9 manis, mengkudu, cendana, dan kenanga; kayu contoh: cendana, bidara laut,
dan pulai pandak; akar contoh: cendana, pulai, akar wangi, kecubung, dan kecapi; dan bagian rimpang contoh: temulawak, temu hitam, lempuyang
gajah, kunyit, dan jahe Soedibyo, 1996.
E. SIMPLISIA
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.230MenkesIX76 yang dimaksud simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai
obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia terdiri dari berbagai
macam jenis, salah satunya adalah simplisia nabati. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No.230MenkesIX76 yang
dimaksud dengan simplisia nabati adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi sel yang
dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya atau zat-zat nabati lainnya dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
Dalam penelitian ini simplisia nabati merupakan objek bahan baku.
F. LINEAR PROGRAMMING
Sebagian besar dari persoalan manajemen berkenaan dengan penggunaan sumber secara efisien atau alokasi sumber-sumber yang terbatas
tenaga kerja terampil, bahan mentah, modal untuk mencapai tujuan yang diinginkan seperti penerimaan hasil penjualan yang harus maksimum
Supranto, 1988. Dengan jumlah bahan baku yang terbatas, jumlah output yaitu jumlah produk yang dihasilkan harus maksimum untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimum pula. Linear programming LP adalah metode perencanaan yang berguna
dalam pengambilan keputusan di antara banyak alternatif Beneke, 1973. Metode LP akan dapat memberikan banyak sekali hasil pemecahan persoalan
alokasi sumber-sumber yang terbatas tersebut, akan tetapi hanya ada satu yang optimum maksimum atau minimum.
10 Metode ini menggunakan persamaan dan pertidaksamaan linear dan
juga memperhatikan pembatasan-pembatasan yang ada. Bentuk umum persoalan LP adalah sebagai berikut. Jika :
x
j
= banyaknya jenis output misalnya produk j,j=1,2,...,n h
i
= sumber terbatas misalnya bahan baku jenis i yang tersedia, i = 1,2,...,m a
ij
= sumber terbatas i yang dipergunakan untuk memproduksi 1 unit produk j.
c
j
= keuntungan dari 1 unit produk j. c
j
x
j
= keuntungan dari total produk j. Maka persoalan LP adalah mencari nilai variabel x
1
,x
2
,x
3
,...,x
n
sedemikian rupa sehingga fungsi tujuan: Z = c
1
x
1
+ c
2
x
2
+ ... + c
n
x
n
; maksimum dengan pembatasan sebagai berikut:
Fungsi Pembatas: a
11
x
1
+ a
12
x
2
+ ... + a
1n
x
n
h
1
a
21
x
1
+ a
22
x
2
+ ... + a
2n
x
n
h
2
: :
: : :
: :
: : :
a
m1
x
1
+ a
m2
x
2
+ ... + a
mn
x
n
h
i
x
j
0, j=1,2,...,n. Untuk menyelesaikan persoalan LP dapat mempergunakan metode
simpleks. Metode simpleks ialah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang fisibel ke pemecahan dasar yang fisibel
lainnya dan ini dilakukan berulang-ulang dengan jumlah ulangan yang terbatas sehingga akhirnya tercapai suatu pemecahan dasar yang optimum
Supranto, 1988.
G. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian dengan tema sistem informasi manajemen dan basis data telah relatif cukup banyak dilakukan. Tiga di antaranya menjadi rujukan dalam
penelitian ini, terutama dalam hal pengorganisasian data, pemilihan perangkat lunak dan pengembangan fungsi-fungsi dalam sistem.
Suherman 2002 mengembangkan sistem informasi manajemen untuk pengendalian persediaan bahan di hotel Salak, Bogor. Bahan yang
dimaksudkan yaitu bahan pangan bahan mentah, setengah jadi, ataupun
11 produk jadi dan non pangan, semua jenis bahan yang persediaannya
dibutuhkan hotel tersebut. Sistem informasi manajemen tersebut dibangun dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Basic 6.0 dan
menggunakan basis data Microsoft Access. Data masukan dan informasi yang ditampilkan antara lain jumlah persediaan, jenis persediaan, nilai ekonomis
persediaan, supplier, nilai penggunaan persediaan, waktu pembelian, jumlah dan waktu penggunaan persediaan, barang-barang yang sudah dipesan. Sistem
informasi ini dirancang untuk menampilkan informasi sesuai dengan kebutuhan per departemen dalam manajemen perusahaan, yaitu departemen purchasing,
departemen accounting, departemen store room. Kemampuan utama dari sistem ini dari segi keluaran adalah menampilkan informasi yang diperlukan
untuk melakukan pengawasan pergerakan dan tingkat persediaan bahan dan juga memberikan rekomendasi waktu pemesanan kembali dan jumlah
pemesanan yang optimal. Dengan informasi yang disajikan sistem maka pihak pengguna atau hotel Salak dapat meningkatkan efisiensi dalam proses
persediaan bahan. Harahap 2003 mengembangkan sistem informasi perencanaan
produksi terpadu di PT. Indonesian Maltose Industry, perusahaan yang memproduksi sirup. Sistem informasi ini juga dibangun dengan menggunakan
Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access, dirancang untuk menampilkan informasi dalam proses produksi dari awal hingga akhir, dari
bahan baku hingga barang jadi. Selain itu sistem ini dapat memberikan rekomendasi tentang jumlah dan waktu pemesanan bahan baku, serta jumlah
dan waktu produksi yang optimal bagi perusahaan. Informasi yang disajikan oleh sistem dapat digunakan untuk membantu meningkatkan efisiensi dalam
proses pengadaan bahan baku dan juga dalam proses produksi di PT. Indonesian Maltose Industry.
Merdekasari 2008 melakukan perancangan sistem informasi manajemen basis data pada divisi refinery PT Astra Argo Lestari Tbk. Divisi
tersebut menangani produksi minyak goreng Cap Sendok dan juga menangani aktivitas pengolahan data. Sistem dibangun dengan perangkat lunak bahasa
pemrograman PHP dan database MySQL. Sistem ini digunakan untuk
12 mengolah data dan informasi pada divisi refinery dengan menggunakan web-
base , metode perancangan yang digunakan adalah Database Life Cycle. Sistem
ini dapat membantu divisi refinery untuk melihat hasil pengolahan data sehingga dapat mengakses informasi data tanpa harus datang ke bagian
pengolahan data. Data-data yang digunakan dalam sistem ini adalah data penjualan, data distributor, data logistik serta data produksi. Keuntungan dalam
pengaplikasian sistem ini antara lain: 1 waktu yang dibutuhkan dalam mengolah data pada divisi refinery akan lebih efisien, karena pengolahan data
dilakukan secara online sehingga semua laporan dari berbagai departemen dan daerah dapat dilakukan secara bersamaan; 2 hemat dalam hal biaya
operasional, karena perusahaan tidak perlu lagi mencetak laporan. Penelitian dengan tema optimisasi produksi obat-obatan tradisional juga
sudah pernah dilakukan. Terdapat dua penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian ini khususnya dalam hal metode, yaitu linear
programming .
Simanjuntak pada tahun 2007 melakukan riset berkenaan optimalisasi produksi kapsul ekstrak obat tradisional di Taman Sringanis, Bogor.
Permasalahan yang terjadi adalah adanya keterbatasan sumber daya produksi yang dimiliki Taman Sringanis. Sumber daya yang ada harus dimanfaatkan
secara optimal agar produksi yang dihasilkan optimal pula. Untuk menganalisis hasil produksi yang optimal pada Taman Sringanis, maka dilakukanlah metode
formulasi model. Tujuan penelitian tersebut adalah membantu memberikan alternatif solusi pengambilan keputusan produksi kapsul yang optimal serta
menganalisis alokasi sumber daya secara optimal. Analisis menggunakan model linear programming yang digolongkan menjadi fungsi tujuan dan fungsi
kendala. Fungsi tujuan merupakan nilai harga per kapsul dari setiap jenis produk, sedangkan kendala yang dapat dibentuk terdiri dari kendala bahan
baku, jam kerja tenaga kerja dan mesin, upah untuk tenaga kerja, permintaan, dan target produksi.
Sedangkan Zaenal 2008 melakukan penelitian yang bertema optimalisasi produksi obat tradisional padaTaman Syifa di kota Bogor. Dalam
proses produksinya, Taman Syifa belum menerapkan perencanaan yang
13 sifatnya sistematis. Permasalahan yang terjadi di Taman Syifa adalah
keterbatasan dari bahan baku di pasaran. Sehingga diperlukan suatu perencanaan produksi agar sumber daya yang dimiliki dapat digunakan dengan
efisien dan efektif. Penelitian tersebut bertujuan untuk menentukan tingkat kombinasi input-output obat tradisional pada Taman Syifa yang dapat
menghasilkan keuntungan yang maksimum dan menganalisis bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada biaya dan penjualan terhadap produksi,
sumber daya, dan keuntungan yang diperoleh Taman Syifa. Metode yang dipergunakan untuk proses analisis tersebut adalah linear programming.
III. METODE PENELITIAN