Ekspor ANALISIS PERBANDINGAN MENGGUNAKAN ARIMA DAN BOOTSTRAP PADA PERAMALAN NILAI EKSPOR INDONESIA

Tabel 2.3 Perintah Time Series dalam Program R Library atau Fungsi Kegunaan start Membaca file time series ts Menulis objek time series Mean Menghitung rata-rata dari data ts.plot Plot data time series acf Plot fungsi autokorelasi data time series pacf Plot fungsi autokorelasi parsial data time series arima Memodelkan berdasarkan data time series Sampel Mengambil sampel adf.test Menghitung Augmented Dickey-Fuller Box.test Menghitung Box-Pierce atau Uji Statistik Ljung-Box untuk pengujian time series Predict Memprediksi data

2.6 Ekspor

Ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barang- barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain, termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu. Ekspor merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekspor akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber daya yang langka dan pasar-pasar internasional yang potensial untuk berbagai produk ekspor yang mana tanpa produk-produk tersebut, maka negara-negara miskin tidak akan mampu mengembangkan kegiatan dan kehidupan perekonomian nasionalnya. Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam menjalankan usaha-usaha pembangunan mereka melalui promosi serta penguatan sektor-sektor ekonomi yang mengandung keunggulan komparatif, baik itu berupa ketersediaan faktor-faktor produksi tertentu dalam jumlah yang melimpah, atau keunggulan efisiensi alias produktifitas tenaga kerja. Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam mengambil keuntungan dari skala ekonomi yang mereka miliki Tadaro Smith, 2004. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan pada umumnya, setiap negara perlu merumuskan dan menerapkan kebijakan-kebijakan internasional yang berorientasi ke luar. Dalam semua kasus, kemandirian yang didasarkan pada isolasi, baik yang penuh maupun hanya sebagian, tetap saja secara ekonomi akan lebih rendah nilainya daripada partisipasi ke dalam perdagangan dunia yang benar-benar bebas tanpa batasan atau hambatan apapun Tadaro Smith, 2004. Fungsi penting komponen ekspor dari perdagangan luar negeri adalah negara memperoleh keuntungan dan pendapatan nasional naik, yang pada gilirannya menaikkan jumlah output dan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan tingkat output yang lebih tinggi lingkaran kemiskinan dapat dipatahkan dan pembangunan ekonomi dapat ditingkatkan Jhingan, 2000. Pada Juni 2012 terjadi penurunan nilai ekspor bila dibandingkan Mei 2012 sebesar 8,70 persen. Penurunan nilai ekspor tersebut terjadi karena menurunnya nilai ekspor nonmigas sebesar 4,04 persen, demikian juga nilai ekspor migas turun sebesar 25,12 persen. Nilai ekspor secara total untuk periode Januari hingga Juni 2012 sebesar US96.884,7 juta yang terdiri dari ekspor migas US10.059,0 juta dan ekspor nonmigas US76.825,7 juta. Jika dibandingkan dengan periode Januari sampai dengan Juni 2011 maka terjadi penurunan sebesar 1,76 persen untuk ekspor total. Ekspor migas secara kumulatif Januari sampai dengan Juni 2012 naik 2,44 persen, sementara ekspor nonmigas turun 2,79 persen. Penurunan ekspor nonmigas Juni 2012 jika dibandingkan dengan Mei 2012 terjadi ke sebagian besar negara tujuan utama, yaitu Cina sebesar US284,1 juta; Jepang sebesar US130,8 juta; Australia sebesar US77,5 juta; India sebesar US63,6 juta; Taiwan sebesar US57,3 juta; Amerika Serikat sebesar US26,3 juta; Inggris sebesar US19,0 juta; Perancis sebesar US9,2 juta dan Thailand sebesar US0,3 juta. Sebaliknya ekspor ke Singapura mengalami peningkatan sebesar US96,8 juta, diikuti Korea Selatan sebesar US45,5 juta; Malaysia sebesar US17,0 juta; serta Jerman sebesar US12,1 juta. Sementara ekspor ke Uni Eropa 27 negara pada Juni 2012 mencapai US1.381,5 juta. Secara keseluruhan, total ekspor ketiga belas negara tujuan utama di atas turun 5,26 persen Badan Pusat Statistik, 2012: 24. Ekspor Indonesia pada Desember 2013 mengalami peningkatan sebesar 6,56 persen dibanding dengan Desember 2012, ekspor mengalami peningkatan sebesar 10,33 persen. Peningkatan ekspor Desember 2013 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 3,09 persen dari US13.171,7 juta menjadi US3.578,5 juta, demikian juga ekspor migas naik sebesar 23,07 persen, yaitu dari US2.766,9 juta menjadi US3.405,1 juta. Lebih lanjut peningkatan ekspor migas disebabkan oleh naiknya ekspor minyak mentah sebesar 12,49 persen menjadi US858,6 juta dan ekspor hasil minyak sebesar 84,52 persen menjadi US500,8 juta, demikian juga ekspor gas meningkat sebesar 18,10 persen menjadi US2.045,7 juta Badan Pusat Statistik, 2014: 1.

2.7 Kerangka Berpikir