dilakukan secara turun temurun oleh keluarga yang telah berjualan sebelum dibangunnya Thamrin Plaza.
Selanjutnya dengan menggunakan rumus Slovin maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 79 orang sampel responden. Perinciannya adalah sebagai
berikut :
N 387
n = =
= 3874.87 = 79 1+ Nd²
1 + 387 x 0,01
Keterangan : n
= Sampel N
= Populasi
d =
Presesi 10 = 0,1 Sampel responden diambil secara proporsional berdasarkan jumlah
populasi pedagang Pasar Ramai dan masyarakat. Tabel 3.1. Populasi dan Sampel Responden
No Kriteria
Populasi Jumlah
Sampel Responden
1 Pedagang Pasar Ramai
314 314387 x 79 = 64
2 Masyarakat Sekitar
73 73387 x 79 = 15
Jumlah 387
79
3.4. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari masyarakat responden, yakni melalui penyebaran kuisioner dan
wawancara dengan pihak yang berkompeten. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumentasi lembagainstansi seperti Dinas Pasar dan BPS Kota Medan.
3.5. Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah : a.
Studi Kepustakaan, yaitu membaca dan mengumpulkan bahan-bahan, dokumen serta buku- buku yang memberikan informasi berkaitan dengan penelitian ini.
b. Observasi, yaitu mengumpulkan informasi dengan cara melakukan pengamatan langsung di
lapangan terhadap aktivitas objek penelitian. c.
Wawancara, yaitu pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada responden yang terkait dengan objek penelitian.
Alat pengumpulan data yang dipakai pada peneltian ini adalah : 1.
Pedoman wawancara, dilakukan untuk menggali informasi secara mendalam melalui pokok- pokok pertanyaan yang dijadikan pegangan peneliti.
2. Kuesioner, yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner yang bersifat tertutup, yaitu kuesioner
yang berisikan daftar pertanyaan yang sudah disediakan alternatif jawabannya.
3.6. Model Analisis Data
1. Untuk menjawab perumusan masalah pertama menggunakan analisis deskriptif
secara kuantitatif dalam bentuk tabel tabulasi frekuensi dan hal-hal yang tidak bisa dianalisis secara kuantitatif akan dianalisis secara kualitatif, dengan cara
menganalisis data dari jawaban responden yang telah tersusun dalam bentuk pertanyaan, sehingga dapat diketahui keadaan yang sebenarnya.
2. Untuk menjawab perumusan masalah kedua dan menguji hipotesis penelitian dalam
hal ini omzet penjualan, keuntungan usaha, dan jumlah pegawai pedagang tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar menunjukkan adanya perubahan
akibat munculnya pasar modern Thamrin Plaza menggunakan alat uji beda rata-rata untuk sampel berpasangan paired samples test t test, dengan rumus yang
digunakan adalah :
Universitas Sumatera Utara
+ −
=
2 1
2 2
, 1
1 1
n n
p S
x x
t
i i
Dimana : t
= uji beda
1
x ,
1
= Rata-rata omzet penjualan, keuntungan usaha, dan jumlah pegawai sebelum ada pasar modern Thamrin Plaza
2
x ,
1
= Rata-rata omzet penjualan, keuntungan usaha, dan jumlah pegawai Sesudah ada pasar modern Thamrin Plaza
n
1
= Jumlah responden sebelum ada pasar modern Thamrin Plaza n
2
= Jumlah responden sesudah ada pasar modern Thamrin Plaza s
2
p = Simpangan Baku berpasangan
Hipotesis : Ho
: Omzet penjualan, keuntungan usaha dan jumlah pegawai pedagang Pasar Tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar sebelum dan sesudah
ada Pasar Modern Thamrin Plaza tidak berpengaruh signifikan. Ha
: Omzet penjualan, keuntungan usaha dan jumlah pegawai pedagang Pasar Tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar sebelum dan sesudah
ada Pasar Modern Thamrin Plaza tidak berpengaruh signifikan. Kriteria pengambilan keputusan dalam uji beda rata-rata untuk sampel
berpasangan paired samples test t test, adalah sebagai berikut : Jika probabilitas 0,05, Ha diterima, Ho ditolak
Jika probabilitas 0,05, Ha ditolak, Ho diterima Kriterian pengambilan keputusan dapat juga dilakukan dengan membandingkan
nilai t
hitung
dengan nilai t
tabel
:
Universitas Sumatera Utara
Ho diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Ho ditolak Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Sedangkan mengenai penjualan fisik sebelum dan sesudah adanya pasar Modern Thamrin Plaza menggunakan metode Wilcoxon Match Pair Test. Rumus uji Wilcoxon
yang digunakan apabila sampel lebih besar dari 25 menurut Riwidikdo 2007 adalah :
Keterangan :
z = hasil uji Wilcoxon T = total jenjang selisih terkecil antara nilai pre dengan post test
n = jumlah sampel
3. Untuk menjawab perumusan masalah ketiga dan hipotesis penelitian mengenai
perubahan omzet penjualan, perubahan penjualan fisik dan diversifikasi produk berpengaruh signifikan terhadap perubahan keuntungan usaha pedagang tradisional
Pasar Ramai dan masyarakat sekitar akibat munculnya pasar modern Thamrin Plaza digunakan alat analisis regresi linier berganda, dengan persamaan :
Y = a + bX
1
+ bX
2
+ bX
3
+ µ dimana :
Y = Perubahan keuntungan usaha X
1
= Perubahan omzet penjualan X
2
= Perubahan penjualan fisik skala
Universitas Sumatera Utara
X
3
= Diversifikasi produk dummy a = konstanta
b = koefisien regresi µ = Error term
3.6.1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi maka diperlukan pengujian asumsi klasik meliputi :
3.6.1.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam
penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah distribusi normal atau tidak dapat dilihat melalui normal probability plot dengan
membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Data normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan
garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji
statistik dilakukan uji one sample Kolmogorov Smirnov Test, jika nilai Kolmogorov Smirnov signifikannya di atas α = 0,05, maka Ho diterima yang
berarti data residual berdistribusi normal Ghozali, 2006.
3.6.1.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain
dalam satu model. Selain itu deteksi terhadap multikolinieritas juga bertujuan untuk menghindari bias dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh
Universitas Sumatera Utara
pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat jika nilai Variance
Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF =
1Tolerance, maka jika VIF = 10 maka Tolerance = 110 = 0,1 Ghozali, 2005.
3.6.1.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki kesamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan
pengamatan yang lain, atau homokesdastisitas, dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada
suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatter plot model tersebut. Bila titik- titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji statistik dilakukan dengan uji Glejser, jika variabel
independen tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut AbsUt, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005.
3.6.2. Pengujian Hipotesis
Model penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat secara simultan
dan parsial. Pengujian secara parsial menggunakan uji t t-test dengan tingkat signifikansi
α = 5. Jika t hitung t tabel maka terdapat pengaruh, sebaliknya jika t hitung t tabel maka tidak ada pengaruh yang terjadi. Pengujian secara
Universitas Sumatera Utara
simultan menggunakan Uji F F-test dengan tingkat signifikansi α = 5. Jika F
hitung F tabel maka terdapat pengaruh, sebaliknya jika F hitung F tabel maka tidak ada pengaruh yang terjadi. Jika nilai probabilitas tingkat signifikansi
berarti signifikan, sebaliknya jika nilai probabilitas tingkat signifikan maka tidak signifikan.
Pengujian Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu. Nilai R
2
yang semakin kecil mendekati nol menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas, bila R
2
semakin besar mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2006.
3.7. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat
dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu kegiatan pasar tradisional dan pasar modern, seperti listrik, air PDAM dan lantai.
2. Fasilitas adalah sarana dan prasarana penunjang pasar tradisional dan pasar
modern seperti kamar mandiwc, kebersihan, kenyamanan dan keamanan pasar tradisional dan pasar modern.
3. Keuntungan adalah rata-rata pendapatan bersih pedagang Pasar Ramai dan
masyarakat sekitar yang membuka usaha sebelum dan sesudah adanya pasar modern Thamrin Plaza, yang diukur berdasar Rpbulan dan skala
4. Perubahan keuntungan usaha dalam penelitian ini merupakan penurunan
besarnya laba yang diterima oleh pedagang pasar tradisional Pasar Ramai dan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat sekitar akibat munculnya Thamrin Plaza. Variabel keuntungan usaha ini diukur dengan satuan persentase pada perubahan keuntungan yang
terjadi. 5.
Omzet penjualan adalah rata-rata penghasilan pedagang Pasar Ramai dan masyarakat sekitar yang membuka usaha sebelum dan sesudah adanya pasar
modern Thamrin Plaza, yang diukur berdasarkan Rpbulan dan skala. 6.
Perubahan omzet penjualan adalah penurunan omzet penjualan yang dilihat dari jumlah total hasil penjualan barang dari pedagang pasar tradisional Pasar
Ramai dan masyarakat sekitar akibat munculnya Thamrin Plaza. Variabel ini diukur dengan satuan persentase pada perubahan omzet penjualan yang
terjadi. 7.
Jumlah pegawai adalah jumlah pegawai yang dipekerjakan pedagang Pasar Ramai dan masyarakat sekitar yang membuka usaha sebelum dan sesudah
adanya pasar modern Thamrin Plaza, yang diukur berdasarkan jumlah orang dan skala.
8. Penjualan fisik adalah rata-rata penjualan barang-barang dari pedagang Pasar
Ramai dan masyarakat sekitar yang membuka usaha seperti ikan, daging, beras, gula, buah-buahan, sayur-sayuran, makanan dan minuman, perhiasan,
aksesoris dan pakaian sebelum dan sesudah adanya pasar modern Thmarin Plaza, yang diukur berdasarkan skala dan persentase perubahan.
9. Diversifikasi produk adalah perbedaan produk yang ada antara pasar modern
Thamrin Plaza dengan pasar tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar yang membuka usaha. Dimana pedagang pasar tradisional Pasar Ramai dan
masyarakat yang membuka usaha memiliki produk yang tidak terdapat pada pasar modern Thamrin Plaza tetapi masih dijual kepada konsumen yang sama,
Universitas Sumatera Utara
hal itulah yang menjadi diversifikasi produk. Variabel diversifikasi produk ini diukur dengan menggunakan skala dummy yaitu 1 = memiliki diversifikasi
produk dan 0 = tidak memiliki diversifikasi produk. 10.
Pengembangan wilayah dalam penelitian ini adalah peningkatan nilai manfaat wilayah dilihat dari aspek ekonomi dengan adanya pasar modern Thamrin
Plaza terhadap pedagang pasar tradisional dan masyarakat sekitar yang membuka usaha.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambara Umum Kota Medan