KAJIAN EMPIRIS KAJIAN PUSTAKA

menyimaknya dengan baik respon. Selain itu, siswa belajar dengan lingkungan, yaitu teman atau partnernya. 2.1.5.2 Teori belajar Konstruktivisme Pembelajaran konstruktivisme merupakan satu teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang telah ada dalam diri mereka masing-masing Lapono, 2008: 25. Dalam teori belajar konstruktivisme, hasil belajar dipengaruhi oleh dialog dengan orang lain dan lingkungan Winataputra, 2008: 6.15. Teori belajar konstruktivisme mendukung model Coperative Script dengan media audiovisual karena dalam proses pembelajaran siswa dirangsang untuk membangun sendiri pengetahuan yang dimilikinya sehingga pengetahuan yang mereka peroleh menjadi semakin bermakna. Selain itu, siswa belajar dengan orang lain, saling bertukar pikiran.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penelitian oleh Trias Indiantika tahun 2011 dengan judul “Penerapan Model Cooperative Script untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN Kebonagung 06 Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang ” diperoleh hasil bahwa dalam pembelajaran IPS materi “Koperasi” siswa kelas IV SDN Kebonagung 06 dengan penerapan model Cooperative Script dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa kelas IV dalam belajar IPS materi “Koperasi” meningkat ketika diterapkan model Cooperative Script. Rata-rata aktivitas pada siklus I 70,80 dan rata-rata pada siklus II 90,31. Pada siklus I dan II rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan 19,51. Hasil belajar siswa kelas IV dalam belajar IPS materi “Koperasi” meningkat setelah diterapkan model Cooperative Script. Rata- rata hasil belajar pada siklus I 74, 83 dan pada siklus II 85,33. Pada siklus I dan II rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan 10,50. Ketuntasan siswa kelas IV pada siklus I 19 63 siswa, dan jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 11 37 siswa. Pada siklus II siswa yang tuntas 30 100 hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 37. Nilai ketuntasan yang diperoleh pada siklus II sudah melebihi dari nilai KKM yang ditentukan yaitu 75, maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IV SDN Kebonagung 06 dalam belajar IPS materi “Koperasi” tuntas belajar. Dalam penelitian Mustika Puspitasari tahun 20112012 dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Script Kelas V SDN Muncar 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 20112012 ” diperoleh hasil perbandingan skor rata-rata prasiklus, siklus I dan siklus II yakni 67 : 90 : 93 yang berarti ada peningkatan dari prasiklus ke siklus I yaitu 34,3 dan dari prasiklus ke siklus II sebesar 38,8 . Ketuntasan belajar klasikal pada kondisi pra siklus, siklus I dan siklus II yakni 7,14: 57,14 : 89,29. Perbandingan standar deviasi dari prasiklus, siklus I dan siklus II adalah 12,13 : 2,92 : 2,69. Sedangkan perbandingan skor minimal pada kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II yakni sebesar 53 : 85 : 86, dan perbandingan skor maksimal pada kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II yakni 91 : 94 : 98. Dalam penelitian Yayan 2011 yang berjudul “Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran IPS tentang Peristiwa Sekitar Proklamasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 2 Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya” menunjukkan bahwa Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS tentang materi sekitar proklamasi kemerdekaan dengan penggunaan media audio visual dari siklus I sampai siklus ke III, mengalami peningkatan yang signifikan, dengan presentase keberhasilan sebagai berikut: persentase rata-rata keberhasilan pembelajaran pada siklus I yaitu 64.8 , persentase rata-rata keberhasilan pembelajaran pada siklus II adalah 71,2 , dan persentase rata-rata keberhasilan pembelajaran pada siklus III adalah 82,6 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual tentang Peristiwa Sekitar Proklamasi pada pembelajaran IPS, terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SD kelas V SDN 2 Kamulyan. Dari penelitian-penelitian sebelumnya dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Cooperative Script dengan Media Audiovisual pada Siswa Kelas V SDN Mangkangkulon 01 Kota Semarang ”.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT DI KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 34 271

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICKBERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02 KOTA SEMARANG

0 9 206

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

4 62 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TERPADUSTAD DAN TALKING STICK DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VSDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 4 318

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 5 179

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287