Kegunaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian

peradilan tersebut. Pada tahun 1976 telah diadakan berbagai diskusi sebagai suatu gerakan ke arah terbentuknya Alternative Disputes Resolution . Sehingga pada tahun itu juga American Bar Association secara resmi mengakui gerakan Alternative Disputes Resolution . Dengan mendirikan Special Committee on Minor Dispute yang kemudian menjadi Special Committee on Dispute Resolution . Sejumlah asosiasi dan pengacara di negara-negara bagian, juga telah mempunyai Alternative Disputes Resolution Committee. Juga fakultas hukum law schools secara bertahap telah memasukkan Alternative Disputes Resolution ke dalam kurikulum. 19 Kebijakan hukum pidana adalah upaya menanggulangi kejahatan dengan pemberian sanksi pidana atau sebagai suatu ilmu sekaligus seni yang bertujuan untuk memungkinkan peraturan positif dirumuskan secara lebih baik. Kebijakan hukum dengan sarana pidana merupakan serangkaian proses yangterdiri atas tiga tahap yakni: 20 a. Tahap kebijakan legislatifformulatif; b. Tahap kebijakan yudikatifaplikatif; c. Tahap kebijakan eksekutifadministrative Upaya penanggulangan kejahatan secara garis besar dapat dibagi 2 dua, yaitu lewat jalur ” penal ” hukum pidana dan lewat jalur ” non-penal ” bukandi luarhukum pidana. 21 Mediasi penal penal mediation sering juga disebut dengan berbagai istilah, antara lain : “ mediation in criminal cases ” atau ” mediation in 19 Ibid. 20 Barda Nawawi Arief. Kapita Selekta Hukum Pidana . Citra Aditya Bakti. Bandung. 2003. hlm. 78. 21 Barda Nawawi Arief. Mediasi Penal Penyelesaian Perkara di luar Pengadilan. Op. Cit., hlm. 42. penal matters ” yang dalam istilah Belanda disebut strafbemiddeling, dalam istilah Jer- man disebut ” Der Außergerichtliche Tatausgleich ” disingkat ATA dan dalam istilah Perancis disebut ”de mediation pénale” . 22 Mediasi penal utamnya adalah mempertemukan antara pelaku tindak pidana dengan korban, maka mediasi penal ini sering juga dikenal dengan istilah ” Victim Offender Mediation ” VOM, Täter Opfer Ausgleich TOA, atau Offender Victim Arrangement OVA. 23

2. Konseptual

Konseptual adalah kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep- konsep khusus yang merupakan kumpulan dari arti yang berkaitan dengan istilah yang diteliti. 24 Agar tidak terjadi kesalahpahaman pada pokok permasalahan, maka dibawah ini penulis memberikan beberapa konsep yang dapat dijadikan pegangan dalam memahami tulisan ini. Berdasarkan judul akan diuraikan berbagai istilah sebagai berikut : a. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa karangan, perbuatan dan sebagainya untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. 25 b. Sengketa dalam Kamus Hukum memiliki arti sesuatu yang menyebabkan perbedaan antara dua pihak yang berselisih perkara dalam pengadilan. 26 22 Barda Nawai, “Mediasi Penal Penyelesaian Perkara Pidana”. http:bardanawawi.wordpress.com20091227mediasi-penal-penyelesaian-perkara-pidana-di- luar-pengadilan-diakses pada tanggal 18 Agustus 2015 diunduh pukul 21.55. 23 Ibid. 24 Soerjono Soekanto. Op. Cit., hlm. 132. 25 Muladi dan Barda Nawawi Arief. Teori-Teori dan Kebijakan Hukum Pidana . Bandung. Alumni. 2005. hlm 161. 26 Sudarsono. Kamus Hukum. Jakarta. Bandung. Rineka Cipta. 2007. hlm 433.