Model Cooperative Script KAJIAN TEORI

Materi yang peneliti ambil dalam penelitian ini yaitu tentang materi “Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia” masuk ke dalam ruang lingkup manusia, tempat, dan waktu. 2.1.2.4 Manfaat Pembelajaran IPS di SD Manfaat yang didapat setelah mempelajari IPS menurut Ischak 1999: 1.36 antara lain: a. Pengalaman langsung apabila guru IPS memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar b. Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi di masyarakat c. Kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat d. Kemampuan mengembangkan pengetahuan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta mempersiapkan diri untuk terjun sebagai anggota masyarakat.

2.1.3 Model Cooperative Script

2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Suprijono 2012: 54 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum, pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan yang berbeda dan ada pula yang menggunakan kelompok dengan ukuran yang berbeda-beda Huda, 2012: 32. Dari beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar, dan untuk mencapai hasil belajar tersebut, menuntut adanya kerjasama dan interdependensi peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward-nya. 2.1.3.2 Model Cooperative Script 2.1.3.2.1 Pengertian Model Cooperative Script Skrip kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan, untuk mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang akan dipelajari Asmani, 2012: 40. 2.1.3.2.2 Langkah-langkah model Cooperative Script Adapun langkah-langkah dari model Cooperative Script adalah sebagai berikut: a. Guru membagi siswa untuk berpasangan. b. Guru membagikan wacanamateri tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar: 1 Menyimakmengoreksimenunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap. 2 Membantu mengingatmenghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya. e. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas. f. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru. g. Penutup. Suprijono, 2012: 126 2.1.3.2.3 Kelebihan Model Cooperative Script Indien 2012 mengutarakan bahwa model Cooperative Script baik digunakan dalam pembelajaran untuk menumbuhkan ide-ide atau gagasan baru, daya berfikir kritis serta mengembangkan jiwa keberanian dalam menyampaikan hal-hal baru yang diyakininya benar. Sehubungan dengan itu maka kelebihan dari model Cooperative Script adalah sebagai berikut: a. Model Cooperative Script mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain. b. Model Cooperative Script mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya. Ini secara khusus bermakna ketika dalam proses pemecahan masalah. c. Model Cooperative Script membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siwa yang kurang pintar dan menerima perbedaan yang ada. d. Model Cooperative Script merupakan suatu strategi yang efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan prestasi, percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa yang lain. e. Model Cooperative Script banyak menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan jawaban. f. Model Cooperative Script mendorong siswa yang kurang pintar untuk tetap berbuat. g. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran Cooperative Script membantu memotivasi siswa dan mendorong pemikirannya. h. Dapat meningkatkan atau mengembangkan keterampilan berdiskusi. i. Memudahkan siswa melakukan interaksi sosial. j. Menghargai ide orang lain. 2.1.3.2.4 Kekurangan Model Cooperative Script Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan model Cooperative Script ini. Adapun yang menjadi kekurangan dari model Cooperative Script ini adalah: a. Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut dinilai teman dalam kelompoknya. b. Penggunaan model Cooperative Script harus sangat rinci melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak menghabiskan waktu untuk menghitung hasil prestasi kelompok. c. Penilaian terhadap murid sebagai individual menjadi sulit karena tersembunyi di dalam kelompok. Indien: 2012 Dari kekurangan-kekurangan model cooperative script, maka peneliti memberikan solusi untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut, antara lain: a. Guru perlu menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa agar tidak takut untuk mengeluarkan pendapatnya. Misalnya, dengan memberikan motivasi atau penguatan saat pembelajaran. b. Guru harus mengefektifkan waktu yang tersedia agar semua tujuan pembelajaran dapat tercapai, jangan buang-buang waktu, langsung pada permasalahan. c. Guru harus dapat mengamati setiap siswa dengan cara memantau aktivitas mereka dalam tiap kelompok sehingga penilaian individu menjadi mudah.

2.1.4 Media Audiovisual

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT DI KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 34 271

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICKBERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02 KOTA SEMARANG

0 9 206

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

4 62 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TERPADUSTAD DAN TALKING STICK DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VSDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 4 318

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 5 179

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287