bila diinginkan. Demikian pula bangku sekolah termasuk saran pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindahkan ke mana saja.
b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah seluruh sarana
pendidikan yang tidak bisa atau relative sangat sulit untuk dipindahkan. Misalnya saja suatu sekolah yang telah memiliki
saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum PDAM. Semua peralatan yang berkaitan dengan itu, seperti pipanya, relative tidak
mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.
3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis
sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, sebagai contohnya adalah
kapur tulis, atlas, dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara langsung
digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
Fasilitas dalam penelitian ini adalah sarana dan prasarana penunjang yang dibutuhkan siswa dalam pembelajaran kecepatan mengetik manual guna
memperlancar proses pembelajaran serta untuk mendapatkan hasil kecepatan sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yaitu sebesar 145 entakan per menit
epm.
2.2.3 Indikator Fasilitas
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006:249 indikator dari fasilitas antara lain sebagai berikut:
1. Media pengajaran 2. Alat-alat pengajaran, meliputi: buku pelajaran, buku bacaan, alat-alat
praktikum, alat-alat tulis, dan lain-lain. 3. Perlengkapan sekolah, meliputi: ruang kelas, lapangan olah raga,
ruang ibadah, ruang kesenian, peralatan olahraga, perpustakaan, laboratorium.
2.3 Disiplin
2.3.1 Pengertian Disiplin
Pandji Anoraga 2006:46 berpendapat b ahwa “disiplin adalah suatu sikap,
perbuatan untuk selalu mentaati tata tertib”. Pendapat lain dari Prijodarminto
1994:23 menyatakan bahwa “disiplin sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban ”.
Menurut Tu‟u 2004:33 disiplin adalah sebagai berikut: 1. Mengikuti dan menaati peraturan, nilai, dan hokum yang berlaku
2. Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan
dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya.
3. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau
diajarkan. 4. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku,
dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku.
5. Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.
Berdasarkan pengertian para ahli tersebut mengenai pengertian disiplin
dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar mengetik manual adalah ketaatan siswa terhadap segala peraturan dan tata tertib yang ada dengan tujuan agar tercapai
keterampilan dalam pembelajaran mengetik manual. Disiplin dalam penelitian ini adalah disiplin belajar, dimana disiplin ini diperlukan agar siswa menaati aturan
yang dibuat oleh guru dalam proses belajar mengajar sehingga dapat menguasai materi kecepatan mengetik manual yang disampaikan oleh guru.
2.3.2 Tujuan Kedisiplinan
Lewis 2004:198 mengidentifikasi sejumlah fungsi kedisiplinan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1. Kedisiplinan sebagai penciptaan dan pelestarian keadaan yang penting terhadap kemajuan kerja teratur yang berada di sekolah.
2. Pendisiplinan adalah persiapan siswa terhadap keikutsertaan aktif dalam lingkungan orang dewasa yang terorganisasi.
Pendapat lain dari Tu‟u 2004:37 menyatakan bahwa disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulan. Disiplin
penting karena alasan berikut ini: 1. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil
dalam belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan
prestasinya.
2. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif, disiplin
memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
3. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-
anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin. 4. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan
kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.
Berdasarkan pendapat Lewis dan Tu‟u tersebut mengenai tujuan kedisiplinan maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedisiplinan merupakan
keikutsertaan siswa berupa ketaatan dalam mematuhi aturan yang dibuat guru dalam pembelajaran yang bertujuan agar siswa berhasil dalam belajarnya.
2.3.3 Perkembangan Disiplin Belajar