2.3 Metode Pembelajaran Biologi
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Pemilihan suatu metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi pembelajaran. Begitu
juga pada pembelajaran biologi dibutuhkan suatu metode agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dengan memberikan pengalaman belajar
yang baik dan bermakna bagi peserta didik untuk setiap materi biologi yang diajarkan. Proses belajar mengajar yang baik perlu menggunakan berbagai jenis
metode mengajar secara bergantian agar pembelajaran tidak monoton. Menurut Fathurrohman dan Sutikno 2007 menyatakan metode yang dapat digunakan
dalam pembelajaran biologi adalah sebagai berikut.
2.3.1 Metode Pengamatan Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap
suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui
sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
Pengamatan merupakan metode pengumpulan data melalui kegiatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi penelitian.
Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau
kondisi yang ada di lapangan. Menurut Riduwan 2004, pengamatan adalah teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara
langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
2.3.2 Metode Praktikum Metode praktikum merupakan suatu cara penyajian bahwa pelajaran dan
siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri
sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta melakukan hasil
suatu percobaan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan di kelas dan dievaluasikan guru.
Menurut Djamarah dan Zain 2002, memberi pengertian bahwa metode praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta didik melakukan dan
mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan suatu obyek, keadaan dan proses dari
materi yang dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya. Menurut Zainuddin 1996, secarainci praktikum dapat dimanfaatkan.
a. Untuk melatih
keterampilan-keterampilan yang
dibutuhkan mahasiswa
b. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk menerapkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya
secara nyata dalam praktek c. Membuktikan sesuatu secara ilmiah atau melakukan scientific inquiry
d. Menghargai ilmu dan keterampilan dimiliki
2.3.3 Metode Diskusi Metode diskusi ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui
wahana tukar pendapat dan informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh guna memecahkan suatu masalah,
memperjelas sesuatu bahan serta pelajaran dan mencapai kesepakatan. Melalui metode ini berbagai keterampilan seperti berkomunikasi, menafsirkan, dan
menyimpulkan dapat
dikembangkan. Demikian
pula keberanian
mengemukakan pendapat,
sikap-sikap kritis,
toleran, kemampuan
mengendalikan emosi, dan sebagainya dapat dibina melalui penggunaan metode ini.
Menurut Aqib 2013, metode ini dilaksanakan oleh pengajar bila. a. Menyediakan bahan, topik, atau masalah yang akan didiskusikan.
b. Menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas, atau memberikan studi khusus kepada siswa sebelum mengadakan diskusi.
c. Menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis, dan meringkas. d. Membimbing diskusi, tidak memberi ceramah.
e. Sabar terhadap kelompok yang lamban dalam berdiskusi. f. Waspada terhadap kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan
dengan tidak menentu. g. Melatih siswa dalam menghargai pendapat orang lain.
2.3.4 Metode Presentasi Dalam membuat suatu penelitian atau karya ilmiah diperlukan sebuah
penyajian atau biasa disebut presentasi untuk menginformasikan atau mempublikasikan hasil penelitian tersebut kepada publik. Presentasi adalah
komunikasi langsung
antara penyajipresenter
dengan sekelompok
pendengaraudiens dalam situasi teknis, saintifik atau professional untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian atau media yang terencana.
Menurut Aqib 2013, presentasi merupakan sebagai suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang dengan cara menjelaskan,
memaparkan dan menyampaikan suatu maksud tertentu kepada orang lain atau kelompok orang secara formal
2.3.4 Metode Talking Stick Pembelajaran pada saat kegiatan presentasi akan menggunakan metode
Talking stick. Talking Stick Tongkat berbicara adalah metode yang digunakan untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam
suatu forum. Dalam pembelajaran metode talking stick ini, guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 4 atau 5 siswa yang heterogen.
Metode ini cocok digunakan untuk semua kelas dan semua tingkatan umur. Adapun langkah-langkah metode talking stick menurut Huda 2013,
sebagai berikut. a. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm
b. Guru menyampaikan materi pokok secara singkat yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kelompok untuk membaca dan
mempelajari materi pembelajaran c. Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk membahas masalah yang
terdapat dalam wacana d. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya,
guru mempersilakan siswa untuk menutup isi bacaan e. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa,
setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai
sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
f. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan g. Guru melakukan evaluasi pembelajaran
h. Guru menutup pembelajaran Menurut Widayati 2011, metode pembelajaran Talking stick dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga siswa tidak tegang dan bisa belajar dengan baik, sehingga siswa merasa termotivasi dan senang untuk dapat
mengikuti pelajaran serta dapat menguasai materi pelajaran. Metode ini bermanfaat karena ia mampu menguji kesiapan siswa melatih
ketrampilan mereka dalam membaca dan memahami materi pembelajaran dengan cepat dan mengajak mereka untuk terus siap dalam situasi apapun Huda, 2013.
2.4 Kerangka Berpikir