-rata tingkat persediaan
lebih tinggi, dan tenggang waktu antar pemesanan lebih panjang. Sehingga
diperlukan upaya untuk menentukan ukuran pesanan Q
i
yang meminimumkan total biaya inventori per unit waktu.
Setiawan, 2002
Definisi 2
[Titik impas atau price break point atau break even point]
Titik impas adalah titik level operasi perusahaan sedemikian sehingga total biaya
produksi dengan total pendapatan sama besar, biasanya dinyatakan dalam bentuk ukuran unit
barang atau unit uang dollar.
Thacker,1978
Definisi 3 [Ukuran lot]
Ukuran lot adalah banyaknya persediaan barang baik melalui pembelanjaan atau hasil
produksi dalam jumlah yang cukup untuk mengantisipasi permintaan.
Lewis, 2004
Definisi 4 [Biaya set-up]
Biaya set-up adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan ukuran lot.
Kim Hwang, 1988
2.2 Kemonotan dan Kecekungan Fungsi